Kanker Serviks Lebih Banyak Menyerang Usia Produktif

Reporter : Ahmad Baiquni
Sabtu, 21 April 2018 18:17
Kanker Serviks Lebih Banyak Menyerang Usia Produktif
Indonesia peringkat kedua kasus kanker serviks terbanyak di dunia.

Dream - Kanker serviks merupakan momok menakutkan kaum hawa. Penyakit ini menyerang bagian leher rahim dan bisa menyebabkan kematian.

Kebanyakan, penyakit yang dipicu Human Papilloma Virus (HPV) ini menyerang wanita usia produkti antara 36-55 tahun. Bahkan Indonesia mendapatkan ranking nomer 2 pada wanita penderita kanker terbanyak.

" Virus HPV bisa menginfeksi melalui segala aktivitas yang mungkin ada kontak kelamin dengan orang yang terinfeksi dan bisa juga virus yang ada di sekeliling kita, seperti di toilet yang menempel,” ujar dr. Cindy Rani, SpOG-KFER di Plaza Indonesia Jakarta, Sabtu 21 April 2018.

Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) dan bracalet of Hope mengadakan kepedulian bebaskan perempuan berkarya tanpa kanker. Acara ini digelar untuk memperingati Hari Kartini.

Berdasarkan data, 85 persen wanita terkena kanker serviks dari hubungan seksual. Ssisanya bisa menular dari kontak tidak langsung seperti penggunaan handuk bersama, kuku yang terkontaminasi HPV dan transmisi vertikal ibu ke bayi.

" Wanita usia produktif banyak terdeteksi karena biasanya seseorang melakukan aktivitas seksual pada umur 20 tahunan, maka setelah beberapa tahun baru mengetahui kankernya. Kondisi ini akan lebih sulit diobati dan lebih mahal serta tingkat keberhasilannya juga menurun," kata dr Cindy.

HPV tidak menimbulkan gejala khusus sehingga wanita tidak sadar mereka telah terinfeksi. Begitu tahu, kanker yang mereka derita sudah stadium lanjut.

" Tidak seharusnya ada wanita yang meninggal dan terhenti mimpinya karena kanker serviks, saya dan Kicks mengajak wanita Indonesia untuk bergerak melindungi diri dan orang-orang yang mereka sayangi dengan vaksinasi serta deteksi dini” tutur Duta Kanker, Hannah Al Rashid.

Hannah mengatakan wanita harus mengambil kontrol penuh akan kesehatannya melalui tindakan pencegahan. Kaum hawa juga harus memastikan kelangsungan hidup yang panjang dan berkualitas dalam berkarya baik diri sendiri maupun keluarga.

" Dengan ini advokasi kami dalam membantu menyuarakan pentingnya memberdayakan perempuan Indonesia agar dapat menjalani hidup sepenuhnya terbebas dari bahaya kanker serviks” ucap Hannah.

Untuk mendeteksi virus HPV, dapat dilakukan melalui pap smeats. Sedangkan untuk pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi.

Vaksinasi HPV merupakan investasi dan perlindungan untuk menghindari risiko fatal kanker serviks. Vaksinasi ini terbagi menjadi dua golongan, yaitu usia 9-13 tahun dengan dua dosis (jarak 0 dan 6-12tahun) dan 14-44 tahun dengan 3 dosis (jarak 0,2 bulan, dan 6 bulan).

Laporan: Ferra Ferdiana.

Beri Komentar