Ifrane, Kota Terdingin dari Afrika

Reporter : Puri Yuanita
Senin, 31 Agustus 2015 14:07
Ifrane, Kota Terdingin dari Afrika
Tak seperti kota-kota lainnya di Benua Hitam, Ifrane memiliki iklim seperti di Eropa.

Dream - Benua Afrika selalu identik dengan gurun pasir dan panas yang ekstrem. Namun hal itu tak berlaku di kota Ifrane, Maroko, Afrika Utara. Tak seperti kota-kota lainnya di Benua Hitam, Ifrane memiliki iklim seperti di Eropa.

Terletak pada ketinggian 5.460 kaki di atas permukaan laut di tengah wilayah Atlas, kota perbukitan kecil ini memiliki panorama bak negara Eropa, Swiss.

Di kota Ifrane, bangunan-bangunan tertata secara apik. Banyak danau, hutan cemara dan taman bunga terhampar nyaris di setiap sudutnya. Benar-benar bergaya seperti kota-kota di Eropa. Tak heran kota ini kerap dijuluki 'Swiss-nya Maroko'.

Ifrane dibangun oleh Prancis pada tahun 1930-an, selama masa kependudukannya di Maroko. Beragam sentuhan Eropa yang ada di kota ini pun merupakan bawaan dari para 'penjajah' Prancis kala itu.

Kota ini kerap menjadi tempat 'pelarian' masyarakat Afrika, terutama Maroko saat musim panas. Karena kota ini menawarkan cuaca yang sejuk selama musim panas, berbeda dengan di negara-negara lainnya seperti Tunisia dan Libya yang begitu terik.

Sementara saat musim dingin kota ini sering dijadikan tujuan berlibur oleh orang-orang Maroko yang ingin merasakan hujan salju layaknya di Eropa. Saat musim dingin, banyak orang datang ke sini untuk bermain ski atau sekadar bermain-main salju.

Pada musim dingin, suhu kota Ifrane kerap turun hingga di bawah titik beku. Bahkan suhu terendah pernah mencapai minus 24 derajat celcius. Ini merupakan suhu paling dingin yang pernah terjadi di benua Afrika.

(Sumber: Amusing Planet)

Beri Komentar