Sarang Bakteri di Rumah: Handuk

Reporter : Ervina
Sabtu, 15 November 2014 13:01
Sarang Bakteri di Rumah: Handuk
Selama ini keran wastafel atau pintu kamar mandi dianggap sebagai benda paling kotor tempat bersarangnya bakteri penyebab penyakit. Ternyata temuan terbaru menunjukkan ada benda lain, apa itu?

Dream - Selama ini keran toilet atau pintu kamar mandi kerap dianggap sebagai benda paling kotor yang menjadi sarang bakteri di rumah. Ternyata peneliti dari University of Arizona menemukan dua benda tersebut bukanlah tempat bersarangnya bakteri jahat penyebar penyakit di rumah.

Handuk, merupakan benda yang paling banyak menyebarkan penyakit dan menjadi tempat bersarangnya bakteri. Bukan hanya handuk yang kerap digunakan untuk mandi, namun juga lap yang ada di dapur atau meja makan.

Para peneliti seperti dilansir Dailymail, mendapati ada dua hal yang menjadikan handuk sebagai benda yang dijadikan sarang bakteri. Pertama handuk kerap lembab untuk waktu yang cukup lama, kelembabannya membuat sejumlah bakteri bisa bertahan hidup.

Kedua, handuk kerap digunakan untuk mengeringkan sejumlah area-area sarat kuman di rumah, maupun di bagian tubuh. Bakteri coliform, Eo.coli dan Salmonella yang terdapat pada tinja manusia menjadi salah satu penyebab keracunan makanan dan diare.

Tim peneliti menemukan handuk mengandung lebih banyak bakteri dibandingkan barang-barang lain di rumah karena kerap digunakan untuk mengeringkan tangan dan permukaan lain yang kotor. Penggunaan handuk atau lap tertentu dapat menyebarkan virus dan bakteri ke anggota keluarga lainnya yang ternyata menggunakan benda yang sama untuk keperluan yang berbeda.

" Ketika anda menggosok tubuh atau wajah di handuk, tanpa anda sadari sebenarnya ada sidik jari mikroba yang ditinggalkan. Sayangnya bakteri masih bisa bertahap hidup meski sudah dicuci dengan deterjen dan dikeringkan," tulis Charles Gerba kepada ABC News.

Demi membunuh bakteri dan kuman yang menyarang di handuk, Profesor Anthony Hilton, Kepala Ilmu Biologi dan Biomedis di Aston University menganjurkan untuk mencuci kain pada temperatur rendah atau antara 30 hingga 37 derajat. Penggunaan zat tertentu untuk membunuh bakteri juga dapat membantu.

" Jika anda merasa tetap lembab atau muncul bau apak, itu tandanya organisme sudah mulai tumbuh. Secara riil hal tersebut merupakan penyebab infeksi dan ada banyak bakteri yang hidup," ucap Profesor Anthony.

Beri Komentar