Cegah Osteoporosis, Mulai Rawat Tulang Sejak Muda

Reporter : Mutia Nugraheni
Jumat, 21 Oktober 2022 17:48
Cegah Osteoporosis, Mulai Rawat Tulang Sejak Muda
Sahabat Dream yang masih berusia 20-an harus menjaga kesehatan tulang, mulai sekarang.

Dream - Merawat tulang merupakan hal yang penting untuk menjaga kesehatan keseluruhan tubuh. Seiring bertambahnya usia, kepadatan atau massa tulang semakin menurun. Banyak yang beranggapan menjaga kesehatan tulang hanya untuk kaum lansia.

Hal tersebut tidak tepat, justru Sahabat Dream yang masih berusia 20-an harus menjaga kesehatan tulang. Hal ini untuk mengurangi risiko osteoporosis. Osteoporosis adalah kondisi muskuloskeletal (tulang, sendi, dan otot) kronis yang ditandai dengan penurunan kepadatan, kualitas, dan kekuatan tulang yang meningkatkan risiko patah
tulang.

Kondisi ini kadang-kadang disebut sebagai silent killer karena seringkali tidak ada gejala yang terlihat sampai tulang melemah menyebabkan patah tulang. Dokter Ari Setyaningrum, SpKO, Ketua Tim Kerja Kesehatan Olahraga, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, mengungkap bahwa osteoporosis merupakan silent disease yang menjadi penyebab kematian tertinggi.

" Kami harap masyarakat semakin peduli atas kesehatan tulang, mari bersama terapkan gaya hidup sehat," ujarnya dalam acara Konferensi Pers 20 Tahun Anlene Lawan Osteoporosis, Kamis 20 Oktober 2022.

 

1 dari 4 halaman

Lakukan Hal Ini

Menjalani pola hidup sehat dan aktif adalah hal yang bisa dilakukan untuk mencegah osteoporosis. Pada kesempatan yang sama, dr. Ari menyampaikan 5 hal yang bisa dilakukan untuk mencegah osteoporosis sejak dini, yaitu sebagai berikut:

Meningkatkan Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik dilakukan setidaknya 30 menit per hari sebanyak 3 kali seminggu. Aktivitas dapat meliputi aerobik, kelenturan, dan keseimbangan.

Konsumsi Makanan Bergizi
Mengonsumsi makanan bergizi yang bermanfaat untuk tulang. Dari kalsium, mineral, zinc, mineral, dan magnesium.

Paparan Sinar Matahari
Setiap orang disarankan untuk mendapatkan paparan matahari yang cukup guna membantu mendapatkan vitamin D yang bermanfaat untuk tulang. Jangan malas berjemur pagi hari ya!

Waspadai Faktor Risiko Individu
Faktor risiko seperti riwayat keturunan, penyakit lain, penggunaan obat-obatan jangka panjang, menopause dini, dan penurunan tinggi badan yang signifikan juga berpengaruh.

 

 

2 dari 4 halaman

Kunci dari kesehatan tulang, sendi, dan otot adalah tetap bergerak aktif dan pemeriksaan kesehatan rutin. " Pada dasarnya, osteoporosis biasanya menunjukkan gejala seperti sakit punggung yang parah, kehilangan tinggi badan, atau membungkuknya tulang belakang. Oleh karena itu, pemeriksaan kepadatan tulang, sendi, dan otot penting untuk dilakukan," kata dr. Lily Indriani Octovia, MT, M.Gizi, SpGK(K), Sekretaris Jenderal Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) dalam acara yang sama.

Anlene

Dalam rangka bulan kesadaran Osteoporosis yang jatuh pada bulan Oktober 2022, sekaligus merayakan kontribusi selama 2 dekade (20 tahun), Anlene menggelar acara edukasi publik dan pemeriksaan kesehatan massal pada kepadatan tulang, sendi dan otot, di sejumlah titik strategis. Kegiatan ini digelar gratis di Jakarta, Bandung, Medan, dan Surabaya mulai dari bulan Agustus hingga Desember 2022.

Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita

3 dari 4 halaman

Berjalan Kaki Setiap Hari Belum Termasuk Berolahraga, Ini Penjelasan Coach Diet

Dream - Berjalan kaki seringkali dianggap sebagai jenis olahraga yang mudah dilakukan secara rutin agar tubuh tetap aktif. Sebagian orang bahkan melakukannya untuk menurunkan berat badan.

Namun, sebenarnya berjalan kaki tidak selalu bisa digolongkan dalam kegiatan berolahraga. Alasan tersebut juga menjadi penyebab seseorang masih kesulitan menurunkan berat badan dengan berjalan kaki secara rutin.

Hal tersebut dijelaskan oleh Coach Diet, Natasya Limano melalui unggahan Instagramnya. Berjalan kaki bisa dinilai berolahraga atau latihan cardio jika detak jantung meningkat.

Biasanya, detak jantung akan meningkat saat berjalan lebih cepat, melangkah lebih lebar, atau berada di medan yang menanjak. Sehingga, detak jantung pun akan terpacu selama berjalan dan bisa membuat tubuhmu lebih aktif.

4 dari 4 halaman

Berjalan Kaki

Foto: Shutterstock

Namun jika berjalan kaki dilakukan dengan santai dan tidak mengalami peningkatan detak jantung, maka kegiatan tersebut termasuk Non-Exercise Activity Thermogenesis (NEAT).

NEAT merupakan aktivitas fisik yang dilakukan sepanjang hari yang tidak termasuk olahraga, seperti mencuci pakaian, membersihkan rumah, memasak, bekerja, berbicara, dan lain-lain.

Meski NEAT mampu membantu pembakaran lemak tubuh lebih efektif, tapi hal tersebut tidak berlaku jika aktivitas yang dilakukan sehari-hari cukup santai.

Jadi, pilih jenis olahraga yang mampu meningkatkan detak jantung dan sesuai dengan kondisi tubuhmu agar bisa menjaga kesehatan serta daya tahan tubuh.

Beri Komentar