Sejarah di Balik Jaket Bomber Presiden Jokowi

Reporter : Irma Suryani
Rabu, 9 November 2016 12:29
Sejarah di Balik Jaket Bomber Presiden Jokowi
Jaket bomber awalnya dipakai oleh militer hingga abad ke 20.

Dream - Belum lama ini Presiden Joko Widodo menarik para pecinta fashion saat menyampaikan pidato usai aksi demo 4 November 2016 lalu. Hal tersebut dikarenakan Jokowi mengenakan jaket bomber bernuansa army yang diakui adalah milik sang anak.

" Jaket, ooo..itu jaket anak yang saya pinjam," kata Jokowi. Jaket yang dikenakan oleh Jokowi ternyata keluaran terbaru dari label Zara yang dibanderol sekitar Rp1 jutaan.

Jaket bomber awalnya dipakai oleh militer hingga abad ke 20. Sebenarnya desain dari jaket tersebut bertujuan agar sang pilot atau militer dapat menahan hawa dingin di medan perang.

Saat Perang Dunia II di 1940, para pilot yang melakukan serangan udara memerlukan busana yang bisa membuatnya tetap hangat di ketinggian.

Maka dari itu, hadirlah bomber jaket dengan menggunakan bahan wool dan nylon yang anti-air.

 

1 dari 2 halaman

Jaket dan Parasut

Dream - Kemudian pada 1950an, desain jaket bomber berubah. Terlihat dari bagian kerahnya yang tadinya menggunakan bulu diganti dengan bahan rajut atau knit.

Hal ini dikarenakan masalah teknis bahwa sang pilot kesulitan membuka parasut saat mengenakan jaket bomber yang memiliki bulu di bagian kerah.

Saat ini, sudah banyak jenis model dan garis rancang jaket bomber yang dijual di pasaran.

 

2 dari 2 halaman

Design Disesuaikan

Design Disesuaikan © Dream

Dream - Mulai dari jaket yang terbuat dari kulit untuk melindungi dari hawa dingin, sampai menyesuaikan dengan cuaca di suatu negara seperti Indonesia yang tropis menggunakan bahan yang tipis.

Seperti label Zara yang salah satu koleksinya dipakai oleh Presiden Indonesia saat berpidato di Istana Negara beberapa waktu lalu.

(Ism, berbagai sumber)

Beri Komentar