Cucu Bung Karno Protes Keras Film `Jenderal Soedirman`

Reporter : Amrikh Palupi
Rabu, 9 September 2015 16:42
Cucu Bung Karno Protes Keras Film `Jenderal Soedirman`
Anggota DPR RI Komisi X yang juga Cucu Presiden Soekarno, Didi Mahardika menganggap beberapa adegan dalam film tersebut dianggap tidak sesuai dengan fakta sejarah.

Dream - Belum lama diluncurkan di bioskop-bioskop Indonesia, film berjudul Jenderal Soedirman menimbulkan kontroversi. Anggota DPR RI Komisi X yang juga Cucu Presiden Soekarno, Didi Mahardika menganggap beberapa adegan dalam film dianggap tidak sesuai dengan fakta sejarah.

" Ada beberapa adegan Jenderal Sudirman yang kurang pas atau melenceng dari fakta sejarahnya," ujar Didi Mahardika saat ditemui di Universitas Bung Karno, Jakarta, Rabu 9 September 2015.

Didi mengaku mempelajari bagian demi bagian film yang dibintangi aktor muda Adipati Dolken ini, untuk memastikan ada hal yang melenceng atau tidak.

" Dua kali nonton saya pikir cukup. Apakah saya salah lihat atau gimana, saya pastikan saat nonton yang kedua kalinya dan sudah dipelajarinnya memang melenceng. Ada yang berbeda dan properti yang berbeda," katanya.

Didi pun membeberkan poin-poin yang dianggap tidak sesuai dengan fakta sejarah. " Ini point yang saya anggap tidak sesuai. Mereka kaji, film itu dari mana," kata Didi.

1. Adegan dialog antara Presiden Soekarno dengan Jenderal Soedirman atau Pak Dirman, yang mendramatisasi perbedaan antara perjuangan melalui perundingan dengan melalui perang frontal. Hal itu, disebut oleh Didi, berpotensi menghilangkan makna persatuan dan kesatuan bangsa.

2. Adegan Presiden dan Wakil Presiden mengaku berbohong, berdosa atas janji dengan tidak bergerilya. Hal itu bisa menimbulkan kontroversi.

3. Adegan tentang Bung Karno yang meminta difoto ulang ketika berangkulan dengan Pak Dirman juga bertentangan dengan fakta sejarah

4. Adegan tentang peran Tan Malaka beserta tentaranya memberi kesan bertentangan dengan status Tan Malaka sebagai Pahlawan Nasional.

5. Adegan Pak Dirman membanting tongkat keris (tak sesuai dengan aslinya sebagai orang Jawa yang santun). Pak Dirman memakai kopiah ditodong senapan, dibentak Belanda, itu tidak jelas sumber sejarahnya.

6. Peran Sri Sultan Hamengkubowobo lX dan figur Pak Harto sebagai orang dekat Pak Dirman? Tidak digambarkan dalam film tersebut. (Ism) 

Beri Komentar