Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kumis `Kemanusiaan` Movember

Kumis `Kemanusiaan` Movember Para Anggota Gerakan Movember Saat Menggelar Lari Maraton Untuk Donasi (movember.com)

Dream - November mungkin bukan bulan yang istimewa. Tidak ada hari besar di bulan ini. Pun juga tak ada perayaan yang bersifat mendunia.

Tetapi di sebagian belahan bumi, sejumlah pria terlihat berbeda. Di bulan-bulan lain, mereka mungkin tidak pernah terlihat memelihara kumis. Sementara di bulan ini, kumis mereka tumbuh, bahkan sampai begitu tebal.

Mereka tidak risih dengan bulu panjang menutupi bagian wajah antara hidung dan mulut. Setebal apapun bulu itu tumbuh, mereka tidak akan mencukurnya. Kumis itu baru akan hilang jika sudah berumur 30 hari. Ya, tepatnya sepanjang bulan November berjalan. 

Kebiasaan ini lantas menyebar ke beberapa penjuru dunia. Hampir sebagian besar pria memutuskan untuk memelihara kumis. Bukan demi terlihat gagah, melainkan sebagai bentuk keterlibatan dalam gerakan ‘Movember’.

Istilah Movember cukup akrab di telinga kelompok urban. Gerakan ini dimaksudkan sebagai bentuk perhatian dan keprihatinan terhadap kaum pria yang menderita kanker prostat dan depresi. Sebagian besar kasus ini berujung kepada kematian.

***

 

Menumpuk Simpati Melawan Kanker Pada Pria

Kanker bukan merupakan ancaman ringan. Tetapi, kanker saat ini mungkin begitu akrab dengan wanita seperti kanker serviks, kanker payudara, dan kanker jenis lainnya. Kepedulian terhadap kasus ini begitu besar, bahkan hingga mendunia.

Tetapi, kampanye melawan kanker ternyata melupakan potensi kaum pria untuk terkena penyakit ini. Padahal, kasus kematian pria akibat kanker di dunia dapat dikatakan sangat tinggi. Kasus yang sudah terlacak, penyebab kematian itu adalah kanker prostat.

Bahkan, terdapat sejumlah penelitian terkait kanker yang dialami kaum wanita. Di samping itu, donasi untuk, semisal, kanker payudara begitu besar. Tetapi, hal yang sama tidak terjadi untuk kasus kanker prostat pada pria.

Menurut data American Cancer Society, kanker prostat merupakan penyakit pembunuh ketiga pada pria. Sebanyak enam dari 10 pria berpotensi terkena kanker ini dan selalu berujung pada kematian.

Tetapi, kaum pria tidak menyadari bahaya dari penyakit ini. Umumnya mereka hanya merasakan nyeri di pinggang dan cenderung mengabaikan rasa nyeri itu. Baru ketika nyeri sudah terasa pada tulang belakang, kaum pria baru memeriksakan kondisi dan diketahui kanker sudah menyebar dan masuk ke stadium tertentu.

Kesadaran akan bahayanya penyakit ini membuat dua warga Melbourne, Australia, Travis Garone dan Luke Slattery menggagas ide membangun kesadaran akan pentingnya kesehatan bagi pria. Mereka mengajak orang lain dan sebanyak 30 pria memutuskan membangun gerakan kesadaran itu. Tepatnya tanggal 1 November 2003, mereka membuat gerakan ‘Movember’ sebagai bentuk kampanye dan penggalangan dana membantu para pria yang terkena kanker prostat.

Istilah ‘Movember’ diambil dari kata ‘Moustache’, disingkat menjadi ‘Mo’ berarti ‘kumis’ dan ‘Vember’ dari nama bulan ‘November’. Gerakan ini dilakukan untuk mengumpulkan donasi dengan cara memelihara kumis selama 30 hari penuh, terhitung sejak tanggal 1 hingga 30 November. 

30 pria tersebut kemudian mendirikan sebuah yayasan bernama Movember Foundation. Melalui yayasan itu, mereka menggelar sejumlah agenda untuk mengumpulkan dana membiayai berbagai program pencegahan kanker prostat di Australia dan Selandia Baru. 

Awalnya, gerakan ini memang fokus pada kampanye pencegahan kanker prostat pada pria. Seiring berjalannya gerakan ini, fokus perhatian berkembang tidak hanya untuk kanker prostat, melainkan semua jenis penyakit berat yang berpotensi dialami kaum pria.

Yayasan ini cukup nyaring menyuarakan pentingnya perlindungan kesehatan bagi kaum pria. Gerakan ini kemudian tersebar di beberapa negara. Pada 2006, gerakan ini menyebar ke Afrika Selatan dan Eropa, hingga Amerika bagian utara dan berhasil mengumpulkan donasi mencapai 174 dolar Amerika Serikat, setara Rp2,4 triliun.

Sementara pada 2010, Movember Foundation cabang Amerika Serikat berhasil mengumpulkan dana mencapai 7,5 juta dolar, setara Rp 102 miliar. Sedangkan pada 2012, sebanyak 1,1 juta orang menyatakan bergabung dengan gerakan ini dan berhasil mengumpulkan donasi mencapai 95 juta dolar, setara Rp1,3 triliun. Hingga saat ini, Movember Foundation telah memiliki perwakilan di 21 negara di seluruh dunia.

***

 

Akibat Minimnya Perhatian

“Ada banyak dana, penelitian, dan kampanye kesadaran untuk isu-isu perempuan seperti kanker payudara. Tetapi, tidak banyak ada hal serupa untuk pria di luar sana,” ujar pakar penyakit kanker prostat, dr Koushik Shaw kepada KXAN.

Shaw merupakan salah satu ahli medis yang menjadi anggota tetap Movember Foundation. Dia mengatakan keterbatasan dana dan akses penelitian terhadap penyakit pria inilah yang melandasi berdirinya gerakan ini.

Selain itu, kaum pria merupakan kelompok yang sangat tidak peduli dengan kesehatan. Kebanyakan dari mereka enggan pergi ke dokter untuk memeriksakan kondisi kesehatannya. Alhasil, banyak penyakit berat dialami pria baru diketahui ketika sudah dalam kondisi parah.

“Pria terkenal tidak akan mendatangi dokter dan tidak merawat diri dengan baik,” ucap Swan.

Melalui gerakan ini, Swan ingin mengingatkan kaum pria untuk tidak canggung pergi ke dokter. Hal ini untuk mengantisipasi jika terdapat penyakit berat menyerang mereka. Setidaknya untuk upaya deteksi dini.

“Banyak orang bisa memiliki kumis. Biasanya akan dicukur habis,” ujar Kepala Bagian Penjualan pada klinik kesehatan Fallon, Dave Przesiek kepada telegram.com. "Saya bukan bagian dari mereka.”

Przesiek merupakan pria yang mendedikasikan diri dengan melibatkan diri pada gerakan Movember. Bagi Przesiek, memelihara kumis merupakan salah satu cara untuk memberikan informasi tentang pentingnya kesehatan bagi kaum pria. Ini lantaran banyak pria cenderung menghindari pembicaraan terkait kesehatan dan lebih tertarik berbicara mengenai hobi maupun pekerjaan mereka.

“Terkadang kita sering berusaha menghindari perbincangan yang serius (seperti kesehatan). Saya tidak tahu apakah kita tahu apa yang benar-benar kita butuhkan,” ungkap Przesiek.

Meski pada akhirnya Przesiek mencukur kumisnya di akhir bulan November, setidaknya dia sudah merasa turut serta berkampanye tentang kesehatan pria. “Ini merupakan cara menyenangkan untuk meningkatkan perhatian pada isu-isu serius,” kata dia.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
WHO Ungkap 3 Hal yang Jadi Pemicu Angka Kanker di Dunia Bakal Naik Sampai 77% di 2050

WHO Ungkap 3 Hal yang Jadi Pemicu Angka Kanker di Dunia Bakal Naik Sampai 77% di 2050

Angka kematian akibat kanker di banyak negara diperkirakan meningkat hampir dua kali lipat.

Baca Selengkapnya
10 Cara Ampuh untuk Bantu Kurangi Nyeri Menstruasi

10 Cara Ampuh untuk Bantu Kurangi Nyeri Menstruasi

Setiap bulan, perempuan menghadapi siklus menstruasi yang tak jarang menyebabkan rasa sakit.

Baca Selengkapnya
Beruntusan di Kulit Lengan Tak Boleh Dibiarkan, Bisa jadi Masalah Serius

Beruntusan di Kulit Lengan Tak Boleh Dibiarkan, Bisa jadi Masalah Serius

Beruntusan yang terjadi di area tubuh tertentu bisa jadi pertanda keratosis pilaris. Penyebabnya pun tidak seperti jerawat atau beruntusan biasa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Rambut Tumbuh Uban di Usia Muda? Mungkin Ini Penyebabnya

Rambut Tumbuh Uban di Usia Muda? Mungkin Ini Penyebabnya

Keberadaan uban di usia yang terbilang muda seringkali menimbulkan pertanyaan mengenai penyebabnya.

Baca Selengkapnya
4 Kunci Menjaga Kelembapan Kulit di Iklim Tropis

4 Kunci Menjaga Kelembapan Kulit di Iklim Tropis

Menjaga kelembapan dan kesehatan kulit tidak selalu mudah meski tinggal di lingkungan beriklim tropis. Lakukan 4 cara berikut untuk memastikan kulitmu lembap.

Baca Selengkapnya
Libur Lebaran, Pastikan Lindungi Kulit Si Kecil dengan Sunscreen

Libur Lebaran, Pastikan Lindungi Kulit Si Kecil dengan Sunscreen

Kulit anak harus dilindungi dari bahaya paparan sinar matahari. Cara melindunginya pun beragam, tak hanya dengan pemakaian sunscreen.

Baca Selengkapnya
Tangis Mpok Atiek Takut Meninggal karena Operasi Kanker Usus Seperti Almarhumah Ibu

Tangis Mpok Atiek Takut Meninggal karena Operasi Kanker Usus Seperti Almarhumah Ibu

Mpok Atiek divonis kanker usus oleh dokter. Takut operasi karena sang bunda meninggal karena kanker.

Baca Selengkapnya
Kulit Kepala Mudah Berbau Tak Sedap? Ini Cara Mengatasinya

Kulit Kepala Mudah Berbau Tak Sedap? Ini Cara Mengatasinya

Kulit kepala berbau bisa disebabkan kondisi medis tertentu dan gaya hidup. Cari tahu penyebab dan cara mengatasinya agar rambut tetap segar.

Baca Selengkapnya
Tips Mengatasi Perut Kembung Saat Menstruasi, Biar Nggak Mengganggu Aktivitas Sehari-hari

Tips Mengatasi Perut Kembung Saat Menstruasi, Biar Nggak Mengganggu Aktivitas Sehari-hari

Perubahan hormon ternyata bisa mempengaruhi pergerakan usus yang menyebabkan perut kembung.

Baca Selengkapnya