Saat Melalui Jalan Sempit, Kamu Tak Boleh Sembarangan. (Foto: Shutterstock)
Dream - Berkendara sepeda motor bagi sebagian orang memberikan kepuasan tersendiri. Meski haru berpanas-panasan atau terguyur hujan, para pengendara motor bisa menikmati pemandangan yang tidak bisa didapatkan saat mengendarai jenis kendaraan bermotor lain.
Satu keunggulan dari sepeda motor adalah keandalannya menyelinap di jalanan sempit dan gang kota besar yang selalu diwarnai kemacetan setiap hari.
Tapi untuk bisa mengendalikan sepeda motor melewati jalanan sempit perlu keahlian mengemudi yang mumpuni. Apalagi jika jalur yang dilewati banyak tikungan.
Nah ada lima hal yang harus diperhatikan saat berkendara di jalan yang sempit .
Dikutip dari Wahana Honda, Selasa 19 November 2019, pertama usahakan kamu berada tetap di jalur kiri. Jalanan sempit banyak ditemukan di jalan desa dan pegunungan. Dengan tetap berada di jalur kiri, kita tetap berada di jalur aman, terutama saat belokan.
Di jalan sempit, kendaraan besar seperti mobil, bus, truk akan sedikit keluar jalur saat berada di belokan. Tetap berada di jalur kiri juga membuatmu lebih aman.
Kedua, jika kamu melewati jalanan sempit berkelok, banyak turunan dan tanjakan, ada baiknya tetap menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan kamu. Ini merupakan teknik berkendara yang aman dan harus diterapkan. Dengan teknik ini kamu akan memiliki ruang pengereman yang lebih panjang.
Ketiga, mendinginkan sistem pengereman. Jika kamu melewati jalan sempit dan berkelok, ada baiknya mendinginkan sistem pengereman.
Pada beberapa kasus, kampas rem acapkali terbakar sehingga sistem pengereman terganggu. Hal ini membuat rem blong. Untuk itu, berhenti sejenak menjadi solusi yang tepat untuk mendinginkan sistem pengereman sepeda motor.
Sembari mendinginkan motor, kamu bisa menikmati pemandangan yang mungkin indah. Jika sudah dingin, kamu bisa melanjutkan perjalanan lagi.
Keempat, membatasi kecepatan atau kontrol kecepatan.
Cara aman selanjutnya adalah mengatur kecepatan sepeda motor. Perlu diingat, salah satu penyebab kecelakaan sepeda motor adalah tidak ada kontrol kecepatan.
Kelima, hindari berkendara di jalan sempit pada malam hari.
Jalan yang sempit dan berkelok biasanya ada di desa yang masih kurang punya fasilitas seperti penerangan jalan. Sebisa mungkin jangan melewati jalan seperti ini pada malam hari.
Saat malam, jarak pandang akan terbatas. Kalau terpaksa melewati jalan sempit, sebaiknya kamu tidak sendirian. Selain faktor keamanan, dengan cara berkelompok kamu akan mendapatkan penerangan yang lebih, dari satu sepeda motor. Dengan begitu kondisi jalan akan lebih mudah terlihat.
Dream – Mayoritas sepeda motor saat ini sudah dilengkapi dengan piranti pengereman disk brake alias piringan cakram. Jika pabrik meluncurkan satu varian, mereka sudah menyiapkan pilihan rem cakram atau tromol pada konsumennya.
Dikutip dari Suzuki, Sabtu 3 Agustus 2019, keunggulan rem cakram selain pengereman yang lebih pakem adalah daya melepas panasnya lebih baik daripada rem tromol karena sifatnya lebih terbuka.
Sebaliknya rem cakram yang jarang dirawat akan membuat daya cengkeramnya semakin berkurang.
Untuk itulah, para pemilik sepeda motor yang sudah memakai rem cakram sangat disarankan untuk melakukan perawatan rutin peranti sistem pengereman tersebut.
Nah, berikut ini adalah cara merawat rem cakram
Minyak rem sangat penting untuk kinerja rem cakram agar maksimal. Kinerja rem cakram sangat mengandalkan piston yang ada pada master rem. Master rem fungsinya menggerakan kaliper untuk mencengkeram piringan cakram, ketika pengendara motor menarik tuas rem.
Nah, lancar tidaknya piston ini bergantung pada pompa hidrolik yang bekerja mengalirkan minyak rem.
Kalau saluran minyak tersumbat karena minyak kotor atau minyak sudah terlalu encer karena tercemar oleh bakteri atau zat lain yang bersenyawa dengan minyak, kinerja piston pasti akan terganggu. Disarankan untuk rutin mengecek dan mengganti minyak rem. Minimal setahun sekali diganti.
Paling lama dua tahun sekali dan jangan lebih dari itu kalau kamu ingin selalu mendapatkan performa rem yang maksimal.
Rem cakram itu sifatnya terbuka. Padahal, di jalanan debu tanah serta kotoran banyak beterbangan dan berisiko menempel pada kanvas rem ataupun piston.
JIka itu terjadi, kinerja dua komponen itu tidak akan maksimal kinerjanya. Rutinlah membersihkan keduanya dari kotoran.
Kaliper memang jarang sekali rusak. Namun, tetap saja ada kemungkinan rusak karena pemasangannya yang kurang tepat atau posisinya goyah karena faktor-faktor tertentu.
Kalau kondisinya goyang atau bergetar, peranti yang bertugas untuk mencengkeram pringan cakram ketika pengendara motor menarik tuas rem itu berisiko cepat aus. Bagian-bagian tertentu dari kaliper akan bergesekan dengan piringan cakram.
Akibatnya, ketika motor dipacu, jalannya akan terasa seperti tersendat-sendat. Makanya, pengecekan posisi kaliper sangat disarankan.(Sah, Sumber: Suzuki.co.id)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN