Ilustrasi (Foto: Freepik)
Dream – Antibiotik adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengatasi dan mencegah infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan cara membunuh dan menghentikan bakteri berkembang biak di dalam tubuh.
Namun, antibiotik tidak bisa diminum sembarangan karena ada berbagai macam golongan antibiotik yang spesifik digunakan untuk penyakit tertentu. Sehingga, penggunaannya harus berdasarkan resep dokter.
Dokter akan menyesuaikan dosis dengan kondisi pasien, memberitahukan hal-hal yang harus diperhatikan sebelum dan saat menggunakan obat, serta efek samping yang dapat terjadi atas penggunaan antibiotik.
Antibiotik adalah obat untuk menyingkirkan infeksi bakteri. Antibiotik tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi akibat virus, seperti flu atau Covid-19.
Bakteri terdiri dari berbagai jenis. Sehingga tidak semua antibiotik efektif untuk mencegahnya.
Antibiotik tersedia dalam spektrum sempit dan luas. Antibiotik spektrum sempit menyasar bakteri spesifik, sedangkan antibiotik spektrum luas digunakan untuk membasmi banyak jenis bakteri sekaligus.
Selain itu, pemberian antibiotik juga harus disesuaikan dengan alergi yang dialami oleh pasien. Sehingga dalam penggunaannya tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya.
Penicillin
Penicillin termasuk sebagai obat antibiotik spektrum luas dan merupakan antibiotik pertama yang ditemukan di dunia.
Beberapa obat yang masuk ke dalam golongan ini antara lain amoxcilin dan ampicilin.
Tetracycline
Tetracycline juga termasuk sebagai obat antibiotik spektrum luas yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit, di antaranya: infeksi saluran kemih, infeksi mata, hingga infeksi menular seksual.
Obat yang termasuk dalam jenis tetracyline adalah doxycycline, minocycline, dan omadacycline.
Namun yang perlu diperhatikan adalah penggunaan tetracyline dalam jangka waktu lama, menyebabkan perubahan warna gigi menjadi abu-abu atau gelap.
Cephalosporin
Cephalosporin adalah antibiotik yang biasanya digunakan untuk membunuh berbagai jenis bakteri, termasuk bakteri gram negatif.
Cephalosporin biasanya digunakan untuk mengobati radang tenggorokan, infeksi telinga, kulit, saluran kemih, hingga meningitis bakteri.
Contoh obat yang masuk dalam golongan cephalosporin diantaranya Cefotaxime, Ceftazidime, dan Cefuroxime.
Quinolon
Quinolone merupakan antibiotik spektrum luas yang bisa digunakan untuk mengobat berbagai kondisi seperti, pneumonia nosokomial, prostatitis bakteri, dan antraks.
Jenis obat yang termasuk golongan quinolon adalah ciprofloxacin, levofloxacin, dan moxifloxacin.
Lincomycins
Lyncomycin efektif untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram positif aerob dan anaerob, serta bakteri gram negatif anaerob. Obat ini dapat digunakan untuk mengatasi infeksi yang parah seperti, infeksi intra-abdominal, infeksi saluran pernapasan bawah, dan infeksi tulang.
Contoh obat yang termasuk dalam golongan lyncomycin adalah clyndamycin dan lincomycin.
Macrolid
Golongan antibiotik macrolid dapat digunakan untuk mengatasi penyakit seperti, batuk rejan, pneumonia nosokomial, dan infeksi kulit ringan.
Obat yang termasuk golongan macrolid adalah azithromycin, clarithomycin, dan erythoromycin.
Sulfonamid
Sulfonamid efektif digunakan untuk mengobati bakteri gram positif maupun negatif. Sulfonamid dapat digunakan untuk mengatasi infeksi saluran kemih, pneumonia pneumocystis, dan infeksi telinga.
Contoh obat yang termasuk dalam golongan ini antara lain sulfamethoxazole dan trimethoprim, serta sulfasalazine.
Glikopeptid
Glycopeptid dapat menyembuhkan infeksi kulit yang berat hingga endokarditis.
Contoh obat yang masuk dalam golongan ini antara lain dalbavancin, oritavancin, telavancin, dan vancomycin.
Aminoglikosida
Dalam penggunaanya aminollikosida lebih sering digunakan sebagai suntikan.
Contoh obat yang masuk dalam golongan antibiotik ini antara lain gentamicin, tobramycin, amikacin.
Carbapenem
Carbapenem biasanya digunakan untuk mengatasi kondisi yang terbilang cukup parah. Seperti infeksi lambung, ginjal, dan penumonia.
Obat yang termasuk dalam golongan carbapenem seperti imipenem dan cilastatin, meropenem, doripenem, dan ertapenem.
Infeksi bakteri yang tergolong ringan dapat pulih dengan sendirinya. Sehingga tidak perlu memberikan antibiotik. Namun ketika infeksi bakteri yang diderita tidak kunjung membaik, dokter dapat meresepkan antibiotik.
Untuk itu, hindari penggunaan antibiotik tanpa anjuran dokter, terutama bagi ibu hamil dan menyusui, serta orang dengan riwayat alergi antibiotik.
(Sumber: Sehatq.com)
Advertisement
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!