Ilustrasi Menggunakan Inhaler (imt.ie)
Dream - Ali Ahmed Mashael, Mufti Besar Departemen Urusan Islam dan Amal Dubai (IACAD), menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar puasa selama bulan suci Ramadan.
Menurut Mufti Ali, penderita asma boleh menggunakan inhaler (alat bantu pernafasan) meski itu akan membatalkan puasanya. Sebab, uap dalam inhaler mengandung air dan cairan lainnya terhirup masuk ke dalam tubuh.
Dengan demikian, dia harus mengganti puasanya dengan memberi makan kepada fakir miskin atau yang membutuhkan sesuai dengan jumlah yang ditentukan.
Selain itu, jika seseorang mendengar adzan Subuh sementara dia sedang makan sahur. Menurut beliau, orang tersebut harus segera membuang makanan di mulutnya ketika ia mendengar 'adzan'. Jangan terus makan dan minum. Jangan menelan apa yang ada dalam mulut. Jika terlanjur tertelan, orang tersebut harus mengganti puasa hari itu.
Memakai parfum atau bukhur (buhur) tidak membatalkan puasa. Tetapi seseorang sebaiknya tidak me-makai parfum atau menghirup asap bukhur selama berpuasa. Jika dihirup dengan sengaja, itu memba-talkan puasa dan orang tersebut harus mengganti puasa hari itu.
Bagi yang suka merokok sebaiknya menggunakan koyo anti rokok. Asalkan tidak ada bahan-bahan dari produk tersebut masuk ke lambung.
Intinya, dalam berpuasa, tidak ada sesuatu pun yang boleh ditelan. Namun bahan-bahan yang terserap secara tidak sengaja seperti bau aromaterapi atau parfum tidak membatalkan puasa.
Untuk itu gunakan koyo yang sekiranya tidak membatalkan puasa.
Sebenarnya seseorang harus mengendalikan dan menahan diri dari merokok pada siang hari di bulan Ramadan dan juga di malam hari. (Ism)
Advertisement


IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget