Ingin Berkendara Sepeda Motor Dengan Anak? (Foto: Shutterstock)
Dream – Berkendara dengan buah hati menjadi kebahagiaan tersendiri bagi orang tua. Tak hanya memberikan pengalaman baru, berkendara dengan anak bisa meningkatkan ikatan serta kedekatan antara anak dan orang tua.
Sebelum kamu mengajak anak menghabiskan weekend dengan bersepda motor bersama, sebaiknya kamu sudah mengerti betul cara membonceng yang aman.
Dikutip dari Federal Oil, Rabu 7 Oktober 2020, hal pertama yang harus diperhatikan adalah kamu memastikan anak sudah cukup umur untuk bisa dibonceng.
Jika ingin melakukan perjalanan jarak jauh, hindari membawa buah hati yang masih berusia di bawah 3 bulan. Hal ini disebabkan oleh imun tubuhnya yang masih rendah dan rentan terkena penyakit. Di atas usia tersebut, kamu boleh membawanya tentu dengan memperhatikan berbagai macam aspek keselamatan.
Untuk anak yang berusia di bawah 5 tahun, kamu bisa memboncengkan mereka dengan mengikatkan yang aman dan nyaman di sekitar tubuh anak agar menempel di tubuh kamu. Cara ini digunakan demi menghindari kemungkinan terburuk seperti anak yang tiba-tiba melepas pegangannya saat mengantuk di jalan.
Cara yang paling tepat untuk mengajak anak berkendara adalah dengan menaruh mereka di jok belakang. Hal ini bertujuan menghindarkan anak dari polusi udara secara langsung hingga terpaan angin, terlebih saat kamu berkendara di tengah malam. Kondisi angin malam akan jauh lebih dingin dan tidak baik untuk kesehatan anak-anak.
Ketiga, lengkapi peralatan berkendara untuk anak. Demi menunjang keselamatan buah hati, pastikan kamu juga sudah menyiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan.
Mulai dari helm khusus untuk anak, jaket yang cukup tebal untuk menghindari terpaan angin, masker, kacamata hingga sarung tangan. Terlebih jika kamu akan mengajak buah hati berkendara dalam jarak jauh. Seluruh perlengkapan tersebut harus dikenakan pada anak untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.
Keempat, tak hanya lampu merah, ada begitu banyak tanda rambu-rambu lalu lintas di jalan raya. Sebagai orang tua yang baik, kamu harus memberikan contoh pada anak untuk taat terhadap peraturan lalu lintas yang berlaku.
Mulai dari memberikan pemahaman kecil mengenai tanda-tanda yang sering ditemui di jalan. Seperti dilarang parkir, dilarang memutar balik, dilarang belok kiri dan masih banyak lagi lainnya. Anak juga akan mencontoh apa yang diajarkan oleh orang tuanya.
Kelima, jangan mengebut di jalan raya. Selain berbahaya, berkendara dengan kecepatan tinggi saat memboncengkan anak juga dapat menciptakan rasa takut tersendiri bagi mereka. Itu dapat memicu terjadinya trauma berkepanjangan, lho.
Alih-alih berkendara dengan kecepatan tinggi atau ngebut saat bersama anak, turunkanlah kecepatan motor kamu. Maksimal kecepatan yang bisa ditempuh adalah 60 km per jam. Ingatlah untuk selalu memperhatikan keamanan dalam berkendara dan prioritaskan keselamatan diri serta keluargamu.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?