Dilarang Makan Pedas Saat Sahur dan Berbuka Puasa, Ini Penjelasannya!

Reporter : Reni Novita Sari
Rabu, 29 April 2020 07:33
Dilarang Makan Pedas Saat Sahur dan Berbuka Puasa, Ini Penjelasannya!
Bagi penggemar makanan pedas, sensasi pedas yang berasal dari makanan yang dimakan memang dapat memperkaya cita rasa makanan dan menambah nafsu makan. Akan tetapi, bolehkah makan pedas saat sahur dan

Dream- Asupan makanan yang bergizi seimbang penting agar tubuh tetap kuat menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan. Nutrisi yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, dan mikronutrien dengan porsi yang tepat dan menjaga kekuatan tubuh berpuasa selama 12 jam.

Namun, tak semua makanan mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh saat berpuasa. Agar puasa lancar dan ibadah berjalan dengan khusyuk dan sehat, ada beberapa makanan yang mesti dihindari, dikurangi, maupun tidak dikonsumsi berlebihan.

Jangan sampai makanan sahur dan berbuka menyebabkan gangguan selama kita berpuasa. Banyak sekali anjuran sehat di tengah masyarakat seputar makanan dan minuman yang sebaiknya dikonsumsi selama puasa Ramadhan.

Salah satu anjurannya adalah mengurangi makan pedas saat sahur atau berbuka. Bagi penggemar makanan pedas, sensasi pedas yang berasal dari makanan yang dimakan memang dapat memperkaya cita rasa makanan dan menambah nafsu makan.

Akan tetapi, bolehkah makan pedas saat sahur dan berbuka puasa?

Seorang ahli nutrisi di Dubai Health Authority menyarankan, agar kita menghindari makan pedas saat sahur maupun berbuka puasa.

Pasalnya, saluran pencernaan saat berpuasa sangat sensitif dengan makanan pedas. Hal tersebut bisa menimbulkan gangguan pencernaan sehingga membuat puasa kita menjadi tidak nyaman.

Berikut Sahabat Dream rangkum dari laman sehatQ, beberapa risiko yang mungkin muncul akibat makan pedas saat sahur dan berbuka puasa.

1 dari 5 halaman

1. Memicu Rasa Haus Saat Berpuasa

memicu rasa haus

Layaknya makanan asin, makanan pedas juga dapat membuat Sahabat Dream merasa haus saat berpuasa. Makan pedas, terutama saat sahur, dapat membuat lidah terasa panas. Hal ini yang mendorong kita untuk minum lebih banyak.

Selain itu, kenaikan suhu tubuh setelah makan makanan pedas juga akan meningkat. Kondisi ini ditandai dengan banyaknya jumlah keringat yang dikeluarkan oleh tubuh.

Akibatnya, kadar air dalam tubuh akan berkurang dan memungkinkan Sahabat Dream merasa haus terus menerus setelahnya.

2 dari 5 halaman

2. Menyebabkan Sakit Perut

menyebabkan sakit perut

Makan makanan pedas baik saat sahur dan berbuka puasa dapat menyebabkan sakit perut atau sensasi rasa panas di dalam perut. Hal ini sangat mungkin terjadi apabila menu makanan sahur dan berbuka puasa yang dikonsumsi memang sangat pedas.

Pada orang-orang yang sudah memiliki masalah pencernaan sebelumnya, seperti dispepsia (maag) dan radang usus, gejala penyakit bisa saja kambuh apabila makan makanan pedas ini.

Timbulnya gejala gangguan pencernaan tertentu dapat membuat aktivitas puasa menjadi tidak nyaman dan berisiko membuat kita harus membatalkan puasa karena perlunya minum obat.

3 dari 5 halaman

3. Sering Buang Air

sering buang air

Sering makan pedas saat sahur atau berbuka puasa juga dapat berisiko menyebabkan Sahabat Dream buang air besar terus menerus atau dikenal dengan kondisi diare.

Kandungan capsaicin yang berasal dari lada dan cabai dapat mengiritasi usus kecil sehingga membuat perut terasa mulas dan anus terasa panas terbakar.

Capsaicin juga dapat mengaktifkan reseptor tubuh sehingga menyebabkan makanan bergerak ke usus besar lebih cepat. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan Anda jadi sering bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air.

Diare membuat tubuh kita kehilangan cairan. Padahal, selama puasa asupan cairan sudah berkurang. Jika diare terus menerus terjadi, kondisi ini dapat mengakibatkan dehidrasi.

Sahabat Dream pun menjadi tidak maksimal melakukan berbagai aktivitas selama berpuasa karena tubuh merasa lelah karena kekurangan energi.

4 dari 5 halaman

4. Meningkatkan Risiko Gastritis

meningkatkan risiko gastritis

Gastritis adalah peradangan pada bagian dalam dinding lambung. Radang lambung dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, tetapi timbulnya gejala dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk sering makan pedas.

Kandungan capsaicin dapat menyebabkan iritasi dinding lambung apabila dikonsumsi secara berlebihan. Wajar saja, mengingat perut kita berada dalam keadaan kosong setelah seharian berpuasa.

Dinding lambung dapat menipis akibat asam lambung sehingga mengalami peradangan. Lambat laun, luka dapat terbentuk pada dinding lambung dan menyebabkan tukak lambung.

5 dari 5 halaman

5. Memperparah Gejala Tukak Lambung

memperparah gejala tukak lambung

Tukak Lambung atau ulkus lambung adalah luka yang muncul di dalam dinding lambung, esofagus bagian bawah atau duodenum (bagian atas usus halus).

Jenis penyakit ini dapat disebabkan oleh adanya peradangan yang ditimbulkan oleh bakteri H.pylori serta adanya pengikisan jaringan yang disebabkan oleh asam lambung.

Selain itu, konsumsi obat-obatan antiradang dalam jangka waktu yang panjang juga menjadi penyebab tukak lambung lainnya.

Makan makanan pedas memang bukan jadi penyebab timbulnya kondisi tukak lambung. Akan tetapi, gejalanya akan dapat terpicu atau bertambah parah jika Sahabat Dream sering makan pedas saat sahur dan berbuka puasa.

 

 

Beri Komentar