Daging Kambing Ternyata Tak Sebabkan Darah Tinggi Jika Dimasak Dengan Cara Yang Benar (Sumber:Pexels.com)
Dream - Momen perayaan Idul Adha identik dengan pembagian daging kurban. Di Indonesia, masyarakat biasa mengolah daging kambing menjadi menu makanan bercita rasa lezat, seperti sate kambing, tongseng, hingga sop kambing. Olahan daging kambing menjadi santapan yang tak boleh dilewatkan kala menyambut momen hari raya.
Meski olahan daging kambing jadi favorit dan mengundang selera makan, sebuah informasi menyebut bahwa daging kambing bisa menyebabkan darah tinggi.
Kira-kira apa benar ya informasi tersebut? Melansir dari Sehatq, berikut penjelasan mengenai daging kambing yang perlu Sahabat Dream ketahui. Yuk simak.
Pada umumnya, daging merah memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi sehingga bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Namun menurut penelitian, daging kambing ternyata memiliki lemak jenuh lebih rendah dibandingkan daging sapi atau ayam.
Dalam satu porsi daging kambing (sekitar 85 gram atau sebesar potongan steak), lemak jenuhnya hanya sekitar 0,79 gram. Angka ini jauh jika dibandingkan dengan daging sapi sebesar 3 gram, dan ayam 1,7 gram lemak jenuh.
Informasinya yang mengatakan bahwa daging kambing menjadi pemicu darah tinggi sebenarnya keliru. Ketika seseorang mengonsumsi daging kambing, bisa saja timbul efek termogenik (Sering dianggap tanda tekanan darah tinggi). Efek termogenik ini berupa panas yang dihasilkan dari metabolisme suatu bahan makanan dalam tubuh sehingga memberi sensasi hangat.
Jika seseorang menganggap kemunculan gejala terkena hipertensi disebabkan oleh konsumsi daging kambing, maka hal itu salah. Faktor yang menyebabkan munculnya darah tinggi bukan karena konsumsi daging kambing, namun karena garam yang digunakan.
Penggunaan garam berlebihan mampu memicu darah tinggi. Unsur natrium dalam garam berfungsi mengatur air dalam tubuh. Natrium dalam jumlah yang besar mengakibatkan semakin banyak air yang disimpan dalam pembuluh darah sehingga berisiko membuat tekanan darah meningkat.
Sebuah penelitian juga menyebutkan bahwa mengonsumsi daging kambing dalam jangka waktu lama tidak menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Agar lebih berhati-hati, hindari menggunakan garam berlebihan pada berbagai olahan daging kambing. Makanan yang dimasak dengan garam berisiko memicu peningkatan tekanan darah dan penurunan fungsi ginjal.
Meski banyak orang yang menyebut kambing memiliki kolesterol tinggi, nyatanya hal itu adalah pendapat yang salah. Daging kambing justru memiliki total kalori, lemak, dan kolesterol yang lebih rendah jika dibandingkan dengan daging sapi dan ayam.
Setiap seporsi daging kambing (sekitar 85 gram) mengandung 122 kalori, sementara seporsi daging sapi dan daging ayam masing-masing memiliki 179 dan 162 kalori.
Lemak yang terdapat di daging kambing pun jauh lebih rendah ketimbang kedua daging lainnya. Seporsi daging kambing hanya memiliki 2,6 gram lemak, sedangkan sapi memiliki 7,9 gram dan ayam 6,3 gram lemak.
Dari segi kandungan kolesterol, satu porsi daging kambing hanya mengandung 63,8 mg kolesterol. Jumlah ini lebih rendah juga dibanding daging sapi (73,1 mg) dan daging ayam (76 mg).
Selain itu, kambing juga kaya akan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh. Dalam seporsi daging kambing, terkandung sekitar 3,2 mg zat besi. Angka tersebut lebih besar ketimbang daging sapi (2,9 mg) dan daging ayam (1,5 mg).
Di Indonesia, daging kambing biasa dibuat berbagai masakan lezat seperti sate, sop, gulai hingga tongseng. Meski begitu, proses memasak yang tergolong lama ternyata membuat kandungan nutrisi jadi hilang.
Selain itu, bahan campuran seperti minyak, kecap, santan, dan garam juga membuat olahan daging tidak sehat.
Agar tetap bisa menikmati kambing dengan sehat, Sahabat Dream bisa memasak dengan cara direbus, ungkep, presto, atau sous vide. Sous vide adalah cara masak ala Perancis, yakni dengan memasukkan daging ke dalam kantung kedap udara, lalu di panaskan di dalam air suhu rendah dalam waktu yang lama.
Meski lebih sehat, kamu juga perlu memperhatikan bahan tambahan dari olahan daging yang akan dibuat. Jika ingin menggunakan minyak, gunakan minyak yang lebih sehat seperti minyak zaitun.
Selain itu, kurangi penggunaan garam dan gula saat memasak daging kambing. Untuk menambah cita rasa pada daging kambing, boleh juga ditambahkan berbagai rempah-rempah.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati