Foto: Shutterstock
Dream - Kondisi kulit dermatitis atopik atau eksim bisa menyerang siapa pun. Beberapa orang mengalaminya saat bayi, anak-anak atau ada yang baru menyadarinya kala dewasa.
" Biasanya, eksim atopik paling sering muncul di punggung, wajah, tangan, leher dan kaki," ujar Dr Anthony Handoko, Spesialis Kulit dan Kelamin di Madame Delima, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Agustus 2019.
Namun, gejala yang terjadi pada bayi sedikit berbeda dengan anak-anak maupun dewasa.
" Kalau bayi, ruamnya terletak di bagian yang superficial. Sedangkan anak dan dewasa terjadi di belakang lipatan," tambahnya.
Foto: Seminar Media 'Waspadai Dermatis Atopik'/Dream.co.id-Cynthia Male
Meskipun dapat dipicu oleh stres emosional, tapi umumnya eksim atopik muncul karena faktor genetik.
" Kalau kedua orangtua punya eksim atopik, pasti anaknya juga kena. Kalau hanya salah satu, belum tentu," jelas Ronny Handoko, Spesialis Kulit dan Kelamin.
Sayangnya, penyakit genetik ini tidak dapat disembuhkan. Eksim atopik hanya bisa diredakan serta dicegah agar tidak kambuh lagi.
Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah menghindari mandi terlalu lama atau sering, memakai air bersuhu terlalu panas, scrubbing serta mengoles pelembap setelahnya.
Kamu juga bisa mengenakan sabun yang lembut, non soap, memiliki pH 4-6 dan tidak mengandung pewangi.
Sebelum keluar rumah, jangan lupa memakai sunscreen dengan minimal SPF 30, baju yang menyerap keringat, topi serta kacamata hitam.
Dream - Tidak jarang kita melihat seseorang yang alergi pada suhu udara, seperti alergi dingin atau udara pagi. Padahal, keduanya tidak termasuk alergi.
" Itu termasuk non alergi. Karena udaranya hanya kontak tanpa masuk ke dalam tubuh dan memengaruhi sistem imun. Kalau alergi disebabkan oleh zat asing yang masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan reaksi imunitas," ujar Budi Setiabudiawan, Konsultan Alergi dan Imunologi Anak di Rumah Maroko, JakartaPusat, Rabu 10 April 2019.
Tidak hanya karena udara, reaksi non alergi ini bisa terjadi karena stres. Berbeda dengan alergi, non alergi kebanyakan mulai dialami ketika dewasa.
Namun, alergi maupun non alergi bisa ditangani dengan cara yang sama. " Sama saja cara mengobatinya. Yang membedakan hanya pada mekanisme kekebalannya saja" .
Meskipun tidak bisa disembuhkan, alergi masih bisa dicegah dan dikontrol. " Alergi maupun non alergi itu penyakit atopik yang tidak akan muncul ketika tidak ada pemicunya. Jadi, hindari pemicunya. Sesedikit apapun itu," jelasnya.
Ia tidak menyarankan untuk memaksakan diri melawan alergi, karena pada kenyataannya kondisi tersebut tidak bisa disembuhkan dan bisa menyebabkan jantung atau hipertensi jika tidak dikontrol dengan baik.
" Lebih baik cari alternatif cara supaya tidak terkena alergi. Atau dicegah di usia dini dengan memberikan ASI pada anak, kasih makanan padat di usia 6 bulan, boleh diblender dan hindari asap rokok. Kalau nggak dapat ASI, bisa berikan susu formula hidrolisan atau susu kedelai," tutupnya. (ism)
Dream - Kulit yang gatal tentunya sangat menganggu aktivitas dan menimbulkan rasa perih dan tidak nyaman. Rasa gatal biasanya muncul karena gigitan serangga, alergi atau adanya iritasi.
Ternyata tak hanya itu, rasa gatal juga bisa disebabkan karena penyakit serius.
Dikutip dari Reader's Digest, rasa gatal harus diwaspadai jika terus muncul dan tak kunjung mereda.
1. Penyakit Ginjal
Gatal yang intensif di seluruh tubuh sering terjadi pada orang dengan penyakit ginjal stadium akhir atau mereka yang menderita gagal ginjal kronis. Bahkan, sebuah studi oleh US National Library of Medicine National Institutes of Health menunjukkan bahwa 42 persen pasien ginjal menderita gatal sedang sampai ekstrem.
" Beberapa orang menganggap kulit gatal itu sangat mengganggu. Rasa gatal yang amat sangat hingga membangunkan orang di tengah malam untuk menggaruknya," kata Anthony M. Rossi, MD, dokter ahli di Memorial Sloan Kettering Cancer Center dan Rumah Sakit Presbyterian New York.
Ilmuwan masih belum bisa mengungkap mengapa penyakit ginjal menyebabkan gatal-gatal. Tetapi sebagian dokter menduga itu ada hubungannya dengan penumpukan racun dalam tubuh sehingga ginjal tidak dapat membuangnya dari aliran darah.
Kulit gatal di seluruh tubuh juga bisa menjadi tanda-tanda penyakit liver (hati). Jika liver tidak berfungsi dengan baik untuk mendetoksifikasi racun.
Efeknya cairan yang dikeluarkan berupa asam empedu akan menumpuk. Penumpukan itulah yang menyebabkan rasa gatal.
Kulit kering dan gatal berlebihan sering terjadi pada orang yang menderita hipotiroid. Ini karena jaringan kulit mengandung reseptor hormon tiroid yang mengalami penurunan aktivitas tanpa adanya hormon tiroid.
Penyakit Paget merupakan jenis kanker payudara yang sangat langka. Sel kanker tumbuh atau mengumpul di sekitar puting payudara. Menurut National Cancer Institute, penyakit Paget payudara ini menyumbang kurang dari 5 persen dari semua kasus kanker payudara di Amerika Serikat.
Tanda-tanda awalnya adalah sekitar puting dan areola bersisik, merah, dan muncul bercak yang disertai rasa gatal. " Kadang-kadang ini didiagnosis secara salah sebagai eksim pada puting. Tapi penyakit Paget puting payudara adalah sejenis kanker payudara.
Kulit gatal kronis di bagian tengah atas punggung adalah ciri khas dari gatal neuropatik, yaitu gejala terjadinya kerusakan saraf. Gatal-gatal ini biasanya tidak disertai dengan ruam.
Penelitian telah menunjukkan bahwa penyakit tulang belakang, baik karena usia atau cedera, dapat memberikan tekanan pada saraf, sehingga menghasilkan sensasi gatal pada kulit.
Advertisement