Miris, Sopir Taksi Pilih Tidur di Mobil Selama Lockdown

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Kamis, 16 April 2020 09:31
Miris, Sopir Taksi Pilih Tidur di Mobil Selama Lockdown
Begini ceritanya.

Dream – Wabah corona membuat banyak negara ketakutan. Sebagian besar negara memberlakukan kebijakan lockdown, dimana tidak ada warga negara yang boleh masuk ataupun keluar dari negara tersebut. Salah satu negara yang menerapkan lockdown yaitu Malaysia.

Selama masa pandemi ini, terselip kisah seorang sopi taxi asal Singapura yang tidak bisa pulang ke Malaysia akibat pemberlakuan lockdown.

Cerita ini dibagikan oleh akun Facebook bernama Koh pada 11 April 2020. Ia merupakan penumpang sopir taxi tersebut.

Dikutip dari World of Buzz, Kamis 16 April 2020, sopir taxi yang tidak disebutkan namanya ini merupakan warga negara Singapura yang tinggal di Johor Bahru, Malaysia.

Saat Malaysia memberlakukan lockdown, dirinya tidak memiliki pilihan lain selain tinggal dan bekerja di Singapura.

Namun, akibat mahalnya tempat sewa di Singapura, sang sopir taxi tersebut harus tinggal di dalam mobilnya.

" Saat memasuki taxi, ia bercerita kalau dirinya adalah warga negara Singapura yang tinggal di Johor Bahru. Dia telah tinggal di dalam taxinya sejak kebijakan lockdown di Malaysia diberlakukan," tulis Koh pada akun Facebooknya.

" Aku tahu, mungkin banyak dari kalian yang bertanya-tanya kenapa ia tidak kembali ke keluarganya sebelum masa lockdown? Lalu siapa yang akan menafkahi keluarganya jika ia kembali ke Malaysia?," tambahnya.

1 dari 4 halaman

Malah Disuruh Sewa Taksi Selama Sebulan

Sopir taxi itu juga bercerita, pihak perusahaan taxi juga tidak melakukan apa-apa terkait keadaannya. Ia malah diharuskan untuk menyewa mobil taxi tersebut untuk sebulan.

Saat Koh bertanya, bagaimana cara ia mandi. Sang sopir bercerita jika dirinya menggunakan fasilitas di Sentosa dan di sekitaran Woodlands Checkpoint.

Sang sopir juga bercerita bahwa dirinya juga tidak pernah makan di dalam mobil. Ia takut ada orang iseng yang mengambil fotonya dan mengunggahnya ke social media dengan tudingan yang tidak baik.

" Menurutnya, lebih baik dirinya makan ditempat yang sepi. Ia takut ada orang yang mengambil fotonya karena tidak makan ditempat yang seharusnya dan mengunggahnya ke sosial media," tulis Koh.

Koh kemudian mengakhiri narasinya dengan imbauan untuk selalu berterima kasih kepada tenaga medis di saat genting seperti sekarang.

2 dari 4 halaman

Satu Keluarga Nekat Belanja Saat Lockdown, Apes Kena Denda Rp22 Juta

Dream - Satu keluarga yang terdiri dari enam orang di Malaysia dijerat denda dengan total 6 ribu ringgit, setara Rp22 juta. Penyebabnya, mereka nekat keluar rumah untuk berbelanja bersama ke supermarket selama masa pemberlakuan Movement Control Order (MCO) atau lockdown.

Kepala polisi distrik Sabak Bernam, Inspektur Agus Salim Mohd Alias, mengatakan anggota keluarga tersebut berusia antara 19 hingga 48 tahun. Mereka ditahan pada Sabtu pekan lalu pukul 12.45 siang waktu setempat.

 

 

" Pelanggaran yang dilakukan antara lain melawan perintah pejabat penegak hukum, memasuki supermarket sebagai kelompok dan tidak melakukan social distancing. Hal ini berdasarkan Peraturan 11 Regulasi dan Pengendalian Penyakit Menular Tahun 2020," ujar Agus, dikutip dari New Straits Times.

Agus mengatakan keluarga tersebut diberi waktu dua pekan sejak tanggal mereka ditetapkan bersalah untuk membayar denda yang berlaku.

3 dari 4 halaman

Hukuman Bagi Pelanggar Aturan Lockdown

Dia juga mendesak masyarakat untuk mematuhi kebijakan lockdown. Agus juga menegaskan kepolisian tidak akan ragu mengambil tindakan tegas demi menekan persebaran Covid-19 di Malaysia.

Diketahui, seseorang yang melanggar aturan lockdown di Malaysia akan mendapatkan sanksi berupa denda 1.000 ringgit, setar Rp3,6 juta per kepala. Bisa juga dengan penjara paling lama enam bulan.

Hal ini dilakukan karena masih banyaknya warga Malaysia yang berkumpul di luar rumah, baik untuk membeli makan atau bersantai di food court.

Pemerintah Malaysia juga melarang masyarakat menggelar atau mengikuti kegiatan keagamaan, olahraga, sosial dan budaya. Semua rumah ibadah dan tempat bisnis harus tertutup, kecuali supermarket, pasar umum dan toko kelontong.

4 dari 4 halaman

Kekhawatiran Dokter Malaysia, Sebut Indonesia Seperti Bom Waktu Corona Covid-19

Dream - Dokter asal Malaysia, Musa Mohd Nordin, mengungkapkan kekhawatirannya dengan kondisi Indonesia di tengah wabah virus corona. Dia menyebut kasus Covid-19 di Indonesia seperti bom waktu dan dapat berimbas ke Malaysia.

" Saya khawatir dengan Indonesia, Indonesia seperti bom, hanya kita tidak tahu kapan meledaknya," ujar Musa dalam wawancara di stasiun televisi Astro Awani yang diunggah di YouTube.

Dalam wawancara itu, Musa juga meminta Pemerintah Malaysia menunjukkan contoh dan tegas dalam bertindak. Dia juga memberikan beberapa rekomendasi penanganan Covid-19.

Rekomendasi pertama yaitu Pemerintah Malaysia memberikan teladan terkait physical distance. Kemudian, ia meminta adanya lockdown total untuk lokasi hotspot Covid-19 supaya tidak ada oknum yang keluar wilayah.

" Hotspot ini mesti kita lockdown 100 persen dengan Perintah Kawalan Pergerakan yang lebih kuat," ujar Musa.

Dia juga meminta Pemerintah Malaysia memperketat perbatasan dengan Indonesia. Ini untuk mengantisipasi adanya pergerakan orang dari Malaysia ke Indonesia maupun sebaliknya.

Pekan lalu, Kementerian Kesehatan Malaysia mengungkapkan data terkait presentase kematian akibat virus corona di Indonesia merupakan tertinggi di Asia. Bahkan tertinggi kedua di dunia setelah Italia.

Sumber: Liputan6.com/Tommy Kurnia

Beri Komentar