(Foto: Instagram Susi Pudjiastuti)
Dream - Dibalik ketegasan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti ternyata terkuak kehidupannya semasa kecil. Sama seperti anak-anak pada umumnya, perempuan berusia 52 tahun ini mengaku beruntung menikmati masa kanak-kanak yang menyenangkan.
Meskipun gagal menyelesaikan pendidikan SMA, menteri asal Pangandaran, Jawa Barat ini selalu mengenang masa-masa menyenangkan selama di bangku sekolah. Termasuk saat sedang dihukum oleh para gurunya.
" Cerita kalau disetrap meskipun sudah 60 tahun tapi masih dingat ya. Saya tidak pernah ingat dimarahi guru, karena kepandaian saya membuang kesalahan pada teman yang lain," ungkapnya terkekeh di hadapan ratusan guru di acara Temu Pendidikan Nusantara di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu, 15 Oktober 2017.
Tak hanya itu saja, Susi juga masih mengingat salah satu pelajaran favoritnya. Baginya, Biologi menjadi pelajaran yang tak pernah dilewatkannya. Rasa penasaran membuatnya pada dunia biologi sampai membuatnya mencoba memindahkan rumah semut ke rumahnya.
" Semua tukang kebun di rumah ikut dikerjain buat mindahin rumah semut itu. Saya sekolah nggak sabaran makanya keluar. Tapi nggak berhenti belajar. Sampai sekarang tiap hari baca 10, atau 5 artikel paling sedikit," imbuhnya disambut gelak tawa para guru.
Diungkapkan Susi jika kebiasan membaca memang sudah tertanam sejak kecil. Bahkan ia pun masih mengingat beberapa buku cerita yang rutin menemani masa kecilnya dulu.
Serial majalah Bobo, Majalah Kucung, Intisari hingga Kopingho dan Api di Bukit Menoreh tak pernah absen dilewatkannya.
" Jam 9 malam kan lampu sudah harus dimatikan, kalau ibu dan bapak sudah pergi saya masuk selimut pakai senter buat baca. Kalau nggak baca di kolong tempat tidur, guling dikasih selimut di atasnya," beber Susi
Temu Pendidikan Nusantara merupakan sebuah acara yang digagas Wardah bersama Komunitas Guru Belajar, bentukan Najeela Shihab. Dalam acara yang dihadiri ratusan guru dari seluruh Indonesia itu, Susi memberikan semangat agar para guru mempu memotivasi anak didiknya.
Menurut Susi, salah satu ajaran yang penting diberikan pada murid adalah pendidikan budi pekerti bagi anak-anak sekolah. Pelajaran itu harus diberikan untuk menumbuhkan budaya malu untuk korupsi.
" Pembelajaran budi pekerti itu harus, karena saya lihat banyak yang kehilangan manner of matters. Beretika itu keharusan, karena untuk mencegah korupsi itu harus punya malu," tegas Susi.
Berkaitan dengan hal itu, ia pun semangat untuk berkeliling ke kampus-kampus setiap minggu. Demi mengubah paradigma laut sebagai beranda dan bukan dapur rumah kita. Hal itu perlu dilakukan agar warga yang tinggal di kawasan pesisir ikut menjaga kelestarian laut Indonesia.
(Sah)
Advertisement
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!