Ilustrasi/Shutterstock
Dream – Varises merupakan pembengkakan pada pembuluh dara vena di kaki yang seringkali memicu nyeri. Penyakit ini meninggalkan tanda, jika kamu perhatikan pembuluh darah dapat terlihat jelas pada kaki penderitanya.
Buat kamu yang memiliki varises, jangan berkecil hati dengan adanya penyakit tersebut. Untuk aktivitas sehari-hari, kamu bisa tutupi tanda varises dengan stoking.
Yup, stoking kompresi dapat digunakan untuk mengatasi varises. Namun, pemakaiannya tidak boleh sembarangan, apalagi kalau menderita kondisi kesehatan tertentu.
Stoking kompresi adalah kaus kaki atau stoking khusus yang digunakan sebagai terapi untuk mengatasi kondisi tertentu pada kaki.
Item ini bekerja dengan cara memberi tekanan lembut ke sekitar kaki untuk mengingkatkan aliran darah ke jantung.
Tidak hanya memperlancar darah, stoking ini digunakan untuk mengurangi rasa sakit serta bengkak di pergelangan kaki.
Berbagai macam orang sebenarnya dapat memakai ini, tetapi biasanya orang yang sering memakai stoking kompresi adalah orang-orang sebagai berikut.
- Atlet
- Wanita hamil
- Orang yang baru saja menjalani operasi
- Orang yang berdiri sepanjang hari di tempat kerja
- Orang yang mengalami masalah pada sirkulasi darah, seperti diabetes dan varises
- Orang yang tidak bisa meninggalkan tempat tidur atau sulit untuk menggerakan kaki

Apa manfaat memakai stoking kompresi?
Stoking ini memiliki manfaat yang cukup beragam bagi kesehatan, terutama untuk kaki. Berikut manfaat yang bisa dirasakan:
- Mencegah varises
- Mengurangi pembengkakan kaki
- Mendukung proses drainase limfatik
- Meningkatkan sirkulasi udara di kaki
- Mencegah penumpukan darah pada pembulu kaki
- Membantu mengurangi rasa sakit yang muncul akibat varises
- Mencegah penyakit trombosis vena dalam (DVT)
- Mengurangi efek hipotensi ortostatik, yang memicu munculnya rsaa pusing dan keitdakstabilan ketika berdiri
Stoking kompresi memang memberi manfaat baik yang cukup banyak, namun, dapat berdampak buruk.
Penggunaan stoking yang terlalu ketat dapat mengakibatkan kerusakan jaringan karena terputusnya pasokan darah dan oksigen ke kaki. Tapi secara umum, stoking ini tidak menimbulkan efek samping untuk kesehatan.
Pada beberapa orang, penggunaan ini mungkin akan menyebabkan iritasi da membuat kulit menjadi kemerahan.
Jika saat pemakaian mengalami kondisi tersebut, hal itu umumnya disebabkan ukuran stoking yang tidak pas, penggunaan yang tidak benar, hingga bahan stoking yang memicu alergi.
Selain itu, stoking ini harus dihindari beberapa orang dengan kondisi tertentu, seperti penderita gagal jantung, penyakit arteri, infeksi kulit, dan peradangan pada pembuluh darah yang menyebar ke seluruh tubuh, karena dapat berbahaya dan memicu masalah kesehatan baru.
Jika penderita penyakit tersebut hendak memakai stoking kompresi, ada baiknya untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, agar mengurangi risiko kesehatan yang mungkin saja muncul.
Tidak hanya dikhususkan untuk penderita tertentu di atas, konsultasi ke dokter merupakan cara awal yang benar untuk menggunakan stoking kompresi.
Sesaat berkonsultasi, dokter akan membantu menentukan stoking kompresi yang sesuai dengan kaki, dikarenakan pemilihan ukuran harus pas. Hal ini bertujuan untuk menghindari tekanan berlebihan pada kaki.
Penggunaan stoking ini dilakukan hanya pada saat beraktifitas dan ketika malam hari harus dilepas. Untuk mendapat manfaat yang maksimal, penggunaan harus dilakukan sesuai anjuran dokter.
Tidak hanya itu, jangan lupa juga untuk selalu menjaga kebersihan stoking dengan mencucinya secara teratur.
Dianjurkan saat mencuci gunakan tangan dari pada mesin cuci untuk menjaga elastisitasnya. Elastisitas yang baik akan memberi manfaat penggunaanya yang maksimal juga.
(Laporan: Josephine widya, Sumber: Sehatq)
Dream – Varises kerap terjadi di kaki pada sebagian masyarakat. Tidak hanya dapat terjadi di Indonesia saja, varises tentu saja dapat terjadi kepada siapa saja di seluruh dunia.
Varises merupakan suatu kondisi dimana pembuh vena melebar dan berkelok-kelok. Varises menjadi sangat tidak nyaman karena pembuluh vena yang berkelok tersebut muncuk ke permukaan kulit.
Selain membuat rasa tidak nyaman, varises juga bisa memunculkan rasa sakit bagi penderita serta menjadi permasalahan pada kecantikan.
Varises dapat bertambah parah apabila tidak ditangani dengan tepat dan baik. Parahnya varises ini bisa mengakibatkan terjadi pendarahan dan membentuk bekuan darah pada varises itu.
Bahkan, apabila terus dibiarkan dan tidak ditangani secara tepat, varises bisa menyebabkan kanker loh Sahabat Dream.
Tentu saja kalian tidak ingin mengalaminya kan? Untuk itu, berikut informasi mengenai cara mengatasi varises yang telah dirangkum dari berbagai sumber. Simak informasi berikut ini:
1. Operasi Laser

© © shutterstock
Operasi laser lebih diperuntukkan bagi seseorang yang menderita varises dalam bentuk yang kecil. Cara mengatasi varises dengan operasi laser hanya menggunakan cahaya dengan kekuatan tertentu yang bertujuan untuk mengecilkan varises di tubuh.
Cara ini sama sekali tidak membutuhkan pembiusan kepada sang penderita sebab cara ini tidak membutuhkan pemotongan pembuluh vena.
2. Mikroskleroterapi
Selain dengan operasi laser, penderita varises dengan ukuran kecil atau sedang bisa menggunakan cara mikroskleroterapi.
Perbedaannya adalah pada teknik ini dokter akan menyuntikan obat ke dalam vena menggunakan jarum yang sangat tipis.
Obat itu yang nantinya akan membantu memunculkan jaringan parut dalam pembuluh darah agar varises dapat tertutup.
3. Flebektomi
Teknik ini akan dimulai dengan membuat sayatan kecil di kulit. Dengan adanya sayatan itu nantinya sang dokter akan membuang varises yang ada di tubuh kalian.
Tentu saja, bagi kalian yang menggunakan cara ini akan mendapatkan pembiusan lokal. Setelah melakukan flebektomi, Sahabat Dream bisa langsung pulang loh.
4. Mengelupas vena
Melakukan pengelupasan vena hanya untuk para penderita varises yang sudah dianggap parah oleh para dokter. Pada metode ini, vena yang panjang akan diambil dan dibuang oleh para dokter.
Dimulai dengan membuat sayatan atau luka kecil di kulit, tentu saja para pasien akan mendapatkan pembiusan total oleh sang dokter. Waktu pemulihan menggunakan teknik ini terbilang cukup lama sekitar 1-4 minggu.
5. Bedah endoskopi vena

© © shutterstock
Ini merupakan teknik terakhir yang akan digunakan para dokter apabila varises sudah sangat parah dan telah menimbulkan luka. Proses ini diawali sama seperti teknik sebelumnya yaitu membuat sayatan kecil pada kulit yang terkena varises.
Kemudian sang dokter akan memasukkan tabung kecil yang memiliki kamera diujungnya. Untuk menutup luka tersebut, terdapat di ujung tabung yang lain pada perangkat medis tersebut.
Para penderita yang melakukan prosedur ini bisa kembali melakukan aktivitas setelah beberapa minggu.
(ism, Sumber: Alodokter.com dan doktersehat.com)
Advertisement
Syarat WNI Bisa Umrah Mandiri Tanpa Biro

5 Komunitas Lari di Malang, Semangat Sehat Bareng!

Raisa dan Hamish Soal Perceraiannya: Bukan Menyerah, tapi Bijaksana

Belajar Lebih Dalam Wastra Nusantara Bersama Komunitas Pemuda Berkain

Film Abadi Nan Jaya Zombienya Indonesia: Sinopsis, Daftar Pemain, dan Link Streaming


Kabar Gembira! Kemhub Gelar Mudik Gratis untuk Natal dan Tahun Baru 2025/2026
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Hadapi Cuaca Panas Ekstrem, Ini Pentingnya Pilih Air Minum Berkualitas

Wanita Ini Punya 1.035 Koleksi Minions dan Raih Rekor Dunia Guinness

Mengenal Pewarna Karmin Berbahan Dasar Serangga, Apakah Halal?



Raisa dan Hamish Soal Perceraiannya: Bukan Menyerah, tapi Bijaksana