Buah Segar (Foto: Shutterstock)
Dream - Sahabat Dream pasti tahu bahwa kita harus mengurangi asupan gula setiap hari untuk menjaga kesehatan tubuh. Mengurangi gula bukan hanya menghindari cokelat, biskuit, minuman manis atau pada produk kemasan lainnya.
Gula juga terkandung dalam saus salad atau sambal. Masih banyak lagi produk yang mengandung gula di dalamnya. Tanpa disadari, kita mengonsumsi gula 3 kali lebih banyak daripada yang direkomendasikan.
" Ukuran per harinya maksimal 6 sendok teh atau 24 gram gula untuk wanita, 9 sendok teh atau 36 gram untuk pria. Dan 6 sdt atau 12-14 gram untuk anak-anak," kata Anisha Patel, seorang pakar nutrisi, dikutip dari Real Simple.
Nah, ada beberapa cara untuk membuat hidangan menjadi lebih manis tanpa menggunakan gula atau pemanis buatan. Berikut tips yang bisa dilakukan untuk mengurangi konsumsi gula harian.
Pisang yang kulitnya telah menggelap, pir, nanas atau sayuran seperti sweet potato bisa menambahkan rasa manis secara natural. Ada perbedaan antara gula tambahan seperti madu atau agave dengan gula natural yang terkandung dalam buah serta sayur.
Serat adalah hal yang membedakannya. Serat dapat memperlambat penyerapan gula dalam tubuh serta membuatmu kenyang lebih lama. Pir juga bisa menambahkan rasa manis dan lembut pada makanan seperti salad.
Bisa juga mengonsumsi ubi untuk mengurangi kadar pemanis buatan. Saat ingin mengonsumsi minuman manis, kamu juga bisa mengonsumsi buah yang didinginkan atau sayuran.
Kedua bahan ini juga menjadi alternatif agar kamu tidak perlu menambahkan banyak gula pada makanan. Kacang dapat memperkaya rasa dan tekstur.
Tambahkan almond atau walnut pada hidangan seperti roti pisang. Kamu juga bisa menambahkan mentega kacang tanpa pemanis buatan pada smoothies. Jika alergi kacang, ganti dengan labu.
Vanilla, kayu manis, pala dan kapulaga akan menambah kesan manis pada makanan. Bisa jadi pengganti gula. Beberapa esktrak vanilla yang dijual di pasaran telah mengandung gula tambahan. Jadi, pastikan kamu mengecek kandungannya.
Sumber: Real Simple
Dream - Medical check up disarankan untuk dilakukan secara rutin. Terutama saat berulang tahun sebagai pengingat dan sebaiknya tidak ditunda-tunda apalagi sampai terlupa. Setelah mendapat hasil medical check up yang berupa angka, penting untuk memperhatikan hasil tiap pemeriksaan.
Salah satu yang penting diketahui adalah pengukuran kadar gula darah. Sahabat Dream perlu mengetahui, apakah gula darah dalam normal, prediabetes atau sudah diabetes. Normalnya, gula darah seseorang yang berpuasa berada di sekitar 110-125.
" Gula darah saat puasa itu antara 110-125. Itu prediabetes," kata Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA), Mardi Santoso di Agro Plaza, Jakarta Selatan, Senin 18 November 2019.
Prediabetes merupakan masa di mana gula darah berada di antara normal dan berpotensi diabetes. " Nah, setelah minum gula sebanyak 75 gram atau setelah makan, menjadi 140-199. Itu prediabetes, belum diabetes," ungkap Mardi.
Meskipun belum termasuk diabetes, namun prediabetes dapat mengarah ke penyakit tersebut. Untuk itu perlu dilakukan perawatan intensif dan langkah pencegahan.
" Prediabetes bisa jadi diabetes. Sekitar 25 persen kalau nggak dikendalikan, bisa diabetes. Mencegah obesitas, perbanyak gerak, cegah jantung koroner dan lain-lain," pesannya.
Advertisement
Begini Beratnya Latihan untuk Jadi Pemadam Kebakaran
Wanita Ini Dipenjara Gegara Pakai Sidik Jari Orang Meninggal Buat Perjanjian Utang
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
Menkeu Lapor Capaian Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Tingkat Pengangguran Turun
Cerita Darsono Setia Rawat Istrinya yang Tak Bisa Kena Cahaya Selama 32 Tahun
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
6 Alasan Anak Perlu Melakukan Tes Minat Sejak Usia Sekolah Dasar, Bukan Saat SMA!
Ketika Elegansi dan Keintiman Gaya Bertemu di Panggung The Locker Room oleh LACOSTE
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca