Kapan Waktu yang Tepat Mobil Harus Jalani Turun Mesin?

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 7 Januari 2020 06:36
Kapan Waktu yang Tepat Mobil Harus Jalani Turun Mesin?
Kegiatan ini acapkali membuat pengemudi ngeri. Kenapa, ya?

Dream - Istilah overhaul atau turun mesin di kalangan pemilik kendaraan bermotor jadi momok yang paling ditakuti. Kendaraan yang mengalami overhaul harus menjalani perbaikan besar-besaran.

Overhaul biasanya dilakukan dengan membongkar mesin dan pemeriksaan komponen. Tujuannya untuk mengembalikan performa mesin.

Selain waktu pengerjaan lama, overhaul tentu saja menguras isi kantong karena banyak komponen kendaraan yang harus diganti.  

Sebenarnya proses turun mesin diajurkan untuk dilakukan agar performa mesin bisa kembali. Dianjurkan mobil dibongkar mesin per 150 ribu km.

Tapi, bukan tak mungkin mobil sudah perlu melakukan turun mesin sebelum mencapai angka ini. Ada empat gejala yang membuatmu harus mempertimbangkan untuk turun mesin, dikutip dari Suzuki, Selasa 7 Januari 2020.

1 dari 6 halaman

Knalpot Berasap Putih dan Mesin Pincang

Pertama, knalpot mengeluarkan asap putih. Saat knalpot mengeluarkan asap putih, itu tandanya ada oli yang masuk ke dalam ruang bakar. Masuknya oli ke ruang bakar mesin umumnya disebabkan oleh ring piston yang aus atau baret pada boring piston.

Kedua, mesin pincang akibat busi berkerak. Mesin pincang bisa Anda rasakan ketika performa mesin mengalami penurunan, suara mesin yang aneh, brebet ketika berakselerasi, dan penurunan rpm di putaran mesin tinggi.

Salah satu penyebab mesin pincang adalah busi yang sudah tidak lagi bekerja maksimal atau mengalami penurunan percikan api. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya kerak yang menumpuk akibat oli yang naik hingga ke busi.

2 dari 6 halaman

Oli Berkurang Drastis dan Mesin Cepat Panas

Ketiga, oli berkurang drastis. Mesin yang sudah 'memakan' oli juga bisa dilihat dari jumlah oli yang berada di mesin.

Kamu bisa menggunakan dipstick untuk melihat level oli, apakah sudah melewati ambang batas minimal atau belum.

 

 



Keempat, suhu mesin sering panas.Tidak hanya kerusakan pada sistem pendinginan, suhu mesin yang kerap berada di batas overheat juga bisa menandakan adanya kebocoran kompresi. Hal tersebut dapat disebabkan oleh packing kepala silinder yang sudah getas.

Ini menyebabkan air radiator terus berkurang karena masuk ke ruang bakar dan akhirnya membuat suhu mesin menjadi lebih panas bahkan bisa beresiko besar mengalami overheat.

3 dari 6 halaman

4 Penyebab Radiator Mobil Bocor, Jangan Sampai Kamu Alami!

Dream – Mesin mobil yang mengalami overheat (kepanasan,red) bisa terjadi karena beberapa faktor. Salah satu pemicu yang paling sering terjadi adalah radiator yang bocor.

Kebocoran akan menyebabkan air radiator terbuang sia-sia. Padahal, fungsi air ini bertujuan untuk mendinginkan mesin.

Mengutip laman Suzuki, Jumat, 3 Januari 2020, ada empat penyebab radiator bisa bocor. Pertama, umur radiator. Setiap komponen memang memiliki usia pemakaian masing-masing, termasuk radiator.

 

Tapi, tak sedikit yang menginjak usia 5 tahun, radiator mulai bermasalah. Kalau sudah radiator sudah retak atau bocor, segerala untuk menggantinya.

Kedua, saluran radiator terhambat. Kalau menggunakan air biasa dan tak rajin memperhatikan kondisi air radiator, lama-lama akan muncul kotoran yang bisa menghalangi jalur distribusi air radiator.

Ketika sudah terhambat, panas dari mesin tidak dapat disalurkan ke elemen pelepas panas radiator. Sebaiknya dicek kondisinya tiap 30 ribu km atau 40 ribu km supaya radiator tetap dalam kondisi prima dan maksimal kinerjanya.

4 dari 6 halaman

Terkena Benda Asing dan Komponen Karet dan Plastik yang Getas

Ketiga, terkena benda asing, Supaya radiator bisa menangkap udara segar, komponen ini diposisikan di depan mesin dengan kisi-kisi atau grill yang terbuka. Tapi, hal tersebut membuat radiator berisiko terkena batuan kerikil atau hewan-hewan yang terbang.

Saat radiator bertrabrakan dengan benda-benda tersebut, bukan tak mungkin kisi-kisi atau dinding radiator rusak dan akhirnya muncul kebocoran.

Keempat, komponen karet dan plastik yang getas. Fungsi dan letak radiator yang saling berdekatan dengan panas mesin membuat komponen pendukung lainnya juga bisa mengalami kegetasan. Misalnya, selang radiator yang terbuat dari karet dan tabung reservoir yang terbuat dri plastik.

Tabung plastik yang terkena panas terus menerus bisa memicu keretakan dan akhirnya menyebabkan kebocoran pada sistem radiator.

5 dari 6 halaman

Mesin Mobil Tiba-Tiba Overheat, Begini Cara Mengatasinya

Dream – Mobil overheat atau mengalami peningkatan temperatur, sangat mengkhawatirkan pengemudi. Overheat bisa membahayakan keselamatan.

Dikutip dari Liputan6.com, Jumat 23 Agustus 2019, kondisi ini ditandai dengan jarum indikator temperatur yang melewati batas tengah pada sistem analog atau menyalanya lampu indikator temperatur pada sistem digital.

Meningkatnya temperatur mobil secara tidak normal dapat disebabkan oleh beberapa hal.

 

 

" Penyebabnya bisa saja karena radiatornya mampet, kalo yang pake motor fan, ya, motornya. Lebih sering itu ada kebocoran di radiator atau selang,” kata pemilik bengkel mobil Oscar di Gading Serpong, A. Guan.

Kondisi overheat ini bisa merusak komponen yang ada di mobil. “ Kalau dibiarkan, overheat bisa menyebabkan mesin jebol (dan) cylinder head melengkung,” kata dia.

6 dari 6 halaman

Begini Cara Mengatasinya

A. Guan mengatakan, dalam kondisi darurat, overheat bisa diatasi dengan sementara. Caranya dengan mengurangi beban kerja mobil.

Misalnya, mengurangi kecepatan mobil dan mematikan AC. Pengemudi juga bisa menghentikan mobil atau mematikan mesin jika kondisinya sudah mengkhawatirkan.

Guan mengatakan, sebagai antisipasi, penumpang disarankan untuk melakukan pengecekan berkala dengan memperkecil kemungkinan kerusakan komponen yang menyebabkan overheat pada mobil.

(Sumber: Liputan6.com/Khema Aryaputra)

Beri Komentar