Hyundai Siap Memberimu Voucher Jika Melakukan Test Drive, Lho. (Foto: Shutterstock)
Dream – Perusahaan otomotif melakukan segala cara untuk menarik calon konsumen. Salah satu yang lumrah dilakukan adalah tes drive agar calon pembeli bisa melihat dan merasakan langsung kelebihan mobil baru tersebut.
Namun strategi yang dibaut Huyndai ini melangkah selangkah lebih maju. Calon pembeli yang mengikuti test drive mendapat voucher senilai hampir Rp1 juta.
Dikutip dari Carscoops, Rabu 4 September 2019, Hyundai menawari kartu hadiah senilai US$50 yang jika dikonversi ke rupiah dengan kurs saat ini mencapai skeitar Rp700 ribu. Tapi promo ini hanya berlangsung di Amerika Serikat lewat program Hyundai National Test Driver Offer.
Mereka yang berminat harus mendaftar terlebih dahulu di situsnya. Kemudian, mengisi biodata dan menentukan kartu hadiah yang diinginkan. Voucher bisa dikirimkan melalui Visa, Amazon, atau Target.
Layaknya strategi marketing lain, calon pendaftar harus menyetujui syarat dan ketentuan yang dibuat perusahaan. Salah satunya, pendaftar bersedia menerima pesan tertulis atau telepon dari tim telemarketing.
Di Negeri Paman Sam, strategi marketing dengan menawarkan hadiah kecil bagi peserta test drive memang jarang dilakukan. Namun banyak yang menganggap cara ini sebagai win win solution bagi konsumen dan produsen.
Di Reddit, tak sedikit warganet yang memanfaatkan promo ini. Dikatakan bahwa diler Hyundai akan menolak jika ada yang meminta voucher hadiah tanpa melakukan test drive.
Dream – Hyundai akan merilis mobil Multi Purpose Vehicle (MPV) anyarnya sesegera mungkin. Produsen ini akan merilis mobil keluarga pada 2021.
Dikutip dari Motorbeam, Kamis 29 Agustus 2019, Hyundai melanjutkan konsep mobil Hexa yang tertunda pada 2012. Tujuh tahun yang lalu, produsen mobil asal Korea Selatan ini berencana untuk merilis MPV, tapi dibatalkan.
Setelah melihat MPV yang memiliki pasar menggiurkan, Hyundai sekali lagi mendapatkan minat untuk bermain di segmen ini.
Dengan mobil MPV, Hyundai ingin bersaing dengan mobil MPV lainnya, seperti Suzuki Ertiga.
Hyundai ini menunjukkan konsep MPV Hexa. MPV ini kemungkinan akan menggunakan platform Hyundai Venue. Platform ini juga akan menggunakan jantung mekanis yang sama.
Hyundai Venue di pasar India memiliki beragam pilihan mesin. Ada mesin 1 liter, 1,2 liter, serta diesel 1,4 liter. Versi mesin bensin 1 liter akan dibekali dengan transmisi otomatis 7 percepatan.
Dream – Presiden Joko Widodo menerima kunjungan pimpinan Hyundai Motor Group di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan yang membahas masa depan teknologi otomotif tersebut, Hyundai sempat menyinggung soal rencana pemerintah Indonesia mengembangkan mobil listrik.
“ Di dalamnya termasuk electrical vehicle (mobil listrik), fuel shell vehicle, kendaraan otonom,” kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto. dikutip dari Liputan6.com, Kamis 25 Juli 2019.
Menurut Airlangga, pertemuan juga membahas tentang mobil terbang yang saat ini mulai banyak dipertimbangkan pelaku industri otomotif.
Dari penjelasan Hyundai diketahui jika mulai banyak produsen otomotif mempertimbangkan mobil terbang (flying vehicle).
“ Pembahasan seputar teknologi,” kata Airlangga.
Saat disinggung tentang investasi, Airlangga mengatakan masih ada beberapa hal yang masih dikaji Hyundai Motors sebelum menanamkan modalnya di Indonesia.
Salah satunya adalah kawasan dan insentif yang diberikan pemerintah.
Airlangga menuturkan Jokowi menyambut baik rencana investasi Hyundai Motor.
“ Tentu presiden positif menanggapi industri otomotif karena ini yang menjadi salah satu andalan untuk ekspor Indonesia ke depan. Itu salah satunya bagian dari mobil listrik,” kata dia.
Sekadar informasi, perwakilan Hyundai Motors Group yang hadir yakni Executive Vice Chairman Hyundai Euisun Chung, Presiden Hyundai Young Woon Kong, Executive Vice Presiden Hyundai, Hong-jae Park, dan Senior Vice Presiden YoungTack Lee.
Sementara itu, dalam pertemuan ini, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal Thomas Lembong, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
(Sumber: Liputan6.com/Lisza Egenham)
Dream – Produsen otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor Company (HMC), akan segera merealisasikan investasi mobil di Indonesia. Ditargetkan produksi perdana mobil dari pabrik yang lokasinya masih belum diketahui itu akan dimulai pada 2021.
Kepastian rencana investasi itu disampaikan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, dengan Executive Vice President HMC, Park Hong Jae, di Seoul, Korea Selatan.
Dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Perindustrian yang diterima Dream, Hyundai akan mulai memproduksi mobil pada 2021. Kapasitasnya 70 ribu—250 ribu unit per tahun. Kendaraan yang akan dibuat adalah SUV, MPV, hatchback, dan sedan.
“ Targetnya, sebanyak 47 persen produksi untuk pasar domestik dan 53 persen untuk ekspor,” kata dia.
Pada kesempatan kunjungan ke HMC, Menperin sempat menguji mobil berbahan bakar hidrogen, yaitu Hyundai Nexo. Dia juga mengamati teknologi yang diterapkan pada mobil fuel cell Hyundai Nexo.
Airlangga memastikan pemerintah akan mendorong investasi industri kendaraan listrik dengan memberikan fasilitas tax holiday.
Pabrik Hyundai ini lokasinya belum dikonfirmasi. Disebutkan pabrik ini akan mampu menyerap tenaga kerja sampai 3.500 orang. Indonesia dinilai akan menjadi basis produksi mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
“ Hyundai telah menegaskan komitmen mereka untuk segera memulai investasi di Indonesia," kata dia.
Airlangga mengatakan pemerintah mendukung rencana investasi baru tersebut dengan fasilitas fiskal yang sudah tersedia.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Harjanto mengatakan, sejak awal Januari 2018, Hyundai mengungkapkan rencana untuk membangun pabrik di kawasan ASEAN. Indonesia terpilih jadi lokasi pembangunan pabrik.
Harjanto mengatakan alasannya Indonesia punya sumber daya alam yang cocok untuk memproduksi komponen kendaraan listrik.
“ Indonesia memiliki bahan baku bijih nikel yang bisa digunakan untuk produksi baterai lithium-ion sebagai komponen penting kendaraan listrik,” kata dia.
Harjanto mengatakan dari total kapasitas produksi HMC di Indonesia, sebagian akan digunakan untuk membuat kendaraan listrik. Dari kapasitas itu, sebagian besar untuk mengisi pasar ekspor ke Asia Tenggara dan Australia, serta sisanya untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan, Sung Yun Mo, mengatakan penguatan kerja sama Indonesia dan Korea Selatan meliputi banyak sektor. Tak hanya sektor industri kimia dan baja, kerja sama ini juga akan menyasar kepada sektor otomotif.
“ Kerja sama otomotif juga membuka kesempatan untuk penyedia komponen, dengan kebutuhan komponen kendaraan yang cukup banyak, ini bisa memperkuat juga IKM di Indonesia,” kata Yun Mo.
Bahkan, investasi ini dinilai penting karena dapat memperdalam struktur manufaktur dan meningkatkan daya saing industri di Indonesia.
“ Kerja sama ini sangat berarti, karena akan meningkatkan daya saing, dan berkontribusi terhadap ekosistem industri yang lebih sehat,” kata dia.
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi