Ilustrasi.
Dream - Infeksi virus zika terjadi karena perantara gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakitnya dinamakan demam zika atau zika fever.
Gejala yang ditimbulkan oleh manusia yang terjangkit virus zika adalah demam, nyeri sendi, konjungtivitis (mata merah), dan ruam. Gejala-gejala penyakit zika dapat menyerupai gejala penyakit dengue dan chikungunya, serta dapat berlangsung beberapa hari hingga satu minggu.
Menurut Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek sudah ada masyarakat Indonesia yang terkena virus zika. Menurut informasi, korban yang terjangkit virus zika adalah suku Anak Dalam yang berada di Jambi.
Dilansir merdeka.com, Nila F Moeloek memberikan keterangan. " Saya enggak bisa tepatnya, hanya beberapa orang. Kalau Suku Anak Dalam, saya bicara dengan penelitinya hanya satu atau berapa gitu. Jadi tidak ada sampai puluhan. Sampai saat ini laporan yang ke kami tidak banyak," ungkap Nila, Selasa, 30 Agustus 2016.
Pertama kali virus zika ditemukan terjangkit pada seekor monyet resus yang berada di hutan Zika, Uganda, tahun 1947.
Kemudian kembali ditemukan pada nyamuk spesies Aedes Africanus di hutan yang sama pada tahun 1948 dan pada manusia di Nigeria pada tahun 1954.
Hingga 2007, virus zika mulai menyebar di kawasan luar Afrika dan Asia. Pada 2015 mulai sampai ke negara Brasil. Di Indonesia sendiri, telah ditemukan virus Zika di Jambi pada tahun 2015.
Seseorang yang terjangkit viruz zika akan mengalami sakit kepala, nyeri di belakang mata dan mengalami rasa lelah. Gejala ringan seperti ini bisa terjadi hingga satu minggu.
Selanjutnya orang yang terjangkit virus zika juga mengalami mata merah, kulit berbintik merah, hingga nyeri sendi dan otot.
Hal ini tertulis di laman Kementerian Kesehatan, " Adapun gejala infeksi virus Zika diantaranya demam, kulit berbintik merah, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepala, kelemahan dan terjadi peradangan konjungtivia,"
Selain disinyalir bisa menyebabkan microcephaly yakni kondisi kepala bayi mengecil dan mengalami cacat otak, dalam studi terbaru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) 's Morbidity and Mortality Weekly Report yang dilansir time.com, virus zika juga bisa menyebabkan gangguan pendengaran terhadap anak-anak.
Para ilmuwan melaporkan bahwa dari 70 anak-anak dengan microcephaly Zika bisa menimbulkan gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kerusakan telinga bagian dalam atau kerusakan saraf yang menghubungkan telinga ke otak.
Melakukan pencegahan terhadap gigitan nyamuk merupakan langkah awal yang bisa dilakukan untuk terhindar dari infeksi virus zika. Selain itu, sebaiknya tidak mengunjungi negara atau tempat yang sudah terjangkit virus zika.
- Gunakan kelambu pada tempat tidur untuk mencegah gigitan nyamuk saat terlelap
- Gunakan baju dan celana yang memiliki lengan panjang
- Jangan biarkan baju bergelantungan karena akan menjadi sarang nyamuk
- Pilihlah perawatan, pencucian, atau pemakaian pakaian serta peralatan yang menggunakan bahan dengan kandungan permethrin.
- Jika ingin mengunjungi suatu tempat, pelajari apakah lokasi tersebut aman
- Lakukan tes virus Zika saat bepergian dan pulang khususnya perempuan hamil, dari daerah penyebaran virus Zika.
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi