Efek Dahsyat Covid-19 Bagi Penderita Asma

Reporter : Mutia Nugraheni
Selasa, 2 Februari 2021 07:48
Efek Dahsyat Covid-19 Bagi Penderita Asma
Peradangan pada pernapasan semakin parah dan bisa mengancam nyawa.

Dream – Mereka yang memiliki riwayat asma harus ekstra hati-hati selama pandemi. Pasalnya, penderita asma rentan mengalami gejala berat jika terpapar Covid-19. Seperti yang dialami aktris Soraya Abdullah, ia memiliki riwayat asma dan baru saja meninggal dunia karena Covid-19 pada 1 Februari 2021.

Pasien asma, dikutip dari rs-alirsyadsurabaya.co.id, mengalami masalah pernapasan yang disebabkan oleh radang saluran pernapasan. Kondisi tersebut membuat pasien kerap kesulitan bernapas.

Paparan Covid-19 dapat membuat gejala asma yang dialami pasien bertambah buruk, dan bahkan berpotensi mengalami serangan serta peradangan parah yang mengancam nyawa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mencantumkan asma, bersama dengan diabetes dan penyakit jantung sebagai kondisi yang membuat seseorang lebih rentan menjadi sakit parah akibat virus Covid-19.

Asma tidak membuat seseorang lebih rentan terinfeksi virus korona, tapi jika pasien dengan kondisi paru-paru seperti asma terkena virus korona, maka kondisinya cenderung parah dan risiko kematiannya cukup tinggi.

 

 

1 dari 4 halaman

Arief Bakhtiar, dr.SpP(K),FAPSR Dokter Spesialis Paru RS Al-Irsyad Surabaya berpesan pada penderita asma, agar jika timbul sesak disertai gejala ISPA (infeksi saluran pernapasan atas) yang berat, maka perlu sesegera mungkin memeriksakan diri ke dokter.

“ Jika gejala asma memburuk tetapi tidak melakukan perjalanan ke daerah berisiko dalam waktu dekat atau melakukan kontak dengan seseorang yang positif terinfeksi virus korona, cobalah membuat janji dengan dokter sesegera mungkin,” ujarnya.

Bila memiliki riwayat asma, lakukan protokol kesehatan dengan lebih disiplin. Ketika muncul keluhan, bisa lakukan konsultasi online lebih dulu dan ketika serangan asma semakin berat jangan tunda untuk rumah sakit.


Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

2 dari 4 halaman

Orang dengan Komorbid Ini Risiko Kematiannya Tertinggi Jika Terkena Covid-19

Dream - Pandemi Covid-19 belum juga menunjukkan tanda-tanda bakal berakhir. Tentunya kita tak boleh lengah dalam melakukan tindakan pencegahan penularan, baik bagi diri sendiri maupun keluarga terdekat.

Terutama jika keluarga memiliki komorbid atau penyakit penyerta, antara lain hipertensi, kardiovaskular, diabetes, penyakit autoimun, ginjal, TBC dan tumor/ kanker. Rupanya ada jenis penyakit komorbid yang jika seseorang mengalami dan tertular Covid-19, maka gejalanya cenderung lebih berat dan risiko kematiannya sangat tinggi, yaitu kardiovaskular.

Kardiovaskuler merupakan penyakit jantung dan pembuluh darah. Menurut dr. Candra Wiguna, spesialis penyakit dalam, pasien covid-19 dengan komorbid tersebut memiliki risiko kematian tertinggi.

" Ini dianggap satu komorbid yang paling meningkatkan risiko kematian, dibandingkan dengan komorbid lainnya. Pada orang yang mengalami gangguan kardiovaskuler, risiko dia meninggal 10 kali lipat dibandingkan yang tidak mengalami kardivaskuler," kata dr. Chandra dalam acara bincang-bincang " Cegah Covid pada Orang dengan Komorbid" yang disiarkan langsung di YouTube channel BNPB, 5 November 2020.

 

3 dari 4 halaman

Mereka yang memiliki penyakit komorbid daya tahan tubuhnya lebih rendah dibandingkan orang normal. Saat ada paparan virus, cenderung mudah terinfeksi, yang pada gilirannya menyebabkan gejala jadi lebih berat, memicu penurunan fungsi organ, hingga kematian.

Pasien Covid-19 dengan Gejala Diare Lebih Sulit Sembuh

" Penyakit komorbid seperti hipertensi dan diabetes membuat daya tahan tubuh jadi lebih rendah, ada juga penyakit jantung dan pembuluh darah yang kemudian menyebabkan fungsi organ menurun. Hal-hal inilah yang meningkatkan derajat gejala dan meningkatkan risiko kematian," kata dr Chandra.

 

4 dari 4 halaman

Untuk itu penting bagi mereka yang mengalami komorbid, terutama gangguan kardiovaskuler dan pembuluh darah untuk lebih ekstra dalam mencegah penularan Covid-19. Salah satunya dengan mengontrol dan menjaga kondisi komorbid yang dialami.

" Penyakit penyerta meningkatkan derajat gejala berat pada covid. Diharapkan pasien dengan komobid tetap berkonsultasi dengan dokter. Minum obat sampai mencapai target tensi yang normal, minum obat sampai level gula normal," pesan dr Chandra.

Lakukan juga konsultasi rutin, bisa melalui telemedicine yang kini mulai banyak tersedia di RS besar, bisa juga membuat perjanjian khusus. Tak perlu khawatir ke RS jika menerapkan protokol kesehatan ketat.

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar