INFOGRAFIS: Perbedaan Tes Rapid, Antigen, dan PCR SWAB

Reporter : Dwi Ratih
Senin, 21 Desember 2020 18:33
INFOGRAFIS: Perbedaan Tes Rapid, Antigen, dan PCR SWAB
Harganya pun beragam.

Dream - Munculnya wabah virus COVID-19 di seluruh dunia mendorong para peneliti untuk menemukan cara baru dan cepat untuk mendeteksi virus yang mudah menyebar ini. Jika dulu kita mengenal rapid test, kini sudah berkembang metode pendeteksi menggunakan tes anti gen dan tes swab. 

Di Indonesia, varian harga untuk tes COVID-19 beragam mulai dari Rp149 ribu bahkan sampai jutaan rupiah. Untuk menunggu hasilnya pun tergantung dari biaya yang dikeluarkan.

Menjelang libur akhir tahun ini, masyarakat yang akan menggunakan pesawat dan kereta juga diwajibkan melakukan tes tes swab antigen. Cara kerja tes ini kurang lebih mirip dengan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) SWAB yang mengusap hidung dan tenggorokan untuk mengambil lendir dan liur.

Tes antigen ini merupakan cara cepat untuk mendeteksi infeksi aktif. Harganya juga beragam, mulai dari Rp249 ribu hingga jutaan rupiah.

Lalu, bagaimana dengan tes rapid antibodi atau PCR SWAB? Ketahui perbedaan masing-masing tes berikut ini:

Infografis Dream.co.id

Sumber: NPR.ORG

Pastikan Sahabat Dream jaga kesehatan dan lakukan tes dengan tenaga ahli kesehatan jika merasa tubuh kurang fit.

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

1 dari 5 halaman

INFOGRAFIS: 5 Tantangan UMKM Berbisnis di Masa Pandemi COVID-19

Dream - Memasuki masa new normal membuat para pelaku usaha merasakan perubahan dalam bisnis mereka. Stau yang pasti pendapatan bulanan menurun dibandingkan saat awal-awal pandemi hadir di Indonesia.

Walaupun aktivitas ekonomi sudah berjalan, tidak sedikit pelaku usaha yang masih berusaha bertahan di masa pandemi. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Syailendra, mengungkapkan ada lima permasalahan yang dihadapi pelaku UMKM selama pandemi.

Infografis Dream.co.id© © Dream.co.id/Dwi Ratih

Melihat bangkitnya transaksi offline, sebuah survei dari konsumen Gojek menyatakan lebih dari 60 persen beralih ke pembayaran non tunai.

Cara ini juga akan meminimalisir kontak antara pembeli dengan pelaku usaha dan membuat pengalaman berbelanja lebih aman serta nyaman.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

2 dari 5 halaman

Vaksin Covid-19 Gratis Tanpa Syarat

Dream - Pemerintah menyatakan vaksin dan vaksinasi Covid-19 diberikan secara gratis tanpa syarat apapun. Masyarakat dapat mengakses vaksin tanpa perlu khawatir.

" Sekali lagi, vaksin Covid-19 gratis untuk masyarakat tanpa persyaratan apapun," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, disiarkan Youtube FMB9ID_IKP.

Nadia menyatakan Satgas akan memastikan kesiapan fasilitas pelayanan dan tenaga kesehatan. Juga sistem distribusi untuk pelaksanaan vaksinasi.

Dia juga mengatakan semua masyarakat akan mendapatkan vaksin. Masyarakat yang ingin mendapatkan vaksinasi tidak perlu menjadi anggota aktif BPJS Kesehatan.

Selanjutnya, Nadia mengatakan setelah skema dan mekanisme vaksinasi selesai disusun maka segera akan dilaksanakan sosialisasi kepada pemerintah daerah dan masyarakat.

Saat ini, Kementerian Kesehatan bersama sejumlah kementerian dan lembaga terkait tengah melakukan penyesuaian dan pendalaman. " Setelah dirampungkan akan kami sosialisasikan segera," kata Nadia.

3 dari 5 halaman

`Bahaya Covid-19 itu Nyata`

Nadia tak lupa mengingatkan jika bahaya Covid-19 itu nyata. Vaksinasi merupakan program prioritas pemerintah untuk mengendalikan pandemi.

" Risiko Covid-19 itu nyata dan vaksinasi bertujuan untuk mempercepat upaya menurunkan angka penularan, kesakitan dan kematian," kata dia.

Lebih lanjut, Nadia mengatakan masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama melaksanakan penguatan 3T serta disiplin protokol kesehatan.

" Bersama-sama kita bangun kekebalan kelompok untuk lindungi diri, lindungi negeri, dan akhiri pandemi," ucap dia.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

4 dari 5 halaman

INFOGRAFIS: Ngopi di Rumah Tak Kalah Seru, Yuk Kenali Wadah Kopi yang Berbahaya

Dream - Pasti Sahabat Dream sudah rindu banget 'ngopi' atau 'ngeteh' di tempat tongkrongan favorit saat ini? Atau kamu sekadar ingin mengunjungi gerai kopi dan teh untuk bisa merasakan kembali sensasi jajan secara langsung.

Tapi harap bersabar bersabar ya. Menikmati kopi hasil racikan sendiri di rumah juga tak kalah serunya. Bonusnya kamu menghindari potensi terpapar bahan kimia dari kemasan yang ternyata bisa masuk ke dalam tubuh tanpa disadari.

Wadah kopi atau teh yang berlapis film plastik disebut bisa menyebarkan mikroplastik yang berbahaya di tubuh.

Infografis Dream.co.id© © Dream.co.id/Dwi Ratih

Nah jika berkesempatan untuk mengunjungi coffee shop, pastikan kamu membawa botol atau gelas kopi sendiri. Tapi untuk saat ini, bikin kopi sendiri di rumah adalah jalan terbaik agar tubuh terhindar dari paparan virus COVID-19.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

5 dari 5 halaman

Tahap Uji Klinis Vaksin Merah Putih Dipercepat

Dream - Menteri Riset dan Teknologi, Bambang PS Brodjonegoro, menyatakan, tahap uji klinis Vaksin Merah Putih dipercepat. Dengan begitu, vaksin untuk Covid-19 karya anak bangsa ini dapat diproduksi massal pada akhir 2021.

" Kami sudah komunikasi dengan Bio Farma, sudah komunikasi dengan BPOM, kita akan melakukan upaya percepatan untuk uji klinis, tetap dengan memperhatikan semua protokol yang dibutuhkan," ujar Bambang saat roadshow mobile lab BSL-2 versi Bus di Universitas Gadjah Mada, disiarkan channel YouTube Kemenristek/BRIN.

Bambang mengatakan, telah menerbikan Surat Keputusan mengenai pengembangan Vaksin Merah Putih. Salah satu institusi yang terlibat yaitu UGM, yang mengembangkan vaksin berbasis platform protein rekombinan.

" Kebetulan UGM menggunakan protein rekombinan," kata Bambang.

Saat ini, terdapat tiga institusi dengan pengembangan vaksin yang cukup cepat. Ketiganya yaitu Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Universitas Indonesia, dan Universitas Airlangga. 

Bibit vaksin yang dikembangkan tiga institusi ini telah masuk tahap uji hewan. Dalam waktu dekat, bibit vaksin akan diserahkan ke Bio Farma untuk dikembangkan sampai siap produksi massal.

" Nah, perkiraannya ketiganya punya potensi menyerahkan bibit vaksin kepada Bio Farma di triwulan satu tahun depan," ucap Bambang.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar