Tradisi Non-Muslim Ikut Puasa di Bethlehem Palestina

Ini adalah kelanjutan dari tradisi berabad-abad solidaritas antar agama di wilayah tersebut.

Dream - Umat Kristiani di kota Bethlehem di Tepi Barat, Palestina bergabung dengan warga Muslim kota itu menjalankan puasa Ramadan. Ini adalah kelanjutan dari tradisi berabad-abad solidaritas antar agama di wilayah tersebut.

Mike Kanawati, warga Kristen dari Bethlehem, yang mengelola suvenir dan toko perhiasan, juga ikut berpuasa selama Ramadan bersama tetangga Muslimnya.

" Nenek saya biasa ikut berpuasa dan kita dibesarkan dengan cara ini untuk menunjukkan penghormatan dan solidaritas dengan agama-agama lain," kata Kanawati.

Menurut Kanawati, puasa, baik dengan cara Kristen atau muslim, bertujuan agar bisa merasakan penderitaan mereka yang tidak memiliki makanan. Kanawati mengatakan ia bangga 'seperti orang Kristen lainnya' ikut puasa selama bulan Ramadan dan menekankan bahwa hal tersebut sama sekali tidak mengurangi imannya.

Dia mengungkapkan bahwa beberapa teman muslim juga akan melakukan puasa seperti Kristen, seperti berpantang dari makan keju, daging dan susu. Mereka melakukannya sebagai bentuk solidaritas dengan orang-orang Kristen.

Tradisi itu, lanjut Kanawati, telah dipertahankan dari generasi ke generasi di Bethlehem selama ratusan tahun.

Mayoritas penduduk Bethlehem adalah muslim. Kota ini juga menjadi rumah bagi salah satu komunitas Kristen Palestina terbesar.

Dalam sebuah survei terhadap orang-orang Kristen Bethlehem yang dilakukan pada 2006 oleh Pusat Penelitian dan Dialog Budaya Palestina, 90 persen dilaporkan memiliki teman-teman muslim, 73,3 persen mengatakan bahwa Otoritas Palestina menghormati warisan Kristen di kota itu dan 78 persen melaporkan bahwa emigrasi orang-orang Kristen dari Bethlehem adalah karena pembatasan perjalanan oleh Israel di daerah tersebut.