(Ilustrasi: Shutterstock)
Dream - Mungkin pernah ada yang merasa sangat lelah di kantor sehingga terpaksa tidur. Bahkan menjadikan lengan sebagai bantal di atas meja. Pasti Banyak yang melakukannya.
Tetapi tidur seperti ini setiap hari untuk waktu yang lama ternyata memiliki dampak negatif. Seperti yang dialami wanita di China baru-baru ini.
Zhang, seorang karyawan kantor di Harbin, China, selalu tidur di meja selama istirahat satu jam, dengan tangan kirinya dijadikan bantal.
Akibatnya, jari-jari wanita 28 tahun itu sering sakit dan kebas ketika terbangun. Tetapi dia mengabaikannya sampai tiga bulan terakhir.
Namun semakin lama rasa kebas itu makin menjadi. Terbaru, ketika dia bangun dari tempat tidur, lengan kirinya terasa mati rasa.
Dia pernah merasakan mati rasa yang sama sebelumnya, tetapi biasanya akan hilang setelah beberapa menit.
Tapi kali ini mati rasa itu tidak hilang dan dia mulai mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas. Dia merasa sulit mengambil objek. Karena merasa khawatir Zhang memutuskan untuk pergi periksa ke dokter.
Meskipun Zhang mencurigai ada yang salah dengan tangannya, dia tidak pernah berpikir bahwa dia akan menjalani operasi.
Dia juga tidak menyangka operasi itu ada hubungannya dengan kebiasaan tidur di meja menggunakan lengan sebagai bantal setiap hari.
Setelah operasi, dia baru tahu bahwa menggunakan lengan sebagai bantal kepala dapat menyebabkan kerusakan parah pada saraf radial.
Saraf radial adalah saraf di lengan yang mengontrol pergerakan pergelangan tangan dan jari.
Gejala yang dialami Zhang biasanya dapat diobati dengan latihan fisik khusus. Tetapi karena sering diabaikan, kebiasaannya itu menekan saraf radialnya, yang membuatnya menjadi sangat parah.
Dan operasi adalah satu-satunya cara untuk mengembalikan lengan kirinya. Dokter memperingatkan bahaya menggunakan lengan sebagai bantal saat tidur. Terutama jika dilakukan untuk jangka waktu yang lama.
Selain saraf radial, kebiasaan menggunakan lengan sebagai bantal juga menekan mata, membatasi aliran darah ke otak dan mempengaruhi sistem pencernaan.
(ism, Sumber: Mynewshub.cc)
Baca Juga: Desa Ini 'Nyempil' di Balik Jurang Grand Canyon Viral! Lipsync Dangdutan di Studio Abal-abal Manusia Terakhir Abad 19 Meninggal Dunia
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu