Tak Perlu Panik Muncul Rasa Panas Saat Menstruasi, Ini Sebabnya

Reporter : Editor Dream.co.id
Jumat, 15 Desember 2023 12:12
Tak Perlu Panik Muncul Rasa Panas Saat Menstruasi, Ini Sebabnya
Salah satu gejala yang mungkin dihadapi oleh sebagian wanita adalah hot flash atau rasa panas yang muncul tiba-tiba saat menstruasi.

1 dari 17 halaman

Mengatasi Hot Flash Saat Menstruasi dan Kenali Penyebabnya

image" /> © Salah satu gejala yang mungkin dihadapi oleh sebagian wanita adalah hot flash atau rasa panas yang muncul tiba-tiba saat menstruasi. Unsplash

2 dari 17 halaman

© Ketahui, Penyebab Hot Flash Saat Menstruasi dan Cara Mengatasinya 2023 dream.co.id

Dream - Menstruasi adalah bagian alami dari siklus reproduksi yang dialami oleh setiap wanita. Meskipun demikian, tidak jarang wanita mengalami gejala yang dapat membuatnya merasa kurang nyaman selama menstruasi.

3 dari 17 halaman

© Dream

Salah satu gejala yang mungkin dihadapi oleh sebagian wanita adalah hot flash atau rasa panas yang muncul tiba-tiba saat menstruasi. Hot flash ini sering terjadi pada wanita yang berusia 40-an.

4 dari 17 halaman

Apa yang Dimaksud Hot Flash?

Hot flash adalah sensasi panas yang mendadak terjadi di bagian atas tubuh dan wajah.

Perubahan hormon dapat mempengaruhi cara tubuh mengatur suhunya.

Gejala hot flash ini adalah kemerahan pada kulit, detak jantung cepat, berkeringat, rasa cemas, dan sensasi panas yang mendadak terjadi di dada, leher, atau wajah.

5 dari 17 halaman

Penyebab Hot Flash Selama Menstruasi

6 dari 17 halaman

© Dream

Hot flashes ini sering terjadi pada malam hari. Selain hot flashes, orang yang sedang dalam masa perimenopause juga bisa mengalami kesulitan tidur, sakit kepala, perubahan suasana hati, dan kekeringan pada vagina.

7 dari 17 halaman

2. Gangguan disforik pramenstruasi (PMDD)

2. Gangguan disforik pramenstruasi (PMDD) © Dream

Menurut Johns Hopkins Medicine, PMDD adalah bentuk sindrom pramenstruasi yang parah dan bisa memicu perasaan depresi, cemas, atau putus asa.

8 dari 17 halaman

Selain itu, PMDD juga bisa menyebabkan hot flashes, mual, bengkak, iritasi kulit, dan nyeri.

Gejala PMDD biasanya muncul seminggu sebelum menstruasi dan membaik beberapa hari setelah menstruasi.

PMDD ini disebabkan oleh serotonin, zat kimia yang mengatur suasana hati dan fungsi tubuh lainnya.

9 dari 17 halaman

3. Insufisiensi ovarium prematur (POI)

Insufisiensi ovarium prematur (POI) adalah gangguan yang memengaruhi rahim wanita, menyebabkan berhenti atau penurunan pelepasan sel telur selama menstruasi.

POI dapat terjadi pada usia berapa pun dan kadang-kadang menimbulkan gejala yang serupa dengan menopause, seperti hot flashes.

10 dari 17 halaman

© Dream

Beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan wanita mengalami hot flashes selama menstruasi termasuk hipertiroidisme atau tiroid yang terlalu aktif, efek samping obat, stres dan kecemasan, serta tumor.

11 dari 17 halaman

4. Menopause Dini

Rata-rata usia menopause adalah 51 tahun.

Menurut National Institutes of Health, menopause dini diagnosis ketika seseorang mengalaminya di bawah usia 40 tahun.

Hot flashes yang terjadi di bawah 40 tahun mungkin menjadi indikasi bahwa mereka mengalami menopause dini.

12 dari 17 halaman

© Dream

Beberapa kondisi atau pengobatan tertentu dapat memicu atau mempercepat menopause, seperti penyakit autoimun, operasi pengangkatan rahim, penyakit endokrin, perawatan kanker tertentu, beberapa infeksi, dan merokok.

13 dari 17 halaman

Cara Mengatasi Hot Flashes

Mengatasi terlebih dahulu penyebab yang mendasari hot flashes dapat membantu mengurangi frekuensinya pada wanita.

Jika hot flashes ini berkaitan dengan kondisi seperti menopause dini atau gangguan endokrin seperti POI, dokter akan fokus untuk meredakan gejalanya terlebih dahulu.

14 dari 17 halaman

Untuk mengatasi hot flashes, National Institute on Aging (NIA) menyarankan kamu untuk melakukan perubahan gaya hidup.

Seperti membatasi kafein, alkohol, dan makanan pedas, mengurangi stres melalui terapi perilaku kognitif dan latihan pernapasan, menjaga berat badan yang sehat, serta berhenti merokok.

Jika perubahan gaya hidup tidak berhasil, dokter biasanya merekomendasikan untuk melakukan terapi penggantian hormon atau obat non-hormonal seperti paroxetine (Paxil) guna mengatasi hot flashes.

15 dari 17 halaman

Alternatif Pengobatan lain

16 dari 17 halaman

2. Licorice

Akar atau ekstrak licorice dapat meredakan rasa panas akibat menopause.

Licorice dapat meredakan hot flash lebih baik daripada plasebo. Namun, perlu diingat sahabat dream bahwa licorice tidak aman untuk semua orang.

3. Minyak Evening Primrose (EPO)

EPO dapat meredakan rasa sakit dan meningkatkan kualitas hidup pada orang yang mengalami hot flashes.

Selain itu, EPO juga bisa membantu tubuh membuat prostaglandin yang dapat menekan hot flashes hormonal.

17 dari 17 halaman

Laporan: Aisyah Cryshanty/ Sumber: Medicalnewstoday.com

Dream.co.id hadir di WhatsApp Channel, follow buat tahu informasi terkini di link ini https://bit.ly/DreamcoidWAChannel.

Beri Komentar