Sumber: Shutterstock
Dream - Keputusan pemerintah untuk memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menuai pro kontra dari kalangan orang tua.
Sebagian merasa senang anaknya bisa kembali berinteraksi secara langsung dengan guru dan teman-temannya, namun tidak sedikit yang khawatir untuk melepas anaknya kembali belajar di sekolah.
Kesiapan orang tua dan pihak sekolah sangat penting untuk menghindari terjadinya klaster PTM. Pihak sekolah harus bisa menyediakan protokol kesehatan yang memadai, memperkirakan kapasitas kelas yang optimal untuk kegiatan belajar mengajar, hingga memastikan guru yang mengajar dalam kondisi yang sehat.
Orang tua harus memberikan pemahaman kepada anak tentang protokol kesehatan dan mempersiapkan kondisi fisik anak.

Dokter Spesialis Anak, Melanie Yudiana Iskandar, memberikan beberapa tips yang dapat dipersiapkan sebelum memulai pembelajaran tatap muka.
1. Biasakan Menerapkan Protokol Kesehatan
Penting bagi orang tua membiasakan anak untuk menjaga kebersihan diri dan perlengkapan yang mereka miliki.
“ Suatu kebiasaan akan terbentuk meski di luar rumah, orang tua harus membiasakan pakai masker, menghindari kerumunan, jangan pegang masker harus cuci tangan, tidak boleh sharing alat makan,” jelas Melanie pada acara 'Perlindungan No. 1 Anak Saat Pembelajaran Tatap Muka'.
Orangtua bisa mempersiapkan anak yang akan melakukan tatap muka dengan memberikan makanan bernutrisi, termasuk menyiapkan bekal dari rumah seandainya anak cukup panjang berada di sekolah.
Hal ini dilakukan untuk menghindari anak makan sembarangan saat berada di sekolah.

“ Nutrisi anak penting sekali unruk menjaga daya tahan tubuhnya. Pastikan ada karbohidrat, protein, vitamin, serta lengkap mikronutrien dan makronutrien-nya,” tambah Melanie.
Orangtua juga harus memastikan waktu tidur anak cukup dan anak mendapat cukup vitamin D yang cukup. Vitamin D ini dapat diperoleh dari sinar matahari atau vitamin yang diminum.

“ Konsumsi Vitamin C, Zinc, Vitamin D dengan dosis yang tepat memastikan daya tahan tubuh anak terjaga dengan baik,” tambah dr Melanie.
Ivana Harsono, Product Manager PT Darya Varia, menambahkan bahwa suplemen untuk anak yang mengandung zinc dan vitamin C banyak diberikan untuk kasus positif Covid pada anak mulai dari gejala ringan hingga sedang.
Suplemen dengan kandungan vitamin C dan D ini dapat diberikan kepada anak yang belum bisa diberi vaksin Covid-19.
Vaksin akan membuat tubuh anak merangsang sistem kekebalan tubuhnya untuk melindungi dari infeksi atau penyakit berikutnya.

Jika sudah di atas 12 tahun maka segeralah ajak anak untuk melakukan vaksin sebelum melakukan pembelajaran tatap muka.
Namun, jika masih di bawah 12 tahun sebaiknya perkuat sistem imun dengan makanan sehat dan vitamin.
“ Memang untuk anak dengan usia yang lebih kecil belum bisa mendapatkan vaksin. Upayakan untuk menjaga imun anak dengan cara lain seperti vitamin dan makanan bernutrisi,” tambah Melanie.
Advertisement
Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

LUNE: Debut Album Anggi Marito yang Menyentuh dan Penuh Cerita

Menhut Bakal Cabut 20 PBPH Bermasalah Seluas 750 Ribu Hektare: 'Saya Akan Buktikan'
