Mengapa Balita Lebih Rentan Terkena Pneumonia?

Reporter : Cynthia Amanda Male
Jumat, 6 November 2020 17:12
Mengapa Balita Lebih Rentan Terkena Pneumonia?
Cegah pneumonia dengan mengetahui faktor risikonya.

Dream - Akibat pandemi Covid-19, penyakit pneumonia menjadi perhatian banyak orang. Terlebih lagi, pneumonia merupakan penyebab kematian nomor satu pada Balita setelah diare atau infeksi lainnya.

Pneumonia merupakan radang paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, termasuk Covid-19. Namun, cukup sulit mengetahui perbedaan kondisi pasien pneumonia dengan penyebab yang berbeda.

Cara mengetahui seseorang terkena penyakit pneumonia adalah dengan melakukan tes swab atau PCR. Dengan cara ini pasien bisa mengetahui apakah pneumonia yang dialami disebabkan oleh virus Covid-19 atau bakteri maupun virus lainnya.

Adapun faktor risiko yang membuat bayi atau balita lebih rentan terkena pneumonia, di antaranya adalah usia kelahiran prematur dan kurangnya berat lahir.

1 dari 1 halaman

Cegah dan hindari faktor risiko ini

" Bayi yang lahir prematur dan berat lahirnya kurang dari 2500 gram lebih rentan terkena pneumonia. Gizi kurang atau buruk, stunting, malnutrisi serta imunisasi tidak lengkap juga menjadi penyebabnya," ungkap Nastiti Kaswandani, Spesialis Anak dalam webinar Safe The Children 'Selamatkan Anak dari Bahaya Pneumonia di Masa Pandemi', Kamis 5 November 2020.

Maka dari itu, gizi ibu yang sedang mengandung sangat penting bagi kesehatan anak. Selain itu, kebiasaan merokok juga dapat meningkatkan risiko pneumonia maupun kematian akibat penyakit akut tersebut.

" Meskipun orangtua atau seseorang tidak merokok di depan anak, tapi kalau asap rokoknya menempel di baju, anak juga bisa menghirup dan berisiko pneumonia," tambahnya.

Nastiti juga menyarankan agar Balita mengonsumsi menu seimbang, ASI eksklusif sampai 2 tahun, menghindari polusi dan imunisasi lengkap untuk menjaga daya tahan tubuh serta mencegah risiko pneumonia.

Beri Komentar