Sumber: Shutterstock
Dream - Pandemi Covid-19 telah membuat pasien penderita kanker tak bisa leluasa menjalani perawatan. Meski pengelola rumah sakit memastikan punya protokol tersendiri, perasaan was-was ketika harus keluar rumah tentu menggelayuti mereka.
Kondisi serba penuh keterbatasan ini tentu berdampak signifikan pada upaya penyembuhan. Pasien yang hendak melakukan diagnosis dini, terapi, atau pemantauan kanker tentu menjadi tertunda.
Jika ditemukan pada tahap awal, sebelum kanker bermetastasis, hasil akhir perawatan pasien biasanya lebih baik. Terlepas dari kondisi pandemi, pasien kanker tetap disarankan untuk terus melakukan konsultasi dengan dokter dan tidak menunda pengobatan.
Menyadari kendala yang dihadapi pengidap kanker dan mengadaptasi program global New Normal, Same Cancer, AstraZeneca bersama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) meluncurkan aplikasi Pulih yang bertujuan memudahkan pasien kanker mendapatkan akses terapi kanker. Nama aplikasi ini diambil dari kepanjang Program Peduli Sehat
Pulih merupakan aplikasi yang menyediakan layanan digital terintegrasi yang memberikan kemudahan kepada pasien untuk konsultasi, bantuan pasien, pengingat jadwal minum obat, dan materi edukasi seputar penyakit, pengobatan, dan isu kesehatan lainnya.
“ Kanker membutuhkan deteksi dan penanganan sedini mungkin agar meningkatkan keberhasilan pengobatan kanker,” jelas Rizman Abudaeri, Direktur AstraZeneca Indonesia, pada siaran pers pada Juli 2021.
Pandemi tidak seharusnya menghalangi penanganan kanker, karena setiap harinya pasien kanker berlomba dengan waktu untuk mengalahkan kanker. Terlebih mereka yang memiliki kanker paru yang saat ini sangat rentan tertular Covid-19 dan bisa menimbulkan komplikasi berat.
“ Yayasan Kanker Indonesia menyadari bahwa kesinambungan dalam perjalanan pengobatan seorang pasien kanker itu amat penting dan pemanfaatan teknologi digital merupakan langkah strategis,” jelas Ketua YKI, Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, Finasim, FACP.
YKI berharap aplikasi Pulih dapat memfasilitasi pasien kanker di seluruh Indonesia dengan beragam informasi dan akses seputar kanker.
“ Melalui kerjasama ini, kami berharap aplikasi Pulih juga dapat mendorong masyarakat untuk menyadari dalam melakukan deteksi dini kanker, termasuk pada kanker paru, guna mencegah ditemukannya kanker pada stadium lanjut,” jelas Prof. Aru Sudoyo.
Stephen, penyintas kanker baru, menceritakan akses ke fasilitas kesehatan memiliki banyak kendala di masa pandemi ini. Pengidap kanker mau tidak mau bertemu dengan pasien dengan berbagai penyakit selama berada di RS. Kondisi ini menciptakan rasa was-was.
Kehadiran aplikas ini, lanjut Stephen diharapkan dapat membantu pasien kanker untuk mendapatkan akses lebih mudah terhadap pengobatan terapi kanker di masa pandemi.
“ Aplikasi ini memiliki pengingat minum obat dan informasi mengenai kanker yang membantu pasien. Saya berharap semakin banyak pasien dan keluarga pasien mendapatkan manfaat dari aplikasi ini. Terus Semangat,” jelas Stephen.
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal