Ilustrasi Menjalani Diet. (Source: Shutterstock)
Dream - Ketika ingin mendapatkan berat tubuh ideal, mungkin kamu akan mencari berbagai tips di internet. Dari sekian banyak sumber yang dicari pasti kamu akan menemukan beberapa tips instan untuk menurunkan berat badan secara drastis dalam waktu singkat.
Ada yang menggunakan obat pelangsing, minuman pencahar, atau pola diet dengan mengonsumsi maupun menghindari jenis makanan tertentu. Cara tersebut tak mustahil bisa membantu menurunkan berat badan secara drastis.
Bahkan, beberapa orang berhasil menurunkan berat badan sebanyak 7-10 kilogram dalam seminggu. Namun, apakah cara tersebut aman dan bisa mempertahankan bentuk tubuh ideal?
Dokter Gizi, Shiela Stefani menjelaskan pola diet setiap orang bisa berbeda-beda. Pasalnya, kebutuhan tubuh seseorang pun berbeda.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa pola makan merupakan salah satu kunci untuk mendapatkan berat badan ideal. Dia sendiri menyarankan untuk menerapkan tiga tips dasar untuk menurunkan berat badan, yaitu mengontrol stres, menerapkan pola makan sehat dan teratur, serta berolahraga secara rutin.
Foto: Shutterstock
Dalam mengatur pola makan sendiri, Shiela menganjurkan untuk memperhatikan 3J, yaitu jadwal, jenis, serta jumlah makanan.
" Jadwal makan sebisa mungkin teratur setiap hari. Jadi, 2 kali makan besar dan 2-3 kali makanan selingan. Jenis makanannya juga harus lengkap. Makronutrien, vitamin, mineral, dan sumber antioksidan," ujarnya dalam acara HaloDiet dari Halodoc, Selasa 14 Juni 2022.
Jika seseorang tidak sempat memenuhi kebutuhan nutrisi harian, dia memperbolehkan untuk mengonsumsi suplemen. Namun, konsumsi suplemen tidak diwajibkan bagi setiap orang.
Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah jumlah makanan. " Orang bisa gemuk karena makan dalam jumlah banyak dalam sekali makan. Nantinya, porsi bisa dikurangi pelan-pelan dan berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui porsi terbaik" .
Selain berkonsultasi pada ahli gizi, kamu juga bisa menghitung jumlah kalori harian ideal menggunakan calorie counter di situs tertentu atau mengikuti aturan 'Isi Piringku' dari Kemenkes.
Foto: Shutterstock
Terlepas dari pola diet yang disarankan, Shiela mengungkapkan bahwa wajar atau tidaknya penurunan berat badan ekstrim bergantung pada kondisi tubuh masing-masing orang.
" Tiap orang beda-beda starting point-nya. Orang yang beratnya hampir 200 kilogram, wajar turun 10-15 kilogram dalam seminggu. Tapi kalau beratnya 60-70 kilogram bisa turun 10-15 kilo dalam seminggu, nggak wajar," imbuhnya.
Foto: Shutterstock
Lebih lanjut, dia mengklaim bahwa diet ekstrim yang dilakukan dengan mengonsumsi kalori dalam jumlah sangat sedikit sangat berbahaya untuk kesehatan tubuh. Pasalnya, diet ekstrim dapat menurunkan massa otot.
Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya nutrisi yang didapat saat diet ekstrim. Akhirnya, tubuh mengambil sumber nutrisi seperti protein dari otot dan membuat massanya berkurang.
Berkurangnya massa otot bisa menyebabkan berbagai dampak buruk, seperti menurunkan daya tahan tubuh dan meningkatkan potensi sarkopenia. Sarkopenia sendiri merupakan kelainan otot yang menyebabkan penurunan kemampuan fisik.
" Sarkopenia sering dialami orangtua karena massa otot akan menurun seiring dengan bertambahnya usia. Secara penelitian, sarkopenia bisa memperberat penyakit lain yang diderita. Terutama, penyakit infeksi pada orangtua" .
Itulah mengapa dia menyarankan untuk " menabung massa otot" sejak dini. Selain mendapatkan berat badan serta postur tubuh ideal, kamu juga bisa mengurangi potensi mengalami sarkopenia di masa tua.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur