Mandi/ Foto: Shutterstock
Dream - Aktivitas yang padat seringkali membuat kita selalu pulang ke rumah saat malam hari. Sesampainya di rumah, tentu kita harus membersihkan diri dengan mandi.
Jangan sampai kita beristirahat dalam keadaan tubuh masih kotor dan terasa lengket karena keringat. Mandi juga bisa membuat tubuh jadi lebih rileks. Lalu jika mandi malam hari sebaik air apa yang digunakan, hangat atau dingin? Dikutip dari KlikDokter, keduanya memiliki kelebihan masing-masing.
Manfaat mandi malam dengan air dingin yaitu:
- Memberikan sensasi segar pada tubuh
- Mampu membuat kamu lebih bersemangat
- Membantu menghilangkan kantuk
- Merangsang pengeluaran berbagai hormon, seperti noradrenalin dan dopamin. Kondisi ini menyebabkan pelebaran pembuluh darah ke kulit yang bertujuan mempertahankan suhu pada daerah tersebut
- Air dingin dapat membuat tubuh berusaha menghangatkan diri, sehingga metabolisme tubuh akan dipercepat dan sistem kekebalan tubuh akan diaktifkan
- Air dingin akan memperkecil pori-pori kulit
- Suhu dingin akan mempersempit pembuluh darah, sehingga peredaran darah lebih cepat
- Mengurangi rasa nyeri pada luka dan pembengkakan. Manfaat ini dapat lebih dirasakan jika menggunakan pengompresan
Manfaat mandi air hangat di malam hari cukup beragam, seperti:
- Menurunkan ketegangan otot setelah seharian beraktivitas. Air hangat dapat membantu melemaskan otot dan membuat kamu merasa lebih santai
- Mengurangi tingkat stres, caranya dengan berendam air hangat yang telah diberi aromaterapi
- Efek mandi malam hari dengan air hangat dapat menurunkan tingkat kecemasan
- Berpotensi memunculkan ide kreatif, sebab kecemasan mereda dan jalan keluar dari masalah terpikirkan
- Sebelum mandi malam hari atau berendam dengan air hangat, kamu harus berhati-hati. Selalu gunakan air hangat, bukan air panas.
Mandi malam hari dengan air hangat atau pun air dingin memiliki manfaat yang berbeda-beda. Sahabat Dream bisa mencoba menggunakan air hangat dan air dingin secara bergantian untuk mengetahui kecocokan antara tubuh dengan suhu air.
Bila kamu ingin lebih mudah terlelap saat tidur, sebaiknya gunakan air hangat saja. Hindari air yang terlalu panas agar kulit tak menjadi kering atau iritasi. Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Dream - Banyak faktor yang membuat jerawat tumbuh di kulit. Bukan hanya di wajah tapi juga area tubuh lain seperti punggung, dada, hingga kulit kepala. Salah satunya adalah kebiasaan tertentu saat mandi.
Bersih bukan jaminan bebas jerawat. Ada beberapa kebiasaan yang ternyata bisa malah memicu jerawat. Hal ini sering tak disadari, karena kita merasa sudah menjaga kebersihan kulit dengan mandi secara teratur.
Berikut beberapa kebiasaan mandi yang bisa memicu munculnya jerawat.
Air terlalu panas atau terlalu dingin
Menurut Neil Sadick, MD, dermatolog asal Amerika Serikat, air yang terlalu dingin dapat membuat pori-pori kulit mengencang, sehingga tidak memungkinkan sekresi alami sebum dan bakteri penyebab jerawat.
Sedangkan jika mandi dengan air panas, menurut dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter bisa membuat kesehatan kulit terganggu.
“ Suhu air yang panas akan menyingkirkan lapisan minyak alami kulit, sehingga kulit mudah mengalami iritasi karena terlalu kering,” ungkap dr. Dyah.
Mandi terlalu lama
Mengenai durasi yang tepat, rekomendasi dari dr. Dyah adalah tak lebih dari 15 menit. “ Mandi yang terlalu lama dan terlalu sering bisa membuat kulit menjadi lebih kering. Kelembapan alami di dalam kulit mudah berkurang, sehingga kulit jadi gampang teriritasi,” katanya.
Sampo dan kondisioner
“ Sampo, terutama yang mengandung sulfat, dapat memicu kembali jerawat saat dibilas. Pilihlah produk yang bebas sulfat dan jika mungkin yang organik,” ungkap Neil.
Untuk kondisioner, baiknya hindari produk yang menggunakan senyawa amonium kuaterner (quaternary ammonium compounds) alias quats seperti Polyquaternium 10. Meski bisa mempertahankan rambut sepanjang hari, tetapi bahan tersebut juga bisa menempel di kulit dan menyumbat pori-pori.
Penjelasan selengkapnya baca di KlikDokter.
Dream - Produk perawatan kulit khusus menangani jerawat kini banyak sekali dijual di pasaran. Mulai dari krim, toner, hingga obat oles.
Dari banyaknya pilihan produk perawatan jerawat tersebut, masih ada yang memilih menggunakan bahan lain, seperti lemon dan hingga pasta gigi. Sebenarnya cara ini sangat tak direkomendasikan.
Foto: Shutterstock
Menurut dr. Yessica Tania, seorang spesialis kulit, pasta gigi mengandung bahan yang bersifat abrasif atau merusak permukaan tertentu. Seperti deterjen serta fluoride yang terbukti mampu menyebabkan jerawat dan masalah kulit lainnya.
Foto: Shutterstock
Kandungan alkohol pada pasta gigi juga cukup tinggi, yaitu rata-rata 18-26 persen. Pasta gigi juga mengandung zat pemanis serta pewarna.
Pemakaian pasta gigi malah sangat berbahaya bagi kesehatan kulit. Sementara lemon atau jenis jeruk lainnya bisa menyebabkan kulit lebih sensitif serta mudah teriritasi ketika terpapar matahari. Terutama, jika digunakan secara rutin.
Jika ingin merawat kulit atau mengatasi jerawat, gunakanlah produk perawatan yang cocok untuk kulitmu. Kamu juga bisa berdiskusi dengan dokter kulit untuk menentukan perawatan yang tepat.
@dr.ziee #samasamabelajar APA INI miskahh? Ayok uda mau 2022 #tanyadrzie ♬ original sound - dr. Yessica Tania
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia