Iustrasi Stres (brooonzyah.net)
Dream - Di era saat ini, informasi beredar begitu cepat. Hal ini bisa memicu stres, terutama bagi warga perkotaan.
" Kondisi busy mind yang kerap terjadi pada era teknologi digital di mana kemudahan memperoleh informasi, justru menjadikan manusia rentan menderita information-anxiety atau lebih banyak waktu untuk teknologi. Ini yang mampu memicu stres lebih tinggi," ujar Psikolog Rosalina Verauli dalam peluncuran Kiyora Matcha Latte di kawasan Sudirman, kemarin.
Keriuhan informasi merupakan salah satu dari sekian banyak penyebab stres. Sebab lain yaitu situasi dan gaya hidup perkotaan.
" Biaya hidup meningkat, persaingan kerja yang semakin meningkat, deadline pekerjaan kantor maupun tugas kuliah menumpuk dan tingkat kemacetan di kota besar seperti Jakarta menjadi pemicu stres," kata dia.
Kondisi ini bisa melanda siapa saja, mulai anak-anak hingga dewasa. Stres bisa ditandai dari reaksi tubuh yang muncul.
" Ada kondisi reaksi yang dialami seseorang ketika mengalami stres. Reaksi Psikologis, reaksi Biologis, reaksi emosional," terangnya.
Jika dibiarkan, stres bisa mengarah pada depresi. Lebih parah, stres bisa memicu gangguan kejiwaan.
" Akibat tingkat stres yang tinggi dapat memicu seseorang menjadi depresi bahkan menimbulkan gangguan kejiwaan," terang dia.
Hal itu dibenarkan oleh artis Shafa Tasya Kamila. Ia mengaku pernah mengalami gejala stres akibat kerja yang padat dan situasi yang tidak mendukung.
" Stres bisa bikin aku galau, mood berubah bawaannya marah, tidak semangat dan malas," katanya.
Untuk menanggulanginya, Tasya punya cara sendiri. Salah satunya dengan minum teh bersama teman-temannya.
" Aku suka jalan sama teman-teman, nongkrong sambil minum teh. Kalau di rumah suka dengerin musik, bermain piano sambil nyanyi dan melakukan kegiatan yang membuat tubuh menjadi rileks seperti berolahraga dan menikmati moment setiap apa yang dilakukan," ungkapnya. (Ism)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah