Pernah Bangkrut, Bos Ini Sampai Tak Sanggup Beli Bensin

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 20 Februari 2018 17:50
Pernah Bangkrut, Bos Ini Sampai Tak Sanggup Beli Bensin
Lalu, dia melakukan ini.

Dream – Mengonsumsi minuman kemasan dengan rasa teh maupun kopi menjadi kebiasaan masyarakat masa kini. Tak mengherankan beragam minuman kemasan siap saji marak beredar luas di pasar.

Salah satu produsen minuman teh asal Thailand, Ichitan, turut serta meramaikan pasar minuman siap saji. Berbeda dengan minuman lainnya, produsen teh siap minum ini menggunakan teknik promosi unik dengan mengusung kampanye “ Mendadak Jutawan”.

CEO Ichitan, Tan Passakornnate, mengatakan alasan Ichitan menggelar kampanye “ Mendadak Jutawan” ini adalah pengalaman hidup.

“ Saya paham betul tentang kesulitan yang dirasakan banyak orang di Indonesia,” kata Tan di Jakarta, Selasa 20 Februari 2018.

Dia mengaku pernah bangkrut dan tak punya sepeser uang untuk bayar kontrakan. Tan juga tak mampu membeli BBM untuk mobilnya.

“ Punya mobil, tapi tak bisa beli bensin, sehingga saya ingin berbagi dengan cara seperti ini,” kata dia.

Untuk itu, Tan menggelar kampanye ini untuk berbagi uang. Dia berkata “ Mendadak Jutawan” telah masuk ke tahun kedua. Tahun ini, ada 30 orang pemenang se-Indonesia yang bisa mendapatkan uang tunai Rp300 juta tanpa dipotong pajak.

“ Untuk segala pertanyaan tentang program, ada website sendiri. Yang bukan mekanisme di website, kami pastikan palsu. Untuk pemenang pun kami hubungi dengan nomor khusus,” kata dia.

Pada konferensi pers yang digelar kali ini, Tan juga turut membawa dua orang pemenang yang beruntung mendapatkan uang Rp300 juta dari Mendadak Jutawan 2017. Kedua orang ini berasal dari masyarakat kurang mampu.

“ Alhamdulillah, saya menang Rp300 juta dari Ichitan,” kata jutawan ‘dadakan’ asal Pekanbaru, Sarifudin.

Dia berkata uangnya digunakan untuk membantu tetangga yang kesulitan membiayai kuliah anaknya. Tak hanya itu, Sarifudin dan istri juga mendaftar haji dengan uang ini.

“ (Saya juga) membelikan istri saya perhiasan karena dulu dijual untuk perbaikan lingkungan rumah,” kata dia. (ism)

Beri Komentar