Kisah Anak Band `Ratu Pesta` Masuk Islam

Reporter : Sandy Mahaputra
Rabu, 11 Februari 2015 07:26
Kisah Anak Band `Ratu Pesta` Masuk Islam
"Saya berhubungan dengan Allah tidak hanya pada hari-hari tertentu atau ketika mendapat kesulitan, tapi setiap hari."

Dream - Saat berusia 13 tahun, Melissa Hardy merasa sangat dekat dengan agamanya. Gadis Jerman ini begitu mengagumi agamanya hingga dia bergabung grup band yang menyanyikan lagu-lagu rohani.

Band religi mereka sering melakukan tur keliling Jerman. Namun setelah melakukan tur terakhir tahun 2002, Melissa yang saat itu berusia 14 tahun mulai berpikir bahwa agama tidak boleh dibuat iseng.

Begitu menyelesaikan tur tersebut, Melissa bertemu dengan seorang pemuka agama yang peluknya saat itu. Dia menanyakan semua hal yang dirasakannya. Dia juga bertanya tentang hal-hal yang membuatnya ragu dengan agamanya.

Namun Melissa mendapat jawaban yang tidak melegakan hatinya. Melissa pun mulai mencari agama lain yang menurutnya bisa menenangkan hatinya saat menjalankannya. Dia sudah berusia 15 tahun saat itu.

Ternyata, teman-teman Melissa juga merasakan kebimbangan dalam menjalankan agamanya. Mereka mulai menjauh dari norma agama dengan merokok, mabuk-mabukan, dan berpesta. Begitu juga dengan Melissa.

Namun Melissa tidak sampai jauh terjerumus sampai akhirnya dia mendengar sebuah agama bernama Islam. Dia mulai mencari informasi tentang Islam melalui buku-buku yang dibelinya. Namun Melissa lebih banyak memperoleh informasi tentang Islam melalui internet.

Melissa membaca tentang banyak hal, mulai zakat, salat, Allah, puasa, berhaji ke Mekah. Tidak tahu bahwa agama inilah yang nantinya akan mengubah hidupnya selamanya.

" Saya juga membaca bahwa perempuan dalam Islam punya hak mendapat pendidikan, memiliki rumah, mengemudikan mobil dan sebagainya. Mereka punya hak hidup seperti perempuan lainnya di Amerika dan Eropa," kenang Melissa. Melissa juga baru menyadari bahwa agama dan budaya sangat berbeda.

Melissa yang mulai mengagumi Islam, belajar salat sebaik dia bisa. Dia juga berusaha menghafal bacaan dan doanya dalam Bahasa Arab. Melissa juga mulai belajar puasa saat Ramadan.

Untuk menunjukkan bahwa dia serius ingin menjadi muslim, Melissa mulai berhenti merokok dan bersikap rendah hati dan tidak keras kepala. Dia juga belajar untuk menghormati dirinya dan orang yang lebih tua.

Tak hanya itu, Melissa mulai memakai hijab saat memasuki semester pertama sekolahnya. Dia memakai hijab karena yakin tubuhnya adalah urusan dirinya sendiri.

Hanya karena menutupi rambutnya bukan berarti Melissa perempuan yang lemah, namun pada kenyataannya, hijab membuatnya merasa lebih dari seorang perempuan.

Orang-orang mungkin melihatnya sebagai 'teroris', tapi Melissa tak peduli yang penting dirinya tidak seperti yang disangkakan. Melissa merasa hijab telah melindunginya dari pandangan tidak baik.

Setelah mempelajari semuanya dan merasa yakin dengan pilihannya, Melissa akhirnya mengucapkan syahadat pada Mei 2004 dalam usia 16 tahun.

Bagi Melissa, Islam telah membentuk pandangan hidupnya, tingkah lakunya dan persepi serta penerimaan orang lain terhadapnya. Menurutnya, manusia beribadah kepada Allah dengan cara yang Dia kehendaki bukan dengan cara yang diinginkan manusia.

" Saya berhubungan dengan Allah tidak hanya pada hari-hari tertentu atau ketika mendapat kesulitan, tapi setiap hari."

(Ism, Sumber: OnIslam.net)

Beri Komentar