6 Kasus Hipospadia di Berbagai Negara, Terbaru Aprilia Manganang dari Indonesia

Reporter : Arini Saadah
Rabu, 10 Maret 2021 15:12
6 Kasus Hipospadia di Berbagai Negara, Terbaru Aprilia Manganang dari Indonesia
Aprilia Manganang bukan satu-satunya orang yang mengalami kondisi hipospadia.

Dream - TNI Angkatan Darat (AD) akhirnya mengungkap jenis kelamin Serda Aprilia Manganang. Mantan atlet Timnas voli putri Indonesia itu dinyatakan sebagai lalaki tulen. Aprilia mengidap hipospadia sejak lahir.

" Saat dilahirkan dia (Aprilia Manganang) punya kelainan pada sistem reproduksinya, hipospadia," kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa, dikutip dari Liputan6.com.

Menurut Mayo Clinic, hipospadia merupakan salah satu kelainan yang terjadi pada penis bayi sejak lahir, pembukaan uretra tak terletak di ujung penis. Pada anak laki-laki yang terlahir dengan keadaan hipospadia, uretra tak terbentuk secara normal di minggu ke delapan hingga ke-14 kehamilan.

Pembukaan abnormal pada uretra ini dapat terbentuk dimana saja, namun tepat di bawah ujung penis hingga skrotum. Ada beberapa jenis hipospadia, yaitu ada beberapa yang berbentuk kecil, namun beberapa yang juga lebih parah dari sekadar kecil.

Ternyata kasus yang dialami Aprilia Manganang bukan satu-satunya di dunia. Menurut Centers Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat menyebutkan bahwa kasus hipospadia ini setidaknya terjadi pada 1 di antara 200 bayi laki-laki yang lahir.

Sementara itu, di belahan negara lain juga pernah menangani kasus serupa. Lantas negara mana saja yang juga memiliki kasus hipospadia ini? Berikut 6 kasus hipospadia di berbagai negara termasuk Aprilia Manganang dari Indonesia.

1 dari 6 halaman

Remaja di India

Ilustrasi

Dilansir Hindustan Times, pada 4 September 2019 sempat ditemukan bahwa ada bocah laki-laki yang dioperasi sampai delapan kali karena mengidap hipospadia, namun tetap gagal, hingga akhirnya kembali dioperasi di King George's Medical University di Lucknow, hingga akhirnya berhasil.

2 dari 6 halaman

Balita di Uni Emirat Arab

Ilustrasi

Sementara itu, di Uni Emirat Arab berhasil menjalani operasi hipospadia pada 7 April 2019, dan operasi hanya berjalan selama tiga jam saja. Khaleej Times melansir, salah satu dokter bahkan menjelaskan bahwa operasi hipospadia harus dilakukan sejak kecil.

3 dari 6 halaman

Bayi di New South Wales

Ilustrasi

Di New South Wales kasus ini terjadi pada seorang bayi. Menurut Northern Star, pada September 2020 akhirnya bayi penderita hipospadia ini berhasil dioperasi dengan dana yang enggak sedikit, yaitu mencapai US$10 ribu atau diperkirakan setara Rp145 juta.

4 dari 6 halaman

Aktivis di AS

Ilustrasi

Tiger Devore adalah seorang aktivis dan psikolog seks asal AS. Menurut BBC, Devore lahir dengan kondisi hipospadia dan harus melakukan operasi sampai 20 kali dan empat rekontruksi. Kondisi ini membuat Devore tak pernah lelah mengedukasi orang-orang agar mengerti kelainan seks yang membuat penderita hipospadia berbeda.

5 dari 6 halaman

Lansia di Inggris

Ilustrasi

Kondisi ini memang sangat sulit diketahui tanpa pemeriksaan yang baik secara medis. Menurut Independen, pria Inggris bernama Baker baru bisa mengetahui kondisi hipospadia pada usia yang tak lagi muda, 62 tahun.

6 dari 6 halaman

Mantan Atlet Voli Indonesia

Ilustrasi

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis yang dilakukan Aprilia di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat pada Februari 2021, mantan atlet voli putri tersebut berjenis kelamin pria. Aprilia Manganang sendiri mengaku lega dan bahagia dengan hasil medis terkait jenis kelaminnya.

Dijelaskan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, bahwa Aprilia Manganang punya kelainan pada sistem reproduksinya, hipospadia.

Sumber: Brilio.net

Beri Komentar