Brasil Tunda Uji Klinis Vaksin Sinovac, Ini Alasannya

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Rabu, 11 November 2020 07:00
Brasil Tunda Uji Klinis Vaksin Sinovac, Ini Alasannya
Otoritas kesehatan Brasil tak bisa memberi rincian terkait apa yang terjadi karena aturan privasi.

Dream - Brasil menghentikan sementara uji coba klinis vaksin Covid-19 yang dikembangkan China. Keputusan itu diambil setelah muncul efek samping pada sukarelawan.

Dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Selasa 10 November 2020, otoritas kesehatan Brasil menyampaikan telah memerintahkan penghentian uji klinis vaksin CoronaVac setelah muncul insiden efek samping serius pada 29 Oktober.

Namun, otoritas kesehatan Brasil tak bisa memberi rincian terkait apa yang terjadi karena aturan privasi, tapi insiden itu termasuk kematian, efek samping yang berpotensi fatal, kecacatan parah, opname, cacat lahir, dan " kejadian signifikan secara klinis" lainnya.

1 dari 4 halaman

Kemunduran CoronaVac, yang dikembangkan perusahaan farmasi China, Sinovac Biotech, terjadi di hari yang sama saat raksasa farmasi AS, Pfizer, menyampaikan kandidat vaksinnya menunjukkan 90 persen efektivitas.

Baik vaksin Pfizer maupun Sinovac berada dalam fase 3 uji coba, tahap akhir pengujian sebelum persetujuan regulator.

Saat ini, keduanya tengah di uji di Brasil sebagai negara dengan angka kematian kedua terbesar di dunia setelah AS. Lebih dari 162 ribu jiwa meninggal akibat virus Covid-19.

Sumber: merdeka.com

 

 

 

2 dari 4 halaman

1.590-an Relawan Dua Kali Disuntik Vaksin Sinovac, Tak Muncul Efek Samping

Dream - Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Kusnandi Rusmil, mengatakan, sebanyak 1.620 relawan sudah disuntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Sebanyak 1.590 di antaranya sudah dua kali mendapatkan suntikan.

Menurut Kusnadi, tim riset belum mendapat temuan munjulnya efek samping penyuntikan vaksin dari para relawan tersebut. Dia menyatakan, proses uji klinis berjalan baik.

" Dengan proses uji klinis yang selama ini sementara waktu itu cukup baik," ujar Kusnandi dalam dialog virutal 'Menjawab Berbagai Keraguan Soal Vaksin" , disiarkan Channel Youtube FMB9ID_IKP.

Sampai saat ini, tambah dia, tim riset tidak mendapat gejala mengkhawatirkan. Semua relawan dalam kondisi normal, seperti sebelum disuntik vaksin.

" Selama ini tidak kami temukan hal-hal yang menakutkan, paling panas badan sedikit, demam sedikit yang dalam dua hari hilang," kata Kusnandi.

 

 

3 dari 4 halaman

15 Relawan Mundur

Kusnandi mengatakan dari 1.620 relawan, terdapat 15 orang yang mengundurkan diri dari uji klinis. Alasannya lebih karena masalah teknis seperti pindah kerja dan sakit yang bukan disebabkan oleh vaksin.

" Saya pikir sampai saat ini keamanannya masih bisa dipertanggungjawabkan," kata dia.

Usai disuntik, kata Kusnandi, semua relawan dalam pemantauan tim selama enam bulan. Dia juga menegaskan riset uji klinis tahap tiga tidak dijalankan secara terburu-buru.

 

4 dari 4 halaman

Uji Klinis Multicenter

Kusnandi pun menerangkan uji klinis vaksin ini bersifat multicenter. Selain Indonesia, vaksin yang sama juga diuji klinis di Brazil dan Turki.

Uji klinis di Bandung akan menjadi bahan Pemerintah untuk dibandingkan dengan hasil di negara lain. " Kalau sudah lulus tahap tiga, vaksin bisa diguakan dan diperjualbelikan," kata dia.

Sepanjang pengalamannya terlibat dalam berbagai riset uji klinis vaksin, Kusnandi menyebut uji klinis vaksin Sinovac tergolong aman. Dari sekian imunisasi, potensi munculnya reaksi berat usai imunisasi sangat kecil sekitar 0,1 sampai 1 kejadian per satu juta orang.

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

 

Beri Komentar