Olahraga/ Foto: Shutterstock
Dream - Merawat tulang merupakan hal yang penting untuk menjaga kesehatan keseluruhan tubuh. Seiring bertambahnya usia, kepadatan atau massa tulang semakin menurun. Banyak yang beranggapan menjaga kesehatan tulang hanya untuk kaum lansia.
Hal tersebut tidak tepat, justru Sahabat Dream yang masih berusia 20-an harus menjaga kesehatan tulang. Hal ini untuk mengurangi risiko osteoporosis. Osteoporosis adalah kondisi muskuloskeletal (tulang, sendi, dan otot) kronis yang ditandai dengan penurunan kepadatan, kualitas, dan kekuatan tulang yang meningkatkan risiko patah
tulang.
Kondisi ini kadang-kadang disebut sebagai silent killer karena seringkali tidak ada gejala yang terlihat sampai tulang melemah menyebabkan patah tulang. Dokter Ari Setyaningrum, SpKO, Ketua Tim Kerja Kesehatan Olahraga, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, mengungkap bahwa osteoporosis merupakan silent disease yang menjadi penyebab kematian tertinggi.
" Kami harap masyarakat semakin peduli atas kesehatan tulang, mari bersama terapkan gaya hidup sehat," ujarnya dalam acara Konferensi Pers 20 Tahun Anlene Lawan Osteoporosis, Kamis 20 Oktober 2022.
Menjalani pola hidup sehat dan aktif adalah hal yang bisa dilakukan untuk mencegah osteoporosis. Pada kesempatan yang sama, dr. Ari menyampaikan 5 hal yang bisa dilakukan untuk mencegah osteoporosis sejak dini, yaitu sebagai berikut:
Meningkatkan Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik dilakukan setidaknya 30 menit per hari sebanyak 3 kali seminggu. Aktivitas dapat meliputi aerobik, kelenturan, dan keseimbangan.
Konsumsi Makanan Bergizi
Mengonsumsi makanan bergizi yang bermanfaat untuk tulang. Dari kalsium, mineral, zinc, mineral, dan magnesium.
Paparan Sinar Matahari
Setiap orang disarankan untuk mendapatkan paparan matahari yang cukup guna membantu mendapatkan vitamin D yang bermanfaat untuk tulang. Jangan malas berjemur pagi hari ya!
Waspadai Faktor Risiko Individu
Faktor risiko seperti riwayat keturunan, penyakit lain, penggunaan obat-obatan jangka panjang, menopause dini, dan penurunan tinggi badan yang signifikan juga berpengaruh.
Kunci dari kesehatan tulang, sendi, dan otot adalah tetap bergerak aktif dan pemeriksaan kesehatan rutin. " Pada dasarnya, osteoporosis biasanya menunjukkan gejala seperti sakit punggung yang parah, kehilangan tinggi badan, atau membungkuknya tulang belakang. Oleh karena itu, pemeriksaan kepadatan tulang, sendi, dan otot penting untuk dilakukan," kata dr. Lily Indriani Octovia, MT, M.Gizi, SpGK(K), Sekretaris Jenderal Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) dalam acara yang sama.
Dalam rangka bulan kesadaran Osteoporosis yang jatuh pada bulan Oktober 2022, sekaligus merayakan kontribusi selama 2 dekade (20 tahun), Anlene menggelar acara edukasi publik dan pemeriksaan kesehatan massal pada kepadatan tulang, sendi dan otot, di sejumlah titik strategis. Kegiatan ini digelar gratis di Jakarta, Bandung, Medan, dan Surabaya mulai dari bulan Agustus hingga Desember 2022.
Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita
Dream - Berjalan kaki seringkali dianggap sebagai jenis olahraga yang mudah dilakukan secara rutin agar tubuh tetap aktif. Sebagian orang bahkan melakukannya untuk menurunkan berat badan.
Namun, sebenarnya berjalan kaki tidak selalu bisa digolongkan dalam kegiatan berolahraga. Alasan tersebut juga menjadi penyebab seseorang masih kesulitan menurunkan berat badan dengan berjalan kaki secara rutin.
Hal tersebut dijelaskan oleh Coach Diet, Natasya Limano melalui unggahan Instagramnya. Berjalan kaki bisa dinilai berolahraga atau latihan cardio jika detak jantung meningkat.
Biasanya, detak jantung akan meningkat saat berjalan lebih cepat, melangkah lebih lebar, atau berada di medan yang menanjak. Sehingga, detak jantung pun akan terpacu selama berjalan dan bisa membuat tubuhmu lebih aktif.
Foto: Shutterstock
Namun jika berjalan kaki dilakukan dengan santai dan tidak mengalami peningkatan detak jantung, maka kegiatan tersebut termasuk Non-Exercise Activity Thermogenesis (NEAT).
NEAT merupakan aktivitas fisik yang dilakukan sepanjang hari yang tidak termasuk olahraga, seperti mencuci pakaian, membersihkan rumah, memasak, bekerja, berbicara, dan lain-lain.
Meski NEAT mampu membantu pembakaran lemak tubuh lebih efektif, tapi hal tersebut tidak berlaku jika aktivitas yang dilakukan sehari-hari cukup santai.
Jadi, pilih jenis olahraga yang mampu meningkatkan detak jantung dan sesuai dengan kondisi tubuhmu agar bisa menjaga kesehatan serta daya tahan tubuh.
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta
75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial