Mimpi Besar Irwansyah di TPA

Reporter : Ratih Wulan
Rabu, 25 Januari 2017 20:16
Mimpi Besar Irwansyah di TPA
Tersadar bekal menuju akhirat.

Dream - Awan hitam berarak menutup langit. Hembusan angin yang lumayan kencang tak menyurutkan langkah beberapa bocah. Berlarian keluar rumah. Riuh suara mereka saling bertautan, memangil kawan yang belum nampak di mulut jalan.

Tak lama kemudian, satu persatu anak dari usia 4-12 tahun lainnya ikut bergabung bersama mereka. Mereka saling bercengkerama dan melempar canda seraya menyusuri kompleks perumahan Bintaro Jaya Sektor 9, Pondok Aren, Tangerang Selatan.

" Allahu akbar. Allahu akbar" . Sayup-sayup suara adzan yang berkumandang dari kejauhan, sontak membuat mereka lari berkejaran. Langkah-langkah kecil itu berayun ringan saling mendahului untuk tiba di teras Masjid Al-Ukhuwah, Bintaro, Tangerang Selatan, Banten.

Sosok-sosok mungil itu adalah para santri Taman Pendidikan Alquran (TPA) di masjid tersebut.

Tanpa diperintah, para santri langsung berbaris rapi membentuk shaf mengikuti salat berjamaah. Mukena warna-warni bergambar bunga dan tokoh kartun, menjadi pemandangan indah yang rutin menghiasi sore di masjid itu.

Sesaat seusai sholat, keheningan berganti dengan lantunan ayat-ayat Alquran yang menyejukkan hati. Kalimat-kalimat suci itu keluar dari seorang ustazah berhijab lebar bernama Nurjanah.

TPA Masjid Al-Ukhuwah

Tak berselang lama, sang ustadzah kemudian duduk bersimpuh dan membuka majelis. Dengan sabar, menunggu satu persatu para santri menyetor bacaan iqra mereka.

Suara bening mereka bergema, menembus sudut-sudut ruangan masjid yang nampak tenang dan bersih. Antrian panjang, tak membuat anak-anak itu gaduh. Melainkan sibuk melatih bacaan masing-masing.

Dua jam berlalu tanpa terasa, hingga tiba giliran tanya jawab sebagai penutup kegiatan. Santri yang mampu menjawab, diperbolehkan pulang terlebih dahulu oleh ustazah Nurjanah. Sampai giliran santri terakhir berpamitan dan mencium tangannya dengan takzim.

Kegiatan di TPA ini ternyata merupakan mimpi Irwansyah yang berhasil diwujudkannya sejak 2015 silam. Di balik kehidupan artis yang hingar bingar, rupanya masih terselip kesadaran mengumpul bekal menuju surga.

Berawal dari...

1 dari 2 halaman

Sedih Lihat Masjid Sepi

Sedih Lihat Masjid Sepi © Dream

" Kalau tidak salah TPA ini berdiri sejak Maret 2015," ujar marbot sekaligus ustaz pengganti, Ibnu Awais yang dijumpai Dream di Masjid Al Ukhuwah, Bintaro, Tangerang Selatan, Senin kemarin.

Diceritakan Ibnu Awais, pada mulanya, ide itu memang tercetus dari Irwansyah yang kerap mampir ke sana. Keperihatinannya melihat ruangan masjid yang besar namun sepi, menggerakkan keberaniannya untuk membuat sebuah program untuk meramaikan masjid.

Setelah melakukan pembicaraan intens, akhirnya disepakati untuk mendirikan TPA. Hal itu disambut antusias oleh warga yang ingin memakmurkan masjid.

" Jadi ceritanya Irwansyah dulu sering salat Dzuhur di sini. Lihat masjid sepi, lihat ada ruangan kosong muncul ide untuk membuat TPA, " imbuh salah satu pengurus Masjid bernama Bani.

Sedangkan untuk konsep dan metode pembelajarannya, dibagi dalam dua kategori. Di mana kelompok usia lebih muda masuk dalam TPA kelas A dan yang berusia lebih dewasa masuk dalam TPA B.

TPA Masjid Al-Ukhuwah

" Di TPA ini semua santri diajarkan membaca, menulis, menghafal surat-surat Alquran. Pengetahuan hadist, bacaan hijaiyah pun diberikan oleh TPQ ini. Jam belajarnya mulai dari pukul 16.00 sampai 17.45 WIB," terang Nurjanah.

Hingga saat ini, jumlah santri berjumlah sekitar 30 anak. Mereka diberikan pendidikan agama secara gratis. Meskipun, para warga yang mampu akan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 100 ribu per bulan.

" Dari usia empat sampai kelas 6 SD, Jumlahnya naik turun, kadang-kadang 27-30 lah," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Masih Menyimpan Mimpi

Masih Menyimpan Mimpi © Dream

Ditemui di tempat terpisah, Irwansyah membenarkan jika TPA itu adalah gagasannya. Di balik semua itu, ternyata ia masih terus menyimpan mimpi besar menjadi ustaz.

" Aku belajar ngaji sejak kelas 2 SD sampai kelas 3 SMP kurang lebih 9 tahun. Dulu aku ingin mengajar jadi ustaz. Untuk Sekarang Aku ingin sekali terus-terusan belajar jadi ustaz, tapi bukan yang ceramah tapi lebih mengajar ke adik-adik kita yang ada di TPA," ucap Irwansyah kepada Dream belum lama ini.

Bagi Irwan, mendirikan TPA merupakan langkah awal untuk terus meningkatkan kadar keimanan. Serta terus patuh dalam menjalankan perintah agama. Sehingga kelak dapat menjadi bekal menuju akhirat.

" Buat aku sholat itu tiang agama. Kalau menurut aku mengaji itu kiblat kita menuju ke Allah. Saat kecil belajar, besar mulai lupa tapi kalau kita punya tiang dan kiblatnya jadinya Insya Allah akan balik lagi. Jadi di saat mulai banyak dosanya bisa mengingatkan kembali buat saya," kata suami Zaskia Sungkar itu.

Irwansyah

Tak berhenti di situ, pria berdarah Minangkau ini rupanya masih terus ingin membangun pondasi agama yang lebih kokoh lagi. Ke depan, ia berkeinginan agar anak-anak yang berada di sekitar kediamannya bisa mendapatkan pengetahuan tentang Islam lebih dalam lagi.

" Aku ingin adik-adikku yang belajar di TPA mempunyai pegangan ilmu, yang bermanfaat nantinya saat sudah besar. Insya Allah mereka akan balik lagi ke jalan yang benar, yang diridhoi Allah," ucap dia.

Namun sayang, saat ini hal itu belum bisa diwujudkan. Kesibukan di panggung hiburan masih jadi penghalang. Disertai kepindahan ke daerah Permata Hijau, membuat Irwansyah sudah lama tak bisa bergabung untuk mengajar mereka di TPA.

Meski begitu, sesekali waktu ia masih menyempatkan diri memantau kegiatan yang berlangsung di TPA Al-Ukhuwah. Irwansyah berharap TPA ini terus berkembang mulai dari fasilitas yang lebih lengkap dan pengajar. Insya Allah. Amin.

Laporan: Amrikh Palupi

Beri Komentar