Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Dream - Menjadi seorang presiden hingga dua periode tidak pernah menjadi mimpi Susilo Bambang Yudhoyono. Terlahir dari sebuah kota kecil bertanah tandus Pacitan, Jawa Timur, Susilo semula hanya ingin menjadi prajurit negara.
SBY memang memiliki latar belakang dunia prajurit. Ayahnya adalah seorang bintara beristrikan ibu rumah tangga.
Darah militer yang mengalir dari ayahnya memantik semangat SBY menjadi prajurit negara.
Sebelum memuturkan berkarir di dunia militer, SBY sebetulnya sempat terdaftar sebagai mahasiwa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
“ Tapi saya merasa tidak cocok, itu bukan mimpi dan cita-cita saya, selain juga biaya kuliah disana mahal, orangtua saya tak mampu membayarnya,” kenang mantan presiden Indonesia keenam yang akrab disapa SBY dalam Kultum Supermentor 6, seperti dikutip Dream, Senin, 18 Mei 2015.
Namun mimpi menjadi tentar masih ada dalam benak SBY. Sampai akhirnya, SBY memilih mendaftar di Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Jawa Tengah.
“ Saya memilih jadi tentara karena bagi saya dulu, tentara itu gagah,” tambah SBY. “ Saya pun ingin menjadi jenderal.”
Jalan menjadi prajurit dengan bintang di pundak tidak sekonyong-konyong diraih SBY. Sepanjang karir, SBY harus dikirim berperang di Timor Timur selama lima tahun dan pernah dikirim ke perang di Bosnia.
Menurut menantu almarhum Sarwo Edhie Wibowo ini, jalan berbatu selalu ditempuhnya baik dalam 20 masa hidupnya di Pacitan, 30 tahun pengabdian sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat, lima tahun sebagai menteri dan 10 tahun terakhir sebagai presiden. Namun, ia tak gentar.
Berbekal petuah tentara AS Douglas McArthur, suami Ani Yudhoyono yakin jika setiap orang memiliki mimpi dan tidak mudah untuk mewujudkannya.
“ Makanya, kita butuh courage, determinasi atau keberanian untuk mewujudkan mimpi dan tentunya sweat, keringat dan kerja keras,” kata SBY.
Meski yakin dengan cita-citanya, SBY pun tak lepas dari situasi gundah dalam mewujudkan mimpi. Menulis sebuah lagu menjadi cara bagi SBY melepas kegundahannya.
Salah satu lagu yang paling dikenangnya berjudul Kuyakin Sampai Disana.
“ Meskipun berat mesti ku lakukan. Ku pilih jalan yang ku yakini. Jangan paksakan yang takkan mungkin. Hidupku mesti lurus dan benar. Seribu jalan menuju Roma. Entah mana yang paling baik. Ada begitu banyak pilihan, engkaulah yang kan menentukan,” ujar SBY menirukan lirik lagu ciptaannya.
Selain itu, SBY yakin buah keyakinan, mimpi serta kerja kerasnya juga berhasil mengantarkan Indonesia menjadi negara anggota G20 serta negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.
Lagu tersebut juga ia buat untuk menyemangati generasi muda Indonesia agar tidak mudah menyerah. Dinyanyikan oleh Rio Febrian, video klip Kuyakin Sampai Disana menampilkan kisah hidup seorang remaja laki-laki miskin yang mengadu nasib ke ibukota.
Di luar itu semua, SBY pun yakin bahwa nasib seseorang ditentukan oleh determinasi dirinya sendiri. “ Milikilah atau hidupkan kembali cita-cita dan tujuan hidup Anda, setelah itu lakukan kerja cepat dan cerdas untuk mewujudkan mimpi Anda.”
(Ism, Laporan: Kurnia Yunita)
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini



IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu