Ilustrasi/Shutterstock
Dream - Masa pandemik Covid-19 membuat banyak orang mengonsumsi minuman jamu. Kaya khasiat karena menggunakan bahan dari rempah dan tanaman herbal, jamu diyakini bisa menjaga imunitas tubuh serta menyembuhkan beberapa jenis penyakit.
Daya tahan tubuh memang sangat diperlukan agar terhindar dari paparan virus COVID-19. Meski memiliki segudang manfaat, namun mengonsumsi jamu tidak sesuai takarannya hanya akan mengurangi khasiatnya.
Selain dosis yang tidak terstandar, konsumsi jamu sembarangan juga tidak disarankan. Segala sesuatu yang dikonsumsi berlebihan dapat memberi dampak buruk bagi tubuh.
Lalu, bagaimana seharusnya mengonsumsi jamu agar manfaatnya dapat terserap tubuh dengan baik?
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Rujak Center for Urban Studies baru-baru ini meluncurkan situs Buku Harian Korona (www.bukuhariankorona.org), sebuah platform untuk berbagi kisah seputar dampak sosial-ekonomi selama pandemi COVID-19 yang luput diberitakan.
Kegiatan peluncuran situs tersebut juga dikemas dalam bentuk webinar diskusi dengan tema ‘Solidaritas Kolektif dalam Penanganan Dampak Pandemi COVID-19: Tantangan Kini dan Masa Depan’ yang menghadirkan beragam inisiatif kolaboratif dalam masa pandemi COVID-19.
Platform daring situs Buku Harian Korona, hadir untuk merekam dan mengarsip beragam kisah seputar pandemi COVID-19 yang dialami masyarakat.
© © https://bukuhariankorona.org/
Mulai dari kisah kesulitan sehari-hari, kisah adaptasi dan kisah inisiasi warga, hingga kisah yang menguatkan kolektif.
Platform yang mudah diakses dan terbuka untuk umum ini diharapkan dapat menjadi alat advokasi serta pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan pemerintah.
Selain itu, platform ini juga diharapkan dapat menumbukan rasa inisiatif kolaborasi kemanusiaan dari warga, masyarakat sipil dan pihak lainnya.
Elisa Sutanudjaja, Direktur Eksekutif Rujak Center for Urban Studies menceritakan inisiatif pembuatan platform ini berawal dari kekhawatiran kolektif koalisi ECOSOC1, mengenai dampak sosial ekonomi di awal pandemi.
Untuk merespon hal tersebut, Koalisi ECOSOC membuka posko pengaduan independen via WhatsApp terhitung sejak 18 April 2020 silam.
Aduan permasalahan langsung dari warga didominasi kesulitan membayar kontrakan, ketidakmerataan distribusi bansos dan kehilangan sumber pendapatan. Hingga 3 Juni 2020 kemarin, terdapat 341 pengaduan dari seluruh Indonesia.
Untuk mengarsipkan kisah dan cerita dari akar rumput, disusunlah platform yang bernama buku harian korona tersebut.
Suharti Sutar, Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman Pemprov DKI Jakarta sebagai narasumber, dalam paparannya menyampaikan bahwa sebenarnya Pemprov sudah mencoba mendengar aspirasi warga terdampak COVID-19, dan kemudian menyikapi dampak pandemi dengan refocusing kegiatan serta prioritas pangan.
Elanto Wijoyono dan Dodok, Inisiator Kebunku Jogja, berbagi pengalaman inisiatif “ Kebunku”, yang berupaya mensuplai dapur umum serta media pendidikan bagi warga perkotaan tentang pentingnya pertanian kolektif sebagai langkah menuju kemandirian pangan.
“ Memang ada skema bantuan dan perlindungan sosial, namun pasti selalu ada kelompok masyarakat yang tertinggal. Tujuan ‘Kebunku’ tidak hanya sekedar kemandirian dan ketahanan pangan, melainkan untuk mendorong kesadaran publik bahwa masih ada orang yang tidak makan, sehingga kita perlu merespon hal tersebut,” ujar Elanto Wijoyono.
© © Shutterstock
Fajri Nursyamsi dari Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) juga membenarkan, bahwa COVID-19 melahirkan situasi darurat.
Ia menegaskan konsolidasi publik melalui bukti nyata dan faktual menjadi sangat penting, khususnya ketika upaya pemerintah dalam penanganan COVID-19 belum maksimal.
Ia menyayangkan publik kesulitan mendapat informasi, sementara pembentukan kebijakan terus jalan.
“ Ruang partisipasi akan muncul ketika transparansi dibuka. Ketika transparansi ditutup, sulit bagi warga untuk memahami ke arah mana publik bisa berkontribusi. Apa yang dihasilkan Pemprov DKI Jakarta saat ini, merupakan cerminan keterbukaan publik sejak awal,” ungkap Fajri.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Olahraga di masa pandemik Covid-19 harus jadi aktivitas rutin seluruh masyarakat untuk menjaga kesehatan sekaligus imunitas tubuh. Kegiatan ini penting dilakukan karena virus Covid-19 bisa dibuat tak berdaya jika imunitas tubuh korbannya sangat kuat.
Tak heran jika banyak alat olahraga ramai dibeli secara online untuk menunjang aktivitas mengolah tubuh. Data internal Tokopedia mencatat adanya peningkatan transaksi.
Di kategori olahraga menjadi hampir tiga kali lipat pada Agustus 2020 jika dibandingkan dengan periode sebelum pandemi.
Lalu apa saja olahraga yang tengah digemari masyarakat kala pandemi saat ini?
© © Dream.co.id/Savina Mariska
Kalau Sahabat Dream lagi gemar olahraga yang mana?
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR