Ilustrasi Masker Buff Yang Tidak Bisa Menangkal Virus Corona (Foto: Shopee.co.id, Yahoo News)
Dream – Sejak pandemi virus corona corona Covid-19 menyebar, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengimbau masyarakat untuk memakai masker saat berada di luar rumah. Para pakar kesehatan kesehatan dan dokter meyakini masker bisa mengurangi kemungkinan seseorang menghirup atau tertempel virus corona dari pasien tanpa gejala Covid-19.
Dengan keterbatasan masker medis khusus, masyarakat disarankan untuk menggunakan masker kain yang bisa mencegah virus masuk ke bagian mulut dan hidup. Sementara masker medis khusus diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan yang bersentuhan langsung dengan pasien Covid-19.
Menurut Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Robert R. Redfield, salah satu senjata paling ampuh untuk memperlambat dan menghentikan penyebaran virus corona untuk masyarakat luas adalah dengan menggunakan masker kain.
Berbagai jenis masker bermunculan memenuhi kebutuhan masyarakat, mulai dari masker kain hingga masker buff. Untuk masker buff, alat dari kain ini biasanya banyak digunakan para pengendara sepeda motor.
Kabar mengejutkan datang dari sebuah penelitian tentang masker buff yang terbuat dari kain tipis dan elastis. Para ahli mengklaim orang yang mengenakan masker buff malah lebih berbahaya tertular dibandingkan tidak memakainya sama sekali.
Dihadapkan dengan banyak jenis masker yang semuanya mengklaim memiliki kemampuan untuk mencegah virus corona, maka muncul beberapa penelitian yang membuktikan efektivitas berbagai masker tersebut.
Martin Fischer, ahli kimia dan fisikawan menggunakan alat sederhana untuk sebuah penelitian. Ia memanfaatkan kekuatan laser untuk menciptakan perangkat yang memungkinkan timnya melacak droplet yang keluar dari mulut seseorang saat berbicara. Alat lainnya yang perlu digunakan untuk menguji efektivitas masker adalah kotak dari karton dan lensa.
Fischer mengatakan cara ini sangat sederhana dan mudah diterapkan. “ Ini sangat mudah, tidak memakan banyak sumber daya. Setiap laboratorium penelitian pasti memiliki benda-benda ini.”
Pengujian efektivitas masker dilakukan oleh seseorang yang berbicara di dalam sebuah kotak karton tanpa mengenakan masker. Kemudian proses ini diulangi dengan tahap kedua mengenakan masker. Setiap masker diuji sebanyak 10 kali.
Di dalam perangkat kotak itu, partikel di udara terlihat melewati selembar cahaya yang dibuat oleh laser, kemudian mengenai lensa dan menghasilkan kilatan yang berhasil direkam oleh kamera ponsel.
“ Bahkan partikel yang sangat kecil pun bisa berhamburan semacam ini. Kami dapat menggunakan hamburan cahaya itu untuk melacak partikel individu dari bingkai ke bingkai film, untuk benar-benar menghitung jumlah partikel yang dipancarkan,” kata Fischer.
Dari pengujian berbagai macam jenis masker dengan metode tersebut, masker N95-lah yang paling efektif untuk mencegah cipratan droplet yang masuk ke hidung dan mulut.
Sementara itu, masker buff yang sangat disukai kaum pria memiliki bahan yang ringan dan elastis. Ternyata lewat pengujian itu, masker buff memiliki peringkat efektivitas paling buruk. Bahkan disebutkan bahwa menggunakan masker buff lebih berbahaya daripada tidak menggunakan masker sama sekali.
Masker buff yang terbuat dari bahan spandex polyester memang nyaman dipakai, namun tidak efektif mencegah droplet.
Pelindung leher jenis masker buff ini sangat umum digunakan karena tergolong nyaman dipakai. Tapi alasan sebenarnya mengapa jenis masker ini sangat nyaman yaitu karena bahannya tidak menutup aliran udara, artinya inilah alasah masker buff tidak berfungsi untuk membantu orang mencegah dari virus corona.
Sejumlah perusahaan pakaian memproduksi masker buff memang tidak dirancang untuk pencegahan virus corona. Bahkan pada bulan April lalu, salah satu perusahaan masker buff menyatakan secara terbuka bahwa produknya memang tidak terbukti ilmiah bisa melindungi orang dari penyebaran virus corona corona.
Sebuah penelitian menunjukkan produk lain yang mirip dengan masker buff adalah bandana dan masker rajutan, semuanya tidak efektif mencegah penyebaran virus corona.
Disebutkan masker yang paling efektif untuk mencegah penyebaran virus corona corona Covid-19 adalah masker N95. Sebab memiliki katup-katup Pelepas yang luar biasa mampu melindungi diri dari droplet dan virus corona yang menyebar di udara.
Akan tetapi, masyarakat tidak diwajibkan memakai masker N95 karena produksinya yang terbatas sehingga diprioritaskan untuk para pekerja medis saja.
Karena masker buff terbukti tidak efektif mencegah virus corona Covid-19, maka masyarakat dianjurkan mengenakan masker kain tiga lapis.
Para peneliti secara khusus membuat catatan tentang efektivitas masker kain katun, bahwa beberapa dari yang diuji bahwa masker kain memiliki kemampuan mirip dengan masker bedah. WHO telah merekomendasikan bahwa masker kain idealnya memiliki tiga lapis,
Meskipun penelitian tersebut bukanlah pengujian secara klinis, namun para peneliti tetap berhati-hati dalam menarik kesimpulan.
Masker memang bekerja dalam mengurangi transmisi dan bahwa beberapa masker yang dapat didapatkan harus memiliki fungsi melindungi semua orang dalam situasi pandemi.
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta