Foto: Shutterstock
Dream - Umumnya, penyebab diabetes yang kerap disorot adalah faktor genetik. Tapi sebenarnya, diabetes disebabkan banyak faktor, misalnya saja lingkungan sosial.
Pengaruh lingkunagan menyebabkan potensi terkena diabetes lebih besar, baik bagi mereka yang secara genetik punya rentan mengidap penyakit tersebut maupun tidak.

" Yang memiliki keturunan diabetes tipe satu pun hanya akan jadi masalah kalau masyarakatnya kelebihan makanan kurang sehat," ujar Sosiolog Universitas Indonesia, Roby Muhamad, dalam konferensi pers Sun Life Resolution Run 2020 di Kuningan City, Jakarta Selatan, Selasa 7 Januari 2020.

Roby Muhamad (tengah) (Dream/ Cynthia Amanda Male)
Roby menambahkan, diabetes berhubungan dengan kondisi sosial.
" Apalagi, diabetes tipe dua. Menurut penelitian, hampir semua keputusan individu dipengaruhi orang lain. Jadi, bukan hanya penyakit menular saja yang bisa menular. Diabetes juga bisa karena perilaku kesehatan," papar dia.
Oleh karena itu, dibutuhkan lingkungan sehat agar efektif memerangi diiabetes maupun penyakit lainnya.
" Percuma, dia berperilaku sehat kalau teman-temannya tidak. Perilaku itu menular. Makanya, yang ditarget sebaiknya jangan individu, tapi komunitas."
Pembentukan komunitas ini dapat menghadirkan keakraban seseorang yang ingin hidup sehat. Sehingga, anggotanya tidak merasa digurui atau menggurui ketika bertukar kritik dan saran.
Dengan cara ini, seseorang akan lebih mudah mencerna dan menjalani hidup sehat.
Kegiatan yang bisa dilakukan oleh komunitas pun beragam. Tidak hanya seminar yang monoton, anggotanya juga bisa melakukan workshop, seperti demo masak makanan sehat.
" Kami berusaha menekankan dengan cara yang menyenangkan, seperti demo masak. Bagaimana cara bikin makanan sehat dengan cara menyenangkan, memilih makanan, mengubah paradigma rasa makanan sehat dan lain-lain," tutur Rudy Kurniawan, Pendiri Komunitas Sobat Diabet.

Roby Muhamad (tengah) (Dream/ Cynthia Amanda Male)
Namun sebelum bergabung dengan komunitas dan mengikuti kegiatannya, kamu harus bisa keluar dari lingkungan yang tidak sehat terlebih dulu.
" Keluar dari lingkungannya bisa dengan mencari lingkungan baru di media sosial. Misalnya, cari komunitas tertentu. Kalau teman offline nggak baik, cari inspirasi dan manfaatkan media sosial untuk keluar dari lingkungan toxic," tutup Roby.
Advertisement
Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19
