Tantangan Akses Pengobatan Inovatif di Indonesia

Reporter : Annisa Mutiara Asharini
Kamis, 25 Juli 2019 06:24
Tantangan Akses Pengobatan Inovatif di Indonesia
Pengeluaran belanja kesehatan menjadi yang terendah di ASEAN.

Dream - Akses pasien terhadap pengobatan inovatif masih menjadi tantangan di Tanah Air. Data Bank Dunia mencatat belanja kesehatan per kapita masyarakat Indonesia pada 2016 sebesar Rp1,6 juta merupakan yang terendah di ASEAN.

Rendahnya belanja kesehatan tersebut merupakan dampak dari terbatasnya akses pada obat-obatan berkualitas tinggi.

Meski masih rendah, Indonesia memiliki potensi yang cukup besar di bidang kesehatan.

Populasi konsumen kelas menengah di Indonesia yang tumbuh 3 persen pada 2017, diperkirakan baru mencapai 85 juta orang pada 2020. Sementara tingkat pertumbuhan konsumen baru yang tinggi sebesar 5 juta setiap tahunnya di kawasan perkotaan.

" Bertumbuhnya populasi menengah memberikan peluang untuk menciptakan solusi pengobatan inovatif bagi pasien di Indonesia, selain upaya yang telah dilaksanakan pemerintah selama ini dalam meningkatkan akses untuk masyarakat yang lebih luas melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)," tutur Anil Argilla, Country Manager Pfizer Indonesia di acara Healthcare Access Summit, Jakarta, Selasa 23 Juli 2019.

Healthcare Access Summit 2019

Foto: Annisa Mutiara Asharini/Dream

Berdasarkan data BPJS Kesehatan pada Mei 2019, JKN telah mengayomi lebih dari 221 juta orang, atau meningkat dari 208 juta pada 2018.

Ditambah dengan pertumbuhan kelas menengah di Indonesia, tercipta peluang untuk  terus mengembangkan akses pengobatan modern dan berkualitas tinggi di Indonesia.

Adanya peningkatan kemampuan membayar dan dukungan untuk pasien dalam mengakses obat-obatan inovatif merupakan tombak untuk mendorong kualitas pengobatan yang efektif di Indonesia.

" Industri farmasi terus bekerja sama dengan pemerintah, pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan lainnya dalam penyediaan opsi layanan pengobatan inovatif demi kepentingan pasien. Kami akan mengembangkan akses pengobatan inovatif dan paket pembiayaan layanan kesehatan yang bekerlanjutan, sehingga pasien dapat memperoleh akses layanan kesehatan yang berkualitas," imbuhnya.

Beri Komentar