Kecelakaan Di Bundaran HI (Foto: Tangkapan Layar Twitter @TMSPoldaMetroJaya)
Dream - Kecelakaan lalu lintas masih menjadi masalah yang rumit untuk diatasi. Meski sudah banyak rambu lalu lintas serta petugas berpatroli di lapangan, kejadian yang tak pernah diinginkan pengendara kendaraan bermotor tetap saja bisa terjadi.
Upaya mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas sudah saatnya menjadi kesadaran dari setiap pengguna jalan raya.
" Atas usaha Polri, dan berbagai stakeholder dan pengguna jalan jumlah meninggal dunia karena kecelakaan memang menurun," jelas Singgamata dalam talkshow di acara Jasa Marga Eco Driving, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dikutip dari Liputan6.com, Kamis 12 Maret 2020.
Merujuk data perbandingan angka kecelakaan dua tahun terakhir, jumlah korban jiwa tercatat telah menrun. Pada 2018, angka meninggal dunia akibat kecelakaan mencapai 29.472 jiwa. Setahun yang lalu, angka korban jiwa ini turun menjadi 25.671 jiwa.
Angka kematian karena kecelakaan lalu lintas dari 2018 ke 2019 tercatat menurun 12 persen.
Tapi, fakta tersebut tetap saja mengkhawatirkan, dan harus dicari solusinya untuk terus menurunkan angka kecelakaan dan korban meninggal dunia.
Rata-rata ada 70 jiwa yang meninggal dunia dalam kecelakaan per harinya. Atau, setiap jam, ada 2-3 orang yang meninggal dunia.
“ Dengan tidak bermaksud mengecilkan virus corona sebagai penyakit yang mematikan, ada penyakit di jalan yang juga menular, yaitu tidak tertib dan agresif sehingga menyebabkan kecelakaan dan meninggal dunia,” kata dia.
Sementara itu, terkait perilaku di jalan, Singgamata menjelaskan jika berkendara secara eco cukup penting, yaitu tetap irit bahan bakar dan tidak mengindahkan keselamatan berlalu lintas.
" Saya mengutip tiga saja terkait eco driving, yaitu menjaga jarak dalam berkendara, kecepatan tinggi jendela ditutup karena pengaruh dengan kestabilan, dan tidak agresif. Memang, jika pengendara terlalu agresif menjadi penyebab kecelakaan di jalan raya," kata doa.
(Sumber: Liputan6.com/Arief Aszhari)
Dream - Tak ada kunci selamat berkendara di jalanan selain mematuhi peraturan lalu lintas. Umumnya, kecelakaan memang terjadi karena pengendara melanggar peraturan yang sebetulnya terlihat sepela.
Selain mematuhi peraturan lalu lintas, berbagai persiapan kecil, yang sayangnya sering dilupakan pengemudi, juga harus dilakukan dengan benar. Selain untuk kepentingan pribadi, berkendara dengan aman juga akan mencegah pengendara atau pengguna jalan mengalami kecelakaan.
Mengutip laman NTMC Polri, Sabtu 7 Maret 2020, ada lima tips yang bisa kamu ikuti untuk menghindari kecelakaan saat berkendara. Kelima anjuran ini mungkin terlihat simpel namun bisa menyelamatkan hidup kamu saat di jalanan.
Pertama, menyesuaikan posisi duduk sebelum berkendara. Ini sangat penting untuk menyamankan posisi duduk sebelum berkendara. Kamu bisa menyesuaikan posisi jok mobil agar bisa kaki bisa menginjak pedal dengan nyaman.
Posisikan juga kemudi agar bisa enak saat berbelok. Pastikan masih ada sudut di siku tangan agar bisa leluasan mengendalikan kemudi.
Selain itu, atur spion, baik luar maupun dalam dengan baik. Spion mobil harus mengarah ke bagian kaca belakang mobil agar bisa melihat kendaraan yang berada tepat di belakang mobilmu. Spion samping juga harus bisa mengakomodasi bagian yang tak terlihat dari kaca spion dalam.
Fungsi kaca spion luar adalah perpanjangan jarak pandang dari spion dalam. Kalau masih melihat objek yang sama dengan spion dalam, spion bagian luar harus dibuka lebih lebar agar bisa melihat yang lebih luas.
Menyalakan radio atau musik bisa membuatmu tetap berkendara dengan aman dan menghindari kebosanan saat mengemudi. Radio bisa menjadi pilihan terutama saat kamu menyetir sendirian. Suara dari penyiar radio bisa membuatmu merasa ada teman yang menemanimu berkendara.
Saat memilih untuk mendengarkan musik, pilihlah musik yang sesuai dengan kondisi dan waktu perjalanan. Untuk perjalanan di siang hari di kala macet, musik lembut seperi jazz, klasik, atau pop bisa membuatmu lebih rileks.
Saat suasana cukup hening atau sedang berkendara di tengah malam, mendengarkan musik yang cenderung keras dan bertempo cepat seperti rock, metal, atau elektronik bisa membangkitkan energimu. Tujuannya agar kamu tak mengantuk dan lelah.
Menggunakan ponsel saat berkendara sungguh berbahaya. Lebih baik taruh ponsel dan jangan gunakan sama sekali saat berkendara. Kalau mau menelepon atau membalas pesan, tepikan dulu mobil. Selesaikan urusan, setelah itu lanjutkan berkendara.
Jika kamu memutuskan untuk membuka ponsel saat lampu merah, pastikan lampu merahnya masih menyala cukup lama. Cara ini tidak akan mengganggu pengendara lain yang berada di belakang saat tiba-tiba lampu hijau sudah kembali menyala.
Hindari juga merekam video untuk konten di sosial media karena itu sangat berbahaya. Fokusmu akan terbagi sehingga perhatianmu ke jalan akan terganggu dan bisa menyebabkan kecelakaan.
Mengobrol saat berkendara memang menyenangkan. Banyak obrolan seru terjadi saat berada di dalam mobil.
Hindarilah obrolan yang bisa mengarah ke pertengkaran, seperti yang biasanya terjadi saat berkendara. Kamu yang terbawa emosi bisa melampiaskan emosi ke gaya berkendaramu.
Emosi ini bisa membahayakan karena berkendara dalam keadaan emosi akan membawa pengemudi ke arah ugal-ugalan. Berhenti dulu untuk menenangkan diri dan lanjutkan kembali kalau sudah yakin kamu tak terbawa emosi lagi.
Ngemil bisa menjadi salah satu cara menghilangkan kebosanan saat berkendara. Jangan lupa membawa cemilan yang mudah dibawa untuk dimakan saat berkendara.
Makanan ini bisa menghindarkan kamu dari kantuk. Ini juga bisa meningkatkan fokus berkendara, lho.
Bagi yang tidak suka ngemil, permen karet bisa menjadi solusi karena juga bisa membuatmu tetap fokus saat berkendara. Air minum juga perlu kamu sediakan di dalam mobil agar tetap terhidrasi dan konsentrasi.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik