Sering Diabaikan Padahal Penting, Ini Kesehatan Anak yang Wajib Diperhatikan

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Jumat, 24 Juli 2020 10:12
Sering Diabaikan Padahal Penting, Ini Kesehatan Anak yang Wajib Diperhatikan
melindungi hak anak, termasuk dalam menjaga kesehatan mental mereka merupakan kunci keberhasilan untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas,

Dream - Kesehatan mental sering kali menjadi hal yang dipinggirkan oleh orang tua saat meneliti tumbuh kembang anak. Padahal dengan mental yang sehat dan positif akan membuat tubuh berfungsi dengan baik dan membantu berkoneksi dengan orang lain.

Upaya menjaga kesehatan mental penting di setiap tahap kehidupan, mulai dari masa kanak-kanak, remaja hingga dewasa. Menjaga pikiran agar tetap sehat adalah bagian penting dari kesehatan dan kesejahteraan kita secara keseluruhan.

“ Kami percaya bahwa melindungi hak anak, termasuk dalam menjaga kesehatan mental mereka merupakan kunci keberhasilan untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas,” tutur Felicia Kawilarang, VP Marketing Halodoc dalam telekonferens, Kamis 23 Juli 2020.

Isu kesehatan mental khususnya pada anak ini menjadi bagian dari peringatan Hari Anak Nasional yang digelar platform kesehatan berbasis digital, Halodoc, yang menggandeng Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia).

1 dari 2 halaman

 

Felicia menjelaskan kegiatan untuk mengedukasi soal kesehatan mental menjadi penting mengingat masih tingginya statistik gangguan mental pada anak-anak Indonesia, khususnya di usia remaja.

Berdasarkan hasil Riskesdas 201 menemukan bahwa, prevalensi gangguan mental emosional remaja usia di atas 15 tahun meningkat menjadi 9,8 persen dari yang sebelumnya hanya 6 persen pada tahun 2013. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mencatat 15 persen remaja di negara berkembang sering berpikir untuk bunuh diri.

“ Gangguan mental pada usia anak hingga remaja dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan mereka termasuk menyebabkan masalah pada perilaku, gangguan emosional dan sosial, gangguan perkembangan dan belajar, gangguan perilaku makan dan kesehatan, hingga gangguan relasi dengan orang tua," jelas Annelia Sari Sani, S.Psi, Psikolog Anak.

2 dari 2 halaman

Masih tingginya stigma negatif yang kerap diterima oleh para penderita gangguan mental di Indonesia, memunculkan keterbatasan kapasitas tenaga profesional dan fasilitas layanan khusus kesehatan mental.

Diharapkan telemedicine bisa menjadi salah satu solusi atas keterbatasan akses terhadap fasilitas kesehatan mental, sebab siapapun yang memiliki ponsel pintar dengan akses internet dapat menikmati layanan konsultasi daring.

Pemanfaatan telemedicine juga bisa menjadi salah satu solusi deteksi dan konsultasi gangguan mental pada anak secara lebih mudah, aman, dan terjangkau dengan privasi yang tetap terjaga.

Beri Komentar