Markis Kido Punya Riwayat Hipertensi, Ternyata Bisa Mematikan

Reporter : Mutia Nugraheni
Selasa, 15 Juni 2021 15:40
Markis Kido Punya Riwayat Hipertensi, Ternyata Bisa Mematikan
Hipertensi juga sempat membuat Kido tidak bisa mengikuti Kejuaraan Dunia 2009.

Dream - Meninggalnya Markis Kido membuat kaget banyak orang, terutama insan bulu tangkis Indonesia. Peraih medali emas ganda putra di ajang Olimpiade Beijing 2008, itu meninggal dunia di usia yang masih sangat muda, 36 tahun.

Menurut mantan pebulu tangkis tunggal putri, Yuni Kartika, Markis diduga meninggal dunia karena serangan jantung. Sebelum meninggal, atlet andalan Tanah Air itu memang memiliki riwayat hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hal ini disampaikan oleh sang ibu, Zul Asteria.

" Saya kira tadi hanya stroke, karena dia kan punya darah tinggi terus mungkin jatuh dan pembuluh darahnya pecah. Saya berdoanya begitu, tapi ternyata mas Kido diambil," kata Zul.

Hipertensi juga sempat membuat Kido tidak bisa mengikuti Kejuaraan Dunia 2009. Saat itu tekanan darahnya tinggi sehingga oleh pelatih ganda putra Sigit Pamungkas disarankan tidak pergi mengikuti ajang itu. Kondisi Markis Kido saat itu memang menjadi sorotan mengingat sempat pingsan saat mengikuti latihan fisik di Mabes TNI Cilangkap pada pertengahan 2009.

 

1 dari 6 halaman

Hipertensi dan Penyakit Jantung

Riwayat darah tinggi memang tak boleh disepelekan. Harus melakukan kontrol dan pengobatan rutin. Pasalnya jika dibiarkan tak terkendali dengan baik bisa memicu masalah jantung serius.

Tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/ tenang.

Kesulitan Ajari Anak PR Matematika, Ayah Ini Sampai Kena Serangan Jantung

Penelitian membuktikan bahwa semakin tinggi tekanan darah seseorang, semakin tinggi pula risiko orang tersebut terkena penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke seperti mengutip laman P2PTM Kementerian Kesehatan RI.

Hasil penelitian World Health Organization (WHO) menunjukkan hampir setengah dari kasus serangan jantung disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Hal tersebut terjadi karena tekanan darah yang terus meningkat dalam jangka panjang akan menyebabkan terbentuknya kerak (plak) yang dapat mempersempit pembuluh darah koroner.

Penting diingat, pembuluh darah koroner merupakan jalur oksigen dan nutrisi (energi) bagi jantung. Akibatnya, pasokan zat-zat penting (esensial) bagi kehidupan sel-sel.

Pada keadaan tertentu, tekanan darah tinggi dapat meretakkan kerak (plak) di pembuluh darah koroner. Serpihan-serpihan yang terlepas dapat menyumbat aliran darah sehingga terjadilah serangan jantung.

 

Laporan Benekdita/ Sumber: Liputan6.com

2 dari 6 halaman

Candra Wijaya Beber Detik Terakhir Markis Kido Meninggal: `Saya Merasa Bersalah`

Dream - Dunia bulu tangkis Indonesia masih berduka dengan meninggalnya legenda pebulu tangkis, Markis Kido pada Senin, 14 Juni 2021 malam. Peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 itu menghembuskan napas terakhir saat tengah bermain bulutangkis di GOR Petrolin, Tangerang.

Rekan Kido, Candra Wijaya yang saat itu berada di tempat kejadian, menyaksikan langsung detik-detik Kido kolaps di lapangan.

" Saya sempat bertemu, kami biasa bertanding setiap senin. Kido baru bermain setengah gim, saat skor 15-8, pindah tempat, saya lihat dia sudah jatuh ke depan. Mulai tidak sadar," kata Candra dikutip dari kanal YouTube Bulutangkis Mania yang mengunggah rekaman dari Erly Bachtiar, Selasa 16 Juni 2021.

 

 

3 dari 6 halaman

Ambruk

Candra melanjutkan, sekitar pukul 18.30 WIB, Kido tiba-tiba ambruk di lapangan dan tak sadarkan diri. Canda yang kala itu tengah duduk di pinggir lapangan langsung berlari menghampiri Kido yang sudah dalam posisi terjatuh.

“ Saya lari menolong, tapi dia sudah tidak sadarkan diri dan mengorok,” ungkap Candra.

Dengan sedikit memberikan pertolongan pertama, Candra dan beberapa rekannya memutuskan membawa Kido ke RS Omni di Alam Sutera, Tangerang.

" (Saya) sampai di sini enggak lama, terus dokter bersama teman yang bawa (Kido) lebih dulu. Saya mengontak keluarga dan enggak lama begitu cepat kehendak Tuhan, ya, Kido sudah dipanggil Tuhan. Ya artinya sudah lepas atau meninggal dunia," jelas Candra.

 

 

4 dari 6 halaman

Kehilangan Sosok Legendaris

Dalam penjelasannya, Candra menuturkan perkiraan waktu meninggalnya Kido yakni kurang lebih sekitar pukul 18.30 atau 18.40 WIB.

Rekan dan keluarga Kido masih merasa terpukul dengan meninggalkan sang legenda dunia bulu tangkis Indonesia itu. Candra bahkan menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa memberikan bantuan maksimal untuk Kido.

" Saya merasa terpukul dan merasa begitu kehilangan. Saya merasa bersalah. Saya mohon maaf lahir dan batin kepada keluarga (Kido) saya hanya berusaha membantu semaksimal mungkin saat dilapangan," tutup Kido.

Markis Kido meninggalkan sejumlah warisan luar biasa bagi dunia bulu tangkis Indonesia. Berpasangan dengan Hendra Setiawan, ia pernah meraih mendali emas Olimpiade Beiji 2008 pad anomor ganda putra di puncak kariernya.

Selain itu, Kido juga pernah menjuarai BWF World Championship 2007, hingga meraih tujuh mendali emas di ajang SEA Games.

 

 

 

5 dari 6 halaman

Duka Bagi Dunia Bulutangkis

Kabar meninggalnya Markis Kidos bukan hanya memunculkan kesedihan di Tanah Air. Banjir duka juga datang dari para pembulutangkis dunia yang beramai-ramai mengungkapkan duka cita melalui akun media sosial mereka masing-masing.

Mads Conrad-Petersen, pebulutangkis asal Denmark memajang foto Kido melalui akun Instagram pribadinya. Begitupun Viktor Axelsen, rekan senegaranya.

“ RIP Markis Kido. Pikiranku untuk keluarga ini dan orang-orang terdekat,” tulis Viktor dalam unggahannya.

 

 

6 dari 6 halaman

Pebulu Tangkis Luar Negeri Turut Berduka

Hal serupa juga disampaikan oleh mantan pebulutangkis asal Malaysia, Lee Chong Wei. Dalam unggahan akun Instagramnya, ia mengenang sosok Kido saat bermain di lapangan.

“ Selalu ingat pada smash tanpa henti dan tak pernah menyerah,” tulisnya sembari memajang foto Kido.

Sementara, pebulutangkis India, Chirag Chandrashekhar Shetty, menyebut Kido sebagai sosok inspiratif dan seorang legenda.

“ Ingat saat bertanding di puncak karirnya. Banyak belajar darinya. Seorang legenda sejati olahraga,” tulisnya.

Sementara, Lauren Smith, pebulutangkis Inggris mengungkap rasa kehilangan yang sangat dalam.

“ Kabar yang sangat menyedihkan, hari ini kita kehilangan sosok pemain hebat,” kata Smith.

Tak hanya mereka, masih banyak pebulutangkis dunia, baik yang sudah pensiun ikut merasa kehilangan atas meninggalnya Markis Kido.

Beri Komentar