Ayam Goreng Tepung (Shutterstock)
Dream - Ayam goreng salah satu menu favorit banyak orang. Biasanya disajikan dengan bumbu kuning atau berlumur tepung gurih nan renyah.
Rasanya memang sangat nikmat, tapi pastikan Sahabat Dream tidak mengonsumsinya setiap hari.
Mengonsumsi ayam goreng setiap hari diklaim para peneliti bisa memperpendek umur, karena meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung dan obesitas.
Tim dari University of Iowa dan Washington University melakukan penelitian yang dipublikasi dalam jurnal medis, untuk mengetahui pengaruh kebiasaan mengonsumsi gorengan pada wanita pasca menopause.
Mereka menganalisis 100 ribu wanita berusia 50 serta 79 di tahun 1993 dan 1998 hingga 2017. Diketahui, lebih dari 9.000 di antaranya meninggal akibat penyakit jantung, lalu sebanyak 8.000 perempuan meninggal karena kanker dan sebab lain.
Tim meneliti seberapa sering para wanita itu mengonsumsi makanan yang digoreng seperti kentang, ayam dan ikan. Rupanya, mengonsumsi satu ayam goreng atau lebih setiap hari bisa meningkatkan potensi kematian sebesar 13 persen, dan penyakit kardiovaskular sebesar 12 persen.
Makan ikan goreng setiap hari bisa menyebabkan pengaruh buruk serupa, meningkatkan potensi kematian akibat berbagai penyakit sebesar 7 persen dan akibat penyakit jantung sebesar 13 persen.
Meskipun penelitiannya perlu ditelusuri lebih lanjut, tapi jumlah data yang dikumpulkan bisa menjamin validitas hasil penelitian ini.

" Kami sudah mengidentifikasi penyebab kematian akibat penyakit kardiovaskular yang disebabkan oleh gaya hidup dan konsumsi makanan. Mengurangi konsumsi makanan yang digoreng, bisa memberikan efek besar pada kesehatan," ungkap salah satu tim peneliti seperti dikutip dari Independent. (ism)
Advertisement
Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19
