© 2025 Https://www.dream.co.id
Bersama desainer kenamaan Indonesia, Didiet Maulana, Vinfast merancang kostum usher yang memadukan keanggunan tradisi Vietnam dan kekayaan tekstil Nusantara. Kolaborasi ini bukan sekadar gaya, tapi pernyataan sikap: bahwa mobil masa depan bisa berdampingan dengan akar budaya lokal.
“ Kalau hanya fokus di bisnis saja, tetapi tidak mengangkat budaya Indonesia, saya rasa itu kurang lengkap,” ujar Kariyanto Hardjosoemarto, CEO Vinfast Indonesia. Ucapannya mencerminkan visi Vinfast yang tak ingin sekadar menjual kendaraan, tetapi juga menanamkan kehadirannya secara emosional di hati masyarakat Indonesia.
Langkah konkret dari visi itu adalah menggandeng Didiet Maulana, yang selama ini dikenal lewat kerja kerasnya mengangkat tenun ikat dan warisan wastra Indonesia ke panggung dunia. Tantangan yang diberikan kepadanya pun unik—memadukan filosofi budaya Indonesia ke dalam ao dai, busana tradisional Vietnam, yang menjadi dasar seragam usher Vinfast.
“ Bentuk ao dai itu elegan banget, flowing, dan sangat feminin,” cerita Didiet. “ Tapi yang membuatnya istimewa di proyek ini adalah bagaimana kami menyisipkan teknik tenun ikat khas Indonesia ke dalam motifnya.”
Motif utama yang diangkat adalah bunga teratai—simbol nasional Vietnam—yang oleh Didiet diolah dengan pendekatan khasnya. “ Teratai itu tumbuh dari lumpur tapi bisa mekar dengan indah. Saya rasa itu sejalan dengan semangat Vinfast yang membawa perubahan dari kondisi sulit menuju masa depan yang lebih bersih dan cemerlang,” tambahnya.
Busana hasil kolaborasi ini akhirnya dikenakan oleh para usher Vinfast sepanjang GIIAS 2025. Dengan lembut, mereka mendampingi pengunjung yang ingin melihat dari dekat jajaran mobil listrik masa depan seperti VF 3, VF 5, VF 6, VF e34, dan VF 7. Di antara deretan kendaraan modern itu, keberadaan kostum ushers menjadi simbol harmoni antara kemajuan dan akar budaya.
“ Fashion dan otomotif punya semangat yang sama. Sama-sama butuh adaptasi, inovasi, dan kenyamanan,” kata Didiet. “ Dan buat saya, ketika kita nyaman, maka rasa cinta pun tumbuh. Sama seperti saya percaya masyarakat Indonesia bisa tumbuh rasa cinta terhadap Vinfast.”
Langkah kecil yang simbolik ini—menghadirkan budaya lokal di panggung otomotif internasional—mungkin belum lazim dilakukan brand otomotif lain. Tapi justru di situlah letak kekuatannya. Vinfast tidak hanya menyapa Indonesia dengan teknologi, tetapi juga dengan rasa hormat.
Kini, booth Vinfast bukan hanya tempat mengenal mobil listrik. Ia jadi titik temu antara masa depan dan masa lalu, antara mobilitas dan identitas. Dan semuanya dimulai dari sebuah kostum, yang tak hanya dirancang untuk dilihat, tapi juga untuk dirasa.
Advertisement
Ahli Gizi Tan Shot Yen Tak Tega Sebut Daging Olahan di Menu MBG tapi Benda Tipis Warna Pink
Seru! Lulus Jadi Sarjana Pertanian, Dapat Hadiah Kambing dari Bestie
Setelah Insiden Penjarahan, IG Nafa Urbach Akhirnya Aktif Lagi
Profil Ousmane Dembele, Mantan Pemain Barcelona yang Raih Ballon d'Or 2025
Viral Kritikan Keras Menu MBG yang Kurang Lokal dari Ahli Gizi
Menkeu Purbaya Nilai Inflasi Singapura-Malaysia Lebih Jelek Dibanding RI
4 Temuan Jepang yang Kini Sangat Populer dan Dipakai Seluruh Dunia
Komunitas Marah-Marah di Platform X Diteliti Mahasiswa UGM, Ini Hasilnya!
Ahli Gizi Tan Shot Yen Tak Tega Sebut Daging Olahan di Menu MBG tapi Benda Tipis Warna Pink
Seru! Lulus Jadi Sarjana Pertanian, Dapat Hadiah Kambing dari Bestie
Setelah Insiden Penjarahan, IG Nafa Urbach Akhirnya Aktif Lagi