Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bogor Kembali Muncul Klaster Sekolah, Kemenkes Akan Screening 1.000 Orang

Bogor Kembali Muncul Klaster Sekolah, Kemenkes Akan Screening 1.000 Orang Wali Kota Bogor Bima Arya (Foto: Liputan6.com)

Dream - Puluhan siswa dan guru di SD Negeri Sukadamai 2, Tanah Sareal, Kota Bogor dinyatakan positif Covid-19. Atas laporan ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes)  akan melakukan pemeriksaan massal untuk tracing kasus Covid-19 di Bogor.

"Minggu depan dari pusat (Kemenkes) akan melakukan screening di atas 1.000 (orang)," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya, dikutip dari Liputan6.com, Minggu 21 November 2021.

Bima Arya juga menginstruksikan agar Dinas Pendidikan memantau bila ada siswa maupun tenaga pendidik memiliki gejala Covid-19.

"Dinas Kesehatan juga untuk melakukan observasi selama 10 hari ke depan, termasuk tracing kontak erat," kata dia.

Sebelumnya, 24 orang terdiri guru dan siswa SDN Sukadamai 2 Kota Bogor dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Dari 24 orang, 14 siswa dan 10 tenaga pendidik.

Menyusul adanya temuan kasus baru, pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah itu dihentikan sementara selama 10 hari.

Temuan kasus Covid-19 ini bermula dilakukan screening terhadap puluhan siswa yang sedang menjalani PTM di sekolah itu. Di bulan pertama ditemukan 5 kasus positif Covid-19, kemudian pada Rabu, 17 November 2021 dilakukan screening 50 sampel swab PCR sebanyak 29 siswa dan 21 pendidik di SDN Sukadamai 2.

Hasilnya, ditemukan ada 24 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Namun begitu, mereka yang dinyatakan positif tidak bergejala sehingga hanya menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Semuanya tanpa gejala dan diisolasi mandiri. Saya kira ini indikasi herd immunity sudah terbentuk, jadi virusnya semakin melemah. Mudah-mudahan bukan indikasi gelombang ketiga," ucap Bima.

Sumber: liputan6.com

4 Strategi yang Wajib Dijalankan Saat Menggelar PTM, Sanggup?

Dream - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang diberlakukan Pemerintah membutuhkan sinergisitas dari semua pihak. Dengan tetap mewaspadari penyebaran virus Corona, PTM diharapkan bisa menjadi solusi mengejar ketertinggalan pendidikan para murid akibat sekolah online selama pandemi Covid-19.

" Kita harus saling bahu membahu mencapai tujuan bersama Indonesia merdeka belajar," ujar Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek, Sri Wahyuningsih, pada Indonesia Hygiene Forum ke-8, Rabu 13 Oktober 2021.

Merujuk pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri mengenai Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di masa Pandemi Covid-19, terdapat serangkaian ketentuan penting yang perlu dilakukan semua pihak selama melaksanakan PTM terbatas.

Beberapa ketentuan sudah diketahui masyarakat di antaranya selalu memakai masker selama berada di area sekolah, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak dengan orang lain. Tak luput ketentuan soal etika batuk dan bersin selama sekolah juga harus dijalankan.

Sekretaris Direktur Jenderal di Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Arianti Anaya, menyatakan terdapat empat strategi penanganan pandemi Covid-19 yang perlu dilakukan selama pelaksanaan PTM Terbatas.

4 Strategi Penanganan Covid-19 di Sekolah

Strategi pertama adalah upaya deteksi harus dilakukan lebih cepat agar penyebaran virus dapat dikendalikan. Kedua, terapeutik ditandai dengan tindakan pemerintah menyiapkan rumah sakit, tenaga kesehatan, dan pemanfaatan isolasi secara terpusat.

Ketiga, vaksinasi anak yang seharusnya baru dijalankan tahun depan namun bisa dipercepat. Keempat, perubahan perilaku karena protokol kesehatan tidak dapat dilewati.

" Walaupun sudah vaksin, tetap bisa kena virus. Makanya harus dilakukan empat-empatnya," jelas Arianti.

Selain itu, seluruh fasilitas sekolah pun harus selalu higienis. Caranya dengan pembersihan rutin menggunakan produk dan alat kesehatan yang berkualitas dan berstandar tinggi.

(Sah, Laporan: Angela Irena Mihardja)

 

5 Tips Siapkan Anak Belajar Tatap Muka, dari Jaga Kebersihan hingga Pentingnya Asupan Vitamin

Dream - Pandemi Covid-19 memang belum berakhir, dan mayoritas sekolah di Indonesia telah memberlakukan kembali sistem pembelajaran tatap muka. Pemberlakuan sistem belajar tatap muka masih membuat orang tua siswa cukup risau.

Pasalnya, meski pemberlakuan sistem belajar tatap muka masih dibatasi jumlahnya untuk beberapa sekolah, para siswa juga menghadapi risiko besar karena tingginya intensitas interaksi secara fisik. Baik itu antar siswa maupun dengan para pendidik.

Pemerintah sendiri sudah menyiapkan regulasi terkait protokol kesehatan yang cukup ketat. Meski demikian, hal tersebut masih membuat sebagian orangtua khawatir terkait dengan aktivitas belajar tatap muka di sekolah.

Nah, buat para orangtua yuk simak deretan tips anak belajar tatap muka berikut ini, agar anak bisa tetap sehat dan aman saat berada di sekolah:

1. Pastikan Tempat Belajar Mengajar Rutin Sterilisasi

Para orangtua juga harus memastikan pada pihak sekolah untuk melakukan sterilisasi ruang belajar mengajar secara rutin. Hal ini berlaku tak hanya di ruang kelas, tetapi juga tempat-tempat lainnya di sekolah.

2.  Selalu Kenakan Masker dan Membawa Perlengkapan Kebersihan

Sebelum memulai kelas pembelajaran tatap muka di sekolah, pastikan anak untuk tetap mengenakan masker. Kemudian, bekali anak dengan perlengkapan kebersihan. Mulai dari hand sanitizer, sabun cuci tangan, sampai dengan tisu basah antibakteri.

3. Beri Pemahaman Anak Pentingnya Jaga Jarak Fisik dengan Siswa Lain

Sebagai orangtua, tekankan pemahaman pentingnya jaga jarak saat di sekolah. Ajarkan anak agar tetap berupaya menjaga jarak fisik, baik itu dengan sesama siswa maupun dengan para pendidik di sekolah.

 

4. Bawa Bekal Makanan Bernutrisi dari Rumah

Tips yang satu ini juga tak kalah penting. Untuk meminimalkan kontak fisik dan menjaga kebersihan asupan anak, para orangtua sebaiknya menyiapkan bekal makanan untuk anak. Agar mereka tak jajan sembarangan di sekolah.

5. Pastikan Kebutuhan Vitamin Anak Tercukupi

Pastikan anak untuk mengonsumsi vitamin untuk ketahanan imunitasnya. Para orangtua juga harus memahami terkait dengan asupan vitamin untuk anak.

Berikan vitamin kepada anak dengan tepat, karena pemberian vitamin secara berlebihan juga dapat memberikan dampak kurang baik terhadap anak.

 

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kaesang Sebut Bansos Pandemi Dikorupsi Lebih Bermasalah, Ganjar: Dua-duanya Disikat Saja

Kaesang Sebut Bansos Pandemi Dikorupsi Lebih Bermasalah, Ganjar: Dua-duanya Disikat Saja

Kaesang Sebut Bansos Pandemi Dikorupsi Lebih Bermasalah, Ganjar: Dua-Duanya Disikat Saja

Baca Selengkapnya
Pemuda Viral 'Mandi Beras' Bulog Dipecat dan Kepala Cabang Dimutasi

Pemuda Viral 'Mandi Beras' Bulog Dipecat dan Kepala Cabang Dimutasi

Atas aksi mandi beras itu oknum buruh dipecat dan kepala cabang dimutasi

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.