Ilustrasi Celana Jeans. (Foto: Unsplash)
Dream - Bagi sebagian wanita, celana ketat mungkin terlihat keren. Karena celana ketat akan membuat kaki terlihat jenjang, dan tubuh tampak seksi.
Namun tahukah Sahabat Dream bahwa sebuah studi kesehatan mengaitkan celana ketat dengan vulvodynia, yaitu sebuah kondisi yang menyebabkan rasa sakit yang kronis di area intim wanita bagian luar atau vulva.
Yang menakutkan, mengobati vulvodynia ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi Jessica Strasburg, MD.
Apa Itu Sebenarnya Vulvodynia?
Vulvodynia adalah rasa nyeri kronis yang memengaruhi vulva selama lebih dari tiga bulan. Para ahli tidak tahu persis apa yang menyebabkan kondisi ini.
Ciri-ciri nyeri pada vulva yang disebabkan vulvodynia antara lain:
Studi tersebut meneliti wanita berusia antara 18 dan 40 tahun. Di antara mereka ada yang menderita vulvodynia dan tidak.
Setelah itu para peneliti bertanya tentang cara berpakaian dan berdandan para peserta penelitian tersebut.
Hasilnya sungguh mencengangkan. Vulvodynia cenderung muncul dua kali lipat pada mereka yang memakai celana ketat lebih dari empat kali dalam seminggu.
Sementara itu, wanita yang mencukur bulu di area di atas organ intim lebih cenderung mengalami vulvodynia.
Kata Dr Strasburg, painted-on pants bisa meningkatkan risiko terinfeksi berbagai penyakit, seperti infeksi saluran kemih dan infeksi jamur vagina.
Painted-on pants adalah celana jeans yang diberi lukisan atau gambar di atas permukaan kain menggunakan cat.
Sedangkan mencukur bulu di area organ intim bisa menyebabkan iritasi. Baik infeksi dan iritasi inilah yang bisa memicu timbulnya vulvodynia.
" Semua yang bisa menyebabkan inflamasi bisa memicu terjadinya vulvodynia," kata Dr Strasburg.
Namun, vulvodynia juga bisa dipicu oleh masalah lain seperti gangguan otot dasar panggul atau kelainan genetik tertentu.
Jadi, pilihan fashion atau kebiasaan melakukan waxing bukan semata-mata penyebab vulvodynia bagi sebagian wanita yang menderitanya.
" Pakaian ketat dan mencukur bulu lebih cenderung memicu gejala pada seseorang yang menderita vulvodynia daripada menyebabkannya," kata Dr Strasburg.
Jika memiliki gejala vulvodynia, Dr Strasburg menyarankan untuk memeriksakan diri ke spesialis urologi atau ginekologi.
" Mereka adalah spesialis yang menangani masalah bagian intim wanita, termasuk vulva," katanya.
Namun, ada beberapa cara mengatasi rasa nyeri yang diakibatkan oleh vulvodynia ini.
Cara ini mungkin berlaku berbeda untuk setiap wanita, sehingga butuh waktu dan kesabaran untuk menyembuhkannya.
Jika tidak ada pilihan yang bisa menghilangkan rasa sakit, Dr Strasburg menyarankan untuk konsultasi dengan dokter tentang pembedahan.
Operasi dilakukan untuk menghilangkan vestibule, jaringan tipis di vulva tempat saraf yang menyakitkan tersebut sering muncul.
Untuk meredakan gejala-gejala vulvodynia - atau mengurangi risiko munculnya - lakukan kebiasaan-kebiasaan yang sehat berikut ini:
(ism, Sumber: Cleveland Clinic)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati