Kuota Haji Indonesia Tahun Depan Sebanyak 221 Ribu Jemaah, Simak Jadwal Lengkapnya

Reporter : Nabila Hanum
Senin, 3 Juli 2023 11:46
Kuota Haji Indonesia Tahun Depan Sebanyak 221 Ribu Jemaah, Simak Jadwal Lengkapnya
Selain itu, pemerintah Arab Saudi mengumumkan tahapan penyelenggaraan ibadah Haji 1445 H/2024. Berikut jadwal lengkapnya

Dream - Pemerintah Arab Saudi telah menginformasikan besaran kuota haji Indonesia pada 2024 yakni sebanyak 221.000 jemaah. Informasi ini disampaikan melalui surat yang diserahkan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.

" Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah menginformasikan kuota haji 2024 ke sejumlah negara, termasuk Indonesia. Tahun depan, kuota haji Indonesia berjumlah 221.000 jemaah," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangannya, Senin 3 Juli 2023.

Selain itu, pemerintah Arab Saudi mengumumkan tahapan penyelenggaraan ibadah Haji 1445 H/2024. Berikut jadwal lengkapnya:

1 dari 6 halaman

  • 30 Juni 2023: Penyerahan dokumen pekerjaan dan pengumuman kuota haji 1445 H
  • 16 September 2023: Rapat persiapan, pembukaan e-hajj untuk input data, pengumuman daftar perusahaan yang mendapat izin, pembukaan kontrak penerbangan, aktivasi rekening di e-hajj
  • 4 November 2023: Penyelesaian rapat-rapat persiapan dan paket pelayanan
  • 8 Januari 2024: Simposium dan pameran pelayanan haji dan umrah
  • 24 Februari 2024: penyelesaian semua kontrak akomodasi dan layanan Masyair.
  • 1 Maret 2024: Awal proses penerbitan visa
  • 29 April 2024: Penutupan e Hajj dan penerbitan visa
  • 9 Mei 2024: Awal kedatangan jemaah haji
2 dari 6 halaman

Heboh Antrean Haji Malaysia Capai 143 Tahun, Apa Bedanya dengan Indonesia?

Dream - Seorang warganet baru-baru ini membagikan pengalaman anaknya yang mendaftar haji di Malaysia. Yang menjadi sorotan adalah masa tunggu haji di negeri jiran itu mencapai 143 tahun.

Dalam postingan akun Twitter @mnkamalaziz, pria bernama Kamal Aziz membagikan tangkapan layar surat pendaftaran haji sang anak.

Dalam surat tersebut, tertulis estimasi pemberangkatan haji pada tahun 2166, atau 143 tahun dari sekarang.

" Anak saya harus tunggu 143 tahun!!! Daftar tahun 2023, berangkat tahun 2166!!," cuit Kamal.

 

3 dari 6 halaman

Postingan tersebut sontak mencuri perhatian warganet. Banyak yang membandingkannya dengan aturan masa tunggu haji di Indonesia.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), warga Indonesia bisa dikatakan lebih beruntung dari Malaysia karena masa tunggu haji paling lama 43 tahun untuk kuota 100 persen atau 86 tahun untuk kuota 50 persen.

“ Di Malaysia 141 tahun masa tunggu. Kalau kuota 50 persen (seperti tahun ini) masa tunggu bisa hampir 300 tahun,” ujar Dato' Sri Syed Saleh Syed Abdul Rahman, Ketua Rombongan Haji (Tabung Haji) Malaysia.

4 dari 6 halaman

Selain karena kuota terbatas, lamanya waktu tunggu di Malaysia juga karena aturan ketat yang diterapkan di negara itu.

Di antaranya Malaysia melarang penderita penyakit tertentu berangkat haji. Bahkan obesitas juga menjadi salah satu syarat yang pantang dilanggar.

“ Ada aturan Body Mass Index (BMI) dihitung 40 ke atas tidak boleh berangkat. 35-40 kalau punya penyakit bawaan juga tidak dibenarkan berangkat,” ujarnya.

5 dari 6 halaman

Selain obisitas, calon jemaah yang memiliki penyakit bawaan, seperti kencing manis dan darah tinggi, yang tidak terkontrol juga dilarang berangkat. Proses pemeriksaan kesehatan juga dilakukan hingga dua kali.

“ Ini yang membuat kita tidak ada jemaah yang sakit. Alhamdulillah jemaah datang sehat. Urusan ibadah juga mudah tidak ada yang tertinggal tidak ada yang jalan lambat,” ujarnya.

Menurut Syed Saleh, aturan ketat ini sebenarnya juga banyak ditentang di Malaysia.

6 dari 6 halaman

Bagaimana dengan Indonesia?

Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief mengatakan secara umum pelaksanaan haji di Indonesia dan Malaysia sama.

Untuk waktu tunggu, Indonesia lebih beruntung karena mendapatkan kuota lebih besar. Hanya di Indonesia aturan untuk jemaah tidak bisa seketat Malaysia.

“ Kami di Indonesia tidak bisa menuangkan kalau berat badan pun ditentukan,” ujar Hilman Latief.

Beri Komentar